Bagian 10

19 2 0
                                    

Sesampainya mereka diruangan, Raka duduk di kursi terdepan khusus untuk ketua osis dan diikuti Lira di sebelahnya sedangkan teman temanya duduk dikursi yang berjejer membentuk huruf U. untuk ketiga sahabat itu, mereka duduk di tempat yang kosong yang hanya tersisa 3 kursi,ya karena jalannnya lambat sih. ketiganya langsung memasang wajah terkejut ketika melihat siapa yang sedang duduk menghadap mereka di sebelah kiri meja itu. Dira sangat terkejut dan juga emosi karena dia berhadapan dengan Alien Gila, sebutan Dira pada cowok itu . Deisya memasang muka yang kesal sekaligus malas karena yang berhadapan denganya itu Ray yang suka banget nge gombal,sedangkan Sena tetap dengan tampang datarnya. Cowok yang ada dihadapanya yang ternyata Dev.

"Heh, gara-gara lo ya Dey, jalan lo lambat sih, gini kan jadinya gue berhadapan sama manusia nggak jelas!!".Bentak Dira kepada Deisya yang masih sibuk dengan HPnya.

" eh,kenapa salahin gue, nggak liat apa tadi tu emang rame banget pintunya".

" Udah deh, lagiankan kita tadi udah sepakat buat masuk terakhir".

"iya, gimana sih lo"

Dira saat itu juga mengambil napas panjang dengan mukanya yang asem kaya cuka mendengar penuturan 2 sahabatnya. Saat itupun dia melihat Ziel, laki-laki yang selalu tersenyum ramah padanya. Ingat nggak waktu bagian 1, ada laki-laki yang berjalan di belakang ibu wali kelas mereka, nah Itu Ziel, teman yang jadi dambaan Dira sejak SMP.

" ah gue mau duduk sama Ziel, minggir Na biar Ziel yang duduk disini".

"Waras Lo?"

"Yaelah pengertian dikit kek sama sahabat sendiri. Gue tu pengen Ziel duduk di sebelah gue."

" Bodo"

"Dir ngapain sih, Lo nggak lihat apa dari tadi tuh Lo jadi objek perhatian, bego. Maluin aja lo"

"Ck iya deh iyaaaa ,gue diem nih"

"ih, tau malu juga lo. Gitu dong dari tadi"

"Dey, kalo lo ngomong lagi gue palu lo ya!.Ucap Dira dengan kesal.

Setelah itu dengan instruksi ketos , rapatpun dimulai. Sebelum Raka berbicara membahas ide pertemuan kali ini, Ziel mengangkat tanganya terlebih dahulu.

" Ya ada apa Ziel"

" Begini, kayaknya gue nggak akan ikut deh rapat ini sampai Hari pensinya, soalnya bokap udah minta izin sama kepsek kalo gue ada kepentingan sampai hari itu, jadi gue mau undur diri dulu. Maaf untuk teman-teman lainnya"

"yah, nggak apa-apa Ziel,lo bisa pergi sekarang"

Tiba-tiba saja Dira memukul meja dengan sangat keras membuat seisi ruangan menengok kearahnya.

" Woy Ziel. Nggak bisa gitu dong. Nggak adil tu namanya. Biar adil, kalau gitu gue izin juga deh"

"lo gila ya, jangan coba-coba lari dari pekerjaan" Sanggah Lira

"ya tapi kalau nggak ada Ziel, nggak seru mana ada alien lagi disini"

"eh, jadi menurut Lo kita bertiga juga nggak seru gitu?"

" eh,bukan gitu juga tapi ..."

"ya, kalau gitu duduk nggak, gue jitak kepala lo ya"

Dira duduk dengan wajah manyunnya ,berbeda dengan ketiga temannya hanya geleng-geleng kepala.

"Maaf ya Dir, nanti juga ketemu lagi kok" ucap Ziel sebelum keluar dari ruangan.

"Oke teman-teman kita lanjutin pertemuan kita. Supaya acara kita berlangsung meriah. kita sebagai osis harus mempersiapkan acara ini dengan baik. Karena itu kita akan dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari dua orang. Cowok-cowok tolong berdiri dan silakan ambil kertas di dalam kotak ini" kata Raka panjang lebar sambil menyodorkan kotak kecil diatas meja. Semua cowok pun bergantian berdiri mengambi potangan kertas yang berisikan nama itu.

" Ya silakan kalian baca teman sekelompok kalian".ucap Raka . dimulai dari Edward."Senari Keyden"ucap Edwad dengan sedikit rasa kecewa."Lira Azzahra Rawnie " . ucap dev. "Deisya lively Manroa". Ucap Ray sambil mengedipkan satu matanya kearah Deisya.

Dan..............". sampai tersisa Agler yang belum membaca nama teman sekelompknya. Agler kemudian berdiri dan membacakan nama yang ada dikertas itu, yang ternyata adalah...

2DSLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang