6

3.7K 351 48
                                    

"Bipp..!bipp!"

"Bipp..!!"

"Bipp..!bipp!!"

Alarm berbunyi rendah cukup membangunkan salah satu penghuni rumah yang tampak segar bugar dari saat ia membuka mata mendengar alarm pertama,

Cklek!

suasana senyap kembali, yang bangun belum mau beranjak, sebentar sebentar menengok layar cctv tepat di meja seberang tempat tidurnya memastikan adakah aktivitas dikamar sebelah, kamar bayi mereka.

Pasangan hidupnya masih tidur dengan pulas seperti bayi, senyumnya merekah ada dua bayi yang ia tunggu bangun untuk mengawali paginya yang selalu bahagia,

"Kang Seulgi~"

Meski yakin suara manja itu tak akan membangunkan deepsleeper Seulgi, ia masih saja setia menggodanya,

"Yeobo~"

bergerak sedikit menyamankan sandaran kepalanya didada Seulgi, bergelung merapatkan posisinya sesekali menengok apakah sosok itu sudah terbangun, tapi tidak, tidurnya makin dalam bersama dengan suara dengkuran yang sayup mengalun,

Chup!

Chupp!

Chupp!!

"Eungh"

Seulgi mengerjap membiasakan dirinya dengan kecupan kecupan ringan yang pagi ini datang terlalu cepat, senyuman Irene muncul saat pandangannya mulai fokus ketika pertama kali matanya terbuka,

Wajah bareace itu mata cerahnya yang berbinar jenaka, senyumnya yang penuh, rambutnya indah teruarai walau sedikit berantakan, Irene jatuh kepelukannya dengan manja,

bermanja manja sebelum beranjak dengan kesibukan masing masing, adalah ritual wajib yang tak pernah mereka lewatkan,

"Tidurmu nyenyak?"

Irene hanya mengangguk dalam dekapannya,

"Kau bangun terlalu pagi..."

Seulgi menyamankan tangannya didalam piyama Irene, mengusap punggung halus dan begitu hangat dan nyaman untuk kembali diajak tidur karena sejujurnya ia pun masih setengah sadar,

"Kang Seulgi~"

"..."

"Bangun~"

"Heungh..."

tubuhnya ditindih, pelan pelan ciuman kecil yang tadi cuma menghangat disekitar lehernya itu pindah ke bibirnya, Seulgi tersenyum memulai ciuman mereka,

kekehan Irene yang jenaka itu membangunkannya untuk mendalami ciuman semakin dalam, setelah beberapa tahun hidup bersama semuanya tetap seperti baru pertama kali bagi mereka,

Debaran jantung yang selalu sama ketukannya saat pertama kali bercinta, saat pertama kali ciuman pertama, tatapan mata yang sesak dengan nafsu dan gairah selalu sama menggelora

Seulgi sudah sadar sepenuhnya ketika Irene melepas cumbuan mereka, mata yang beradu pandang itu membawa hasrat tersirat sangat sesak,

Diciumnya lagi kekasihnya itu tidak berhenti, seulgi selalu takut dengan serangan jantung yang menghantuinya jika Irene tersenyum, tapi debaran itu selalu berhasil teredam jika Seulgi mulai membungkamnya dengan bibirnya,

ia masih duduk di atas perut Seulgi ketika menanggalkan piayamanya, adegan slowmotion itu tak pernah gagal membuat Seulgi terperangah bodoh, tapi refleksnya selalu bagus untuk mengintimkan tubuh mereka berdua,

Seulgi tak mengira sebelumnya bahwa Irene akan meminta mereka melakukan ini dipagi hari, moodnya terlalu baik untuk memulai harinya dengan ritual pagi yang jarang sekali Irene minta,

[SEULGI X IRENE] DON'T PANIC!Where stories live. Discover now