20

944 49 9
                                    

Titik paling tinggi ketika mencintai itu  dapat merelakan ia bahagia dengan pilihan barunya.

******

Sudah hampir 2 jam Kahfa pergi bertugas Dan Ada satu orang suster masuk ke ruangan Kahfa

"Masih disini?lagi ngapain diruangan Dokter Kahfa, Pake ditutupin Segala mukanya, jelek ya, gausah malu bersyukur aja mba, dan ko mau si bercadar gitu deket-deket sama cowo, maaf kalo Mba Ibunya Dokter Kahfa ya makasih udah ngelahirin anak seganteng Dokter Kahfa" Ucapnya seolah Aku ibunya suamiku.

"Ngomong dong, siapanya Dokter Kahfa"

"Suster ditunggu Di ruangan Op" Ucap  Suster lain, beruntung aku tidak perlu menjawabnya

Sudah 3 jam tapi belum Ada tanda-tanda kedatangannya

Kahfa Pov

Kulirik jam sudah 3 jam lebih aku diruangan Op

"Akhirnya selesai juga" Ucapku dalam hati

Bergegas pergi keruanganku setelah mensterilkan badanku untuk menemui istriku

"Assalamualaikum" namun tidak Ada jawaban

"Sayang maaf lama" kulihat tubuhnya terbaring Di sofa ruanganku.

"Aku membuka Laptop untuk mengecek pekerjaanku Karena tidak tega untuk membangunkannya"

*****

"Sayang udah bangun"

"Emang Aku tidur ya Ka?"

"Gapapa sayang, Kaka juga baru dateng ko" Ucapnya

"Kita periksa Dede dulu yu" ajaknya.

"Aku kekamar Mandi dulu"

"Sayang cantik banget si kamu"

"Apaan si Kak"

"Hhhhe"

"Udah?"

"Ayo"

"Tangannya" Tak pernah lepas genggamannya Dari sela jariku. Entah apa alasannya biasanya tidak selekat ini

"Dok" Banyak yang menyapanya ia hanya mengulurkan senyuman sopannya

"Dokter Kahfa, antar siapa niih?istrinya ya?"

"Iya Dok Istri saya"

"Waah kapan nikahnya?" Dokter kandungan itu bertanya tapi Ka Kahfa malah melihat Manik mataku seakan ia menyuruhku yang menjawab pertanyaannya

"Udah lama Dok hampir 4 tahun"jawabku.

"Wah Ko saya gatau ya?"

"Hehe, tidak dirayakan Dok hanya keluarga inti dan Teman dekat Saja"

"Baiklah, waah nih bayinya sehat Dok kayanya kembar deh ini, detak jantungnya bagus, semuanya bagus"

"Alhamdulillah" Ucapku, Ka Kahfa hanya tersenyum Dan menggenggam tanganku erat Aku yakin ia ingin menangis namun ini masih didepan Dokter Kandungan mungkin ia gengsi

"Makasih Dok"

"Sama-sama Dok, dijaga kesehatan istrinya agar bayinya ikut sehat makanannya juga Dan Vitaminnya jangan lupa"

"Vitamin apa Dok?" Tanya Ka Kahfa

"Vitamin kebahagiaan Dok"

"Hhe Saya bahagia selalu Dok alhamdulillah"Ucapku.

Khitbah (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang