End

422 17 2
                                    

Pergilah jika Aku sudah Bukan lagi yang kamu inginkan.

🔎🔎🔎🔎🔎

"Insyaalloh Bu, Dinda bicarain dulu Sama Ka Kahfa, tapi pesantren gimana Bu? Ibu aja ikut Kita Bu disana banyak santri Ibu ga kesepian lagi Bu"

"Oh iya ya Nak"

"Iya Bu"

"Kamu tanya Kahfa dulu Nak"

"Gaboleh"Ucapnya tiba-tiba Dari belakang.

"Kaa ko gitu"

"Gaboleh izin aja gapapa Kalo masalah ini, ikut kita aja Bu"

"Maafin Kahfa Bu"

"Maafin Ibu juga ya Nak"

"Maafin Nenek ya Sayang" Ucap Ibu sambil mengelus perutku.

"Mau sekarang Bu, kesananya?"

"Ibu nyusul aja Nak, mau Beres-beres dulu"

"Oh iya Bu yaudah Dinda pamit duluan ya Bu"

"Assalamualaikum"

"Kaaa"

"Apa Bunda"

"Ko Bunda katanya dulu Umi Sama Papah,Kalo Bunda Aku ga nyaman Ka hha, geli aja"

"Geli kenapa sayang"

"Kaka nyautinnya Bunda"

"Hhha biarin sayang latihan"

"Tapi Aku geli Ka"

"Jangan gitu sayang, nanti kamu panggil Aku Ayah, o iya dulu Umi Papah ya.. Bunda aja sayang"

"Geli Ka, hhha gabisa kayanya Kalo Bunda"

"Yaudah Kalo Baba sama Bubu gimana?, Oke ga?"

"Baba?Bubu?"

"Iya sayang"

"Lucu banget si sayang aya aku"

"Aduuh Nak liat Bubu kamu"

"Hhha yaudah Baba Bubu aja Ka lucu"

"Kaka mau anak Kita Cewe apa cowo"

"Mau cewe mau cowo terserah Alloh sayang Kaka gapapa, udah tau kembar aja Kaka bersyukur udah diberi kepercayaan lebih sama Alloh padahal dosa Kaka banyak banget Sama kamu apalagi sama Alloh "

Disisi lain Dinda menangis mendengar Kahfa berbicara seperti itu entah apa yang ada difikirannya, Kahfa berbicara seperti itu seperti hal yang sangat menyedihkan yang Dinda dengar.

"Astaghfirulloh Bubu ko nangis kenapa?sayang kenapa?Aku Salah ya maafin aku"

"Mau peluk"

"Lagi nyetir Sayang"

"Mau peluk"

"Aku minggirin Mobil dulu yaa bentar Cari tempat enak"

"Peluk"

"Sini-sini, aduuuh sayang"

Hal ternyaman saat ini adalah pelukan dari suaminya Kahfa entah apa hal yang mendorong untuk Dinda menjadi semanja itu.

"Udah peluknya?Kita jalan lagi ya?"

"Iyaaah"

Kahfa tak bertanya kenapa istrinya menangis Karena Akan sia-sia pasti jawabannya 'tidak apa-apa' jawaban klise para wanita. Dibalik itu Ada Rasa ingin dimengerti tak mau komentari hanya satu obat 'tidak apa-apa' -peluk- meredakan semua masalah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Khitbah (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang