Hari ini adalah hari dimana pensi diadakan. Fyi, pensinya kan melibatkan beberapa SMA jadi jadwal acaranya akan selsai sore hari. Dan malam harinya akan diadakan api unggun. Pensi ini juga bertujuan untuk membangun rasa persaudaraan antar SMA. Semua anggota OSIS dari berbagai SMA yang terlibat sedang sibuk dengan bagian mereka masing-masing.
"Sena, udah siap kan semuanya"
"Udah dan semua makanannya udah dibawaiin tadi tuh, tinggal periksa aja" jawab Sena
"oke deh, btw dekorasinya bagus banget, mawarnya juga pas banget sama suasana pensinya"
"heem"
"menurut lo, bagian apa yang mengesankan dari setangkai mawar?"
"ha! lu seriusan tanya itu ke gue?"
"Mawar memang terkenal dengan harumnya.saat kelopaknya mulai memperlihatkan diri,maka dengan sendirinya dapat menarik perhatian. Namun didalam keindahannya dan harumnya, selalu ada Duri yang mewakilkan pertahanan dirinya."
Edward menghayati setiap kata yang di ucapinya tanpa mempedulikan reaksi Sena yang aneh melihat kelakuannya."Lo ngomong apa sih nggak ngerti gue. Yang ngerti soal ginian mah si Dira. Gue nggak ngerti soal seni." kata sena dengan sedikit bingung sambil berlalu meninggalkan Edward. Edward hanya tersenyum simpul dan pergi untuk lanjut memeriksa.
Di lain sisi
"Dey-ku, hari ini jangan lupa banyak makan ya, supaya tambah cantik"
"eh, lo kira gue babi apa, yang suka ngabisin makanan dan perlu lo tau gue udah cantik dari dulu"
"ih, gue kan bilang karena kita dah dekat"
"Dekat moyang lo. Eh jangan mentang-mentang gue baik ama lo, lo jadi salah paham"
"eheheh, lucu banget sih Dey ku"
"lo nyebelin banget sih...gue.."
Deisya tiba tiba berhenti berkata, karena melihat salah seorang sahabatnya tengah berlari sambil teriak kepadanya
"Deyyyyy, gue kangen banget ama lo"
" ih , Dir lebai banget sih lo tapi... gue juga kangen ama lo"
"huhuhu, btw siapa nyamuk yang nempel ama luh tuh"-Dira
"apa lo bilang gue nyamuk!"-Ray
"hahaha, becanda ko, lo pacar barunya Dey ya?, kenalin gue Dira salah satu sahabatnya Dei"
"bisa di bilang gitu deh,,, Nama gue Ray milik Dey satu satunya"
" Ya udah kapan-kapan kumpul bareng kita ya."
"Siap bos Dira, mohon bantuannya ya"
"ih, apaan sih kalian berdua, siapa juga yang setuju dari tadi,lo juga ngaku-ngaku gue milik lo,rese amat sih"
"udah-udah Dey sekarang pensi nya mau mulai tuh, kita kesana aja yuk"Pensi pun berjalan dengan penuh semangat dan meriah. Ada yang membawakan lagu, dance, tari, drama dsb. Jam makan siang pun tiba. Pensi juga dijeda. Anak-anak juga berbondong-bondong ke kantin untuk menikmati makan siang. Sena dan Edward yang bertanggung jawab dibagian konsumsi pun semakin sibuk. Mereka sibuk membagikan nasi kotak kepada para guru dan anak-anak OSIS.
"Oke teman-teman makasih banyak ya karena acaranya lancar sampai siang ini." ucap Raka.
"Iya gaes. Makasih buat kerja kerasnya. Semoga aja semangat kalian nggak hilang sampe nanti malam yaa. Pastiin juga semua nya bakalan lancar sampe pensinya selesai." ucap Renol selaku ketos SMA Mentari.
"Yaudah sebelum makan, yok kita semua berdoa dulu sesuai ajaran dan kepercayaan masing-masing" -Yoga selaku ketos SMA Garuda.
"Amin"
Disaat semuanya sibuk menyantap makanan, tiba-tiba muka Lira terlihat pucat dan berkeringat. Tidak ada seorang yang menyadari perubahan raut wajah Lira. Sena pun yang masih sibuk memastikan anak-anak mendapat bagiannya masing-masing menyadari raut wajah Lira yang seperti menahan kesakitan.
"Lir, Lo kenapa? Lo kek lagi nahan sakit" tanya Sena
"Gu...e ng..gak papa... kok.. naaa"
Ucap Lira terbata-bata"Nggak papa gimana? Lo ngomongnya juga pelan-pelan gitu. Lo..."
BRUKKK
Tiba-tiba suara orang terjatuh. Dan benar saja ternyata itu adalah Lira.
"Astaga Liraa"Semua orang pun mengalihkan perhatian mereka pada Lira. Edward tergesa gesa dan langsung membawa Lira menuju UKS. Anggota OSIS yang bertugas pada bagian kesehatan pun segera membantu Lira.
Edward terlihat sangat panik. Ia khawatir melihat wajah Lira yang terlihat sangat pucat. Apalagi Lira memiliki kulit yang putih bening. Saat Edward sedang memperhatikan Lira, tiba-tiba Lira terbangun
"Engh...""Lira Lo udah sadar? Astaga Lo buat kita panik tahu nggak sih."
"Eh Edward, kenapa Lo ada di sini? Sahabat-sahabat gue pada ke mana emang?"
"Oh... Dira lagi ngambil air hangat buat Lo. Deisya lagi beliin bubur. Kalau Sena lagi izinin Lo ke Raka, supaya Lo dapat izin buat pulang duluan.
"Oh gitu. Sebenarnya gue masih kuat kok buat lanjut sampe malam. Gue udah nggak papa. Cuma kecapean doang sih."
"Ck Lo tuh ya nggak boleh gitu. Lo tuh harus lebih merhatiin kesehatan Lo bocah"
"Hedeh. Iya iyaa. Lagian gue cuma kecapean aja."
Tiba-tiba Dira dan Deisya menghampiri Lira dan Edward
"Woy nyet, lu ah buat khawatir aja sih." -Deisya
"Hooh. Lo masih pusing? Apa yang sakit? Perut Lo? Kepala? Atau apa?" -Dira
"Gue nggak papa kok. Nggak pusing, nggak sakit kepala. Cuma perut gue sakit banget."
"Lah kok Lo tiba-tiba sakit perut? Tadi pagi kan Lo masih sehat-sehat aja." Tanya Deisya
"Iyaa. Gue juga bingung. Gue mulai sakit perut pas gue mulai makan nasi kotak tadi"
"HAH? SERIUS LO?" ucap Dira
"Ck nggak usah teriak juga kali. Sadar suara Lo bisa buat kuping gue tuli" tegur Deisya"Yaelah gue kan cuma kaget aja. Lagian gue bingung, kenapa cuma Lo aja yang perutnya sakit? Sementara yang lain pada nggak papa"
"Nggak tahu gue. Udahlah mungkin karena maag gue kambuh"
Sementara mereka sedang berbincang-bincang, munculah salah satu petugas PMR sambil membawa beberapa kertas.
KAMU SEDANG MEMBACA
2DSL
Teen FictionDira, Deisya, Sena dan Lira adalah empat sahabat yang terkenal dengan sebutan 2DSL di sekolah mereka. Awalnya persahabatan mereka berjalan dengan baik tetapi ternyata banyak rintangan yang harus mereka lewati karena rasa iri hati dan kebencian yang...