7

3.2K 338 37
                                    

"uri yeddeong sudah tidur~?"

Suara pelan Irene muncul dari balik pintu dengan celingukan, bayi mereka tertidur nyaman di gendongan Seulgi yang dengan sabar menepuk pundaknya pelan,

"Aku membiusnya muehhehehe"

Bisik Seulgi dengan smirk, Deathglare dengan Satu kali timpukan plushie milik yeji tersasar pas kewajahnya, Seulgi si no jam tergelak geli,

Asal tahu saja ia sudah menggendong Yeji 2 jam lebih jika tak ditidurkan Irene, sementara Irene langsung merapikan tempat tidur bayi mereka,

"Tetangga kita, baru saja datang ke rumah,

"Jisoo sshi??"

"Jennie..."

"Ahh..."

"konsernya sudah selesai?"

dari dua jam lalu tetangga disebelah rumah mereka memainkan musik klasik semi orchestra, tidak tanggung tanggung mendatangkan seperempat dari grup orkestra untuk memainkan beberapa gubahan waltz music dari komposer terkenal,

untung saja kamar Yeji didesain kedap suara, mau seharian konserpun tidak masalah, mereka justru senang menikmati musiknya secara gratis,

"anak mereka rewel, harus dimainkan musik klasik dulu untuk membuatnya nyaman,"

Seulgi cuma manggut manggut, mengingat tadi anak tetangga baru itu tampak tenang menemani orang tuanya berkeliling membawa bingkisan

"Mereka merasa tidak enak kalau kalau kita terganggu, sepertinya setiap kali pindah rumah, bayi mereka tidak mudah merasa nyaman,"

"Semua bayi seperti itu aku rasa, tapi dengan memanggil orkestra untuk lullaby mereka cukup extra juga.."

Seulgi terkekeh dengan keunikan tetangga mereka yang baru saja pindah, hunian tempat Seulgi memang diisi oleh keluarga yang lebih dari mapan dan menengah ke atas, tapi tetangga baru itu termasuk yang paling unik diantara yang lain,

...

"Joo Hyun sshi,

...

...Mau dansa??"

Ajak Seulgi Setelah memastikan bayi mereka tidur dengan nyaman, membungkuk meminta dengan sopan, satu tangannya terulur romantis,

Irene dengan mata kelincinya yang berbinar jenaka, menyambut tangan seulgi yang menggiringnya ke ruang tengah,

"Dengan senang hati"

Lampu temaram diruang tengah melengkapi suasana dansa alakadarnya itu dengan sesekali gelak lucu, musik waltz dengan kualitas orchestra yang tak pernah mereka bayangkan didengar secara langsung membangun aura romantis yang kuat,

Tanpa kata kata mereka berdua saling melempar senyum satu sama lain, bila terlalu terpesona Irene kadang menyembunyikan rona malu malu wajahnya di pundak Seulgi,

"Kita harus berterima kasih pada tetangga baru,"

"Akan kubuatkan kudapan kapan kapan"

Irene tekekeh, mereka saling berpandang pandangan lagi, Seulgi menyamankan tangannya dipinggang Irene,

"Ehh..Kapan terakhir kali kita berkencan??"

Tanya Irene tiba tiba penasaran

"Eumm...

waktu itu... kau ngidam ingin dinner di menara eiffel..."

"Aku khawatir sekali kau melahirkan diatas sana hahaha" ,

[SEULGI X IRENE] DON'T PANIC!Where stories live. Discover now