Dira terhuyung-huyung berjalan di sepanjang koridor bersama 3 sahabatnya. Dia tampaknya susah untuk berjalan atau tanpak seperti zombi disiang bolong.
"Kenapa?!!! dari sekian cowok, gue harus sekelompok sama alien itu"
"Lo udah gila ya, ngagetin aja, liat ni buku gue ampe jatuh kan"
" Dir lo kenapa sih,lagian yang sekelompok dengan lo kan manusia normal bukan alien,nggak waras ya lo"
" Hei, Dir jangan-jangan lo gak tahu siapa dia"
"Emang gue harus tau, untuk apa kepoin alien itu,ogah!"
"ih, itukan, giliran yang satunya aja lo dambain kek pangeran, and satunya lo sama sekali nggak tau.ckc.ckc"
"Ha, maksud lo??"
"Ya maksud gue Ziel lah dan yang sebut alien itu namanya Agler, mereka dua sepupuan bego?" Ucap Deisya. Yah memang diantara keempat cewek itu, Deisya lah yang paling tahu berbagai informasi. Dari yang sekecil upil sampai sebesar gajah:)
" Tapi Ziel nggak pernah nyebutin dia"
" ya ialah, lo kan selalu tanyain tentang kalian berdua aja, nggak pernah bahas yang lain,perhatian lo sama ziel aja sih"
"ya,ia sih, gak ada manfaatnya juga gue tau tentang sepupunya itu,mendingan sama Ziel terus"
"Namanya Agler Dira, dia anak dari yang punya sekolah"
"Hahaha, Agler.....lebih baik Orgel aja sekalian, lebih cocok tuh"
" Serah lu"
Ditengah perdebatan itu, Sena yang sedaritadinya diam memikirkan teman sekelompoknya yang tampaknya itu sedikit menggangunya."Hei, Li..lo duduk sama Edwardkan teman sekelompok gue?"
"Iya, Sen. Emangnya kenapa?"
"nggak kok, nggak kenapa-napa"
"oh Edwarkan, gue liat tadi waktu Lira nggak sekelompok ama dia, dia kayaknya kecewa gitu ya, jelas banget dari raut wajahnya"
"uuuhhh, jangan- jangan ada..."
" Bunga-bunga cinta bermekaran cie..cie..hahahah" (siapa nih yang bacanya pake bernada? Wkwkw)
"Apaan sih Dir,Dei udaah celoteh mulu dari tadi"
"ehem okedeh, bu Edward,hahahaha"
Sena juga merasakan hal yang sama, pada saat Edward sekelompok dengannya mukanya tanpak tidak bersemangat, mungkinkah Edward benar2 suka dengan Lira, itulah yang menyita peehatiannya.
_ ***Sekitar pukul 13.30 semua orang tengah sibuk dalam kelompok masing-masing. Kelompok Lira tengah mempersiapkan brosur yang akan disiapkan, kelompok Sena mengatur bagian konsumsi, kelompok Dei memeriksa kegiatan-kegiatan apa saja yang dibawakan, sedangkan untuk kelompok Dira mereka menyiapkan hiasan untuk pensi itu. Berbeda dari kelompok lainnya kelompok Dira tampaknya belum memulai apapun. Sedangkan dalam kelompok Sena, karena berada di bagian konsumsi, ia dan Edward sibuk mendaftarkan makanan-makanan apa saja yang akan disediakan saat pentas. Selain itu, selama rapat diadakan merekalah yang akan bertanggung jawab dengan camilan dan makanan untuk semua anggota OSIS, mulai dari SMA merpati, SMA mentari dan semua SMA yang terlibat. Karena itu, mereka berdua terlihat sangat sibuk
"Sen, menurut Lo apa aja makanan yang perlu disediain saat pensi nanti?" tanya Edward.
"Apa? Lo panggil gue apa? Sen? Lo pikir gue uang apa? Panggil Sena aja. Nggak usah ngarang sembarang" ketus Sena.
"Ck, yaudah deh. Ribet amat sekelompok sama Lo."
"Emmm menurut gue sih ya makanan yang harus disediain itu Snack udah pasti sih. Trus eh bentar cake juga keknya boleh deh. Menurut Lo gimana?"
"Snack sih oke. Trus kalau cake kalau dipesan bakalan mahal sih. Nggak sesuai sama anggaran kita."
"Cake nya dibuat aja gimana? Keknya biaya nya juga pas lah."
"Emang Lo bisa gitu buatin cake? Sendiri doang? Gue mah nggak bisa. Inget loh ini cuma kita berdua yg bagian konsumsi. Nggak repot dan ribet emang?"
"Hm. Keknya nggak deh. Lagian juga nanti ada orang-orang rumah yang bakal bantuin. Lo juga bisalah bantuin buat belanja bahan-bahannya."
"Yaudah, gue terserah Lo aja deh"
"Gue masih bingung sih sama bagian kita. Ini nih makanan nya berupa apa aja. Gue nanya Raka dulu deh ya"
"Yaudah"
KAMU SEDANG MEMBACA
2DSL
Teen FictionDira, Deisya, Sena dan Lira adalah empat sahabat yang terkenal dengan sebutan 2DSL di sekolah mereka. Awalnya persahabatan mereka berjalan dengan baik tetapi ternyata banyak rintangan yang harus mereka lewati karena rasa iri hati dan kebencian yang...