"Bunda! Rai mau dibikinin nasi goreng ayam! Pedes pake banget," teriak Rainbow dari kamarnya. Dia sudah bersiap dengan seragam batik sekolahnya, dengan tas terselampir di pundak kanannya. Hanya kurang sepatu yang belum terpasang.
"Jangan yang pedes Rai, nanti kamu diare. Kan hari ini sekolah, nanti kamu izin ke toilet terus," omel Meisya mama Rainbow.
"Biarin ma, hari ini pelajarannya gak enak semua." Rainbow segera menuruni tangga, setelah sepatunya sudah terpasang di kaki.
"Harusnya pelajaran gak enak ya diikuti, bukan malah ditinggal pergi!" cetus Meisya. Dia sudah selesai memasak nasi goreng tanpa cabe.
"Kan kayak perasaan ma, kalo gak nyaman ya ditinggal pergi. Ngapain diikuti kalo hanya menyiksa?" tanya Rainbow dengan kekehan. Entah kenapa hari ini dia good mood, mungkin karena kemarin diantar pulang Revan.
"Pagi-pagi udah sarap otak kamu," celoteh Bisma yang sedari tadi duduk membaca koran.
"Anak siapa dulu?"
"Bundamu!"
"Ayahmu!"
Kedua orangtua Rainbow menjawab bersamaan. Keluarlah dengusan kesal keduanya dan diakhiri tawa. Rainbow hanya tertawa sambil menikmati nasi gorengnya. "Sini dong Bun, Yah, masa Rainbow makan sendiri sih! Gak asik," omel Rainbow.
"Bunda temenin makan, tapi makannya nanti," balas Meisya.
"Kenapa gitu?" tanya Rainbow penasaran.
"Bunda kan maunya makan sama Ayah doang!" balas Bisma.
"Sinting," balas Meisya sambil terkekeh geli.
"Pada gak asik ah, masa kalo ada Rainbow gak mau makan bareng-bareng?" Rainbow memasang wajah cemberut.
"Bunda masih banyak kerjaan, udah sana berangkat." Meisya segera menyodorkan tangannya kepada Rainbow. Dan Rainbow mencium tangan Bundanya itu dengan sayang.
"Ya udah, Rai berangkat dulu ya Bun," pamit Rainbow diikuti Bisma di belakangnya. Seperti biasa Rainbow diantar oleh Ayahnya itu.
Selama perjalanan keduanya saling melempar kekonyolan. Tidak jarang tawa keduanya memenuhi mobil yang dikendarai Bisma. Lima menit perjalanan akhirnya sampai di sekolah Rainbow.
"Belajar yang bener, biar pinter!" nasehat Bisma sebelum Rainbow meninggalkan mobil.
"Gak usah belajar aja, kan aku udah pinter," balas Rainbow dan segera meninggalkan ayahnya itu.
"Ck, keturunan siapa itu!" bingung Bisma dan berlalu dari sekolah Rainbow.
***
Rainbow bingung setibanya di kelas. Velic duduk terpisah dengannya. Entah ada masalah apa, Rainbow lupa. "Vel, lo kok gak duduk di sebelah gue?" tanya Rainbow.
"Males, duduk sama orang yang nikung sahabatnya sendiri!" balas Velic dengan nada mencibir.
"Gue gak pernah nikung lo," bantah Rainbow.
"Kemarin? Lo lihat kan? Siapa prioritas Revan? Harusnya lo nolak!"
"Gue udah bilang kemarin, lo kan juga denger sendiri dari orangnya." Rainbow duduk di hadapan Velic.
"Dia janjian sama siapa, pulang sama siapa? Gue nungguin momen itu! Tapi semuanya hancur gara-gara lo." Sungguh emosi Velic kali ini tak bisa dia kendalikan. Semaleman dia terus menyalahkan Rainbow.
"Iya, gue ngaku salah. Jadi lo mau kan maafin gue?" tanya Rainbow. Dia berusaha mengalah, meski tau dia tak salah. Semua ini salah Revan, ah ... kenapa pula Revan hadir di antara keduanya.
"Bilang maaf emang mudah, tapi memaafkan itu sulit." Velic berdiri dan berjalan keluar kelas tanpa memedulikan Rainbow.
Sesaat setelah Velic pergi, Revan datang dan melihat muka murung Rainbow dia mendekatinya. "Lo kenapa Bow? Muka lo jelek banget," canda Revan.
"Diem deh lo! Gara-gara lo, gue di benci sama Velic!"
"Kok gue?"
"Iya lah, gara-gara kemaren lo nganterin gue pulang! Padahal lo janjian sama Velic," terang Rainbow.
"Hanya hal sepele? Oke gue salah." Revan hanya menghela nafas pasrah. Memang cowok serba salah, dan kenyataannya memang begitu.
"Hal sepele menurut lo?! Tapi bukan buat Velic. Pokoknya nanti lo harus bujuk Velic agar mau baikan sama gue, titik. Gak ada bantahan!" Rainbow segera meninggalkan Revan ke tempat duduknya sendiri.
"Emang susah jadi cowok, gak ngelakuin apa-apa salah, heran! Pengen jadi cewek aja. Eh gak mau ah, ntar kayak lucintaluna ...," batin Revan.
***
Update gaes! Meski dikit yang penting up!
Kasih semangat nulis dong, biar cepet updatenya hehe🤣Aku berharap semoga virus yang sedang melanda indonesia cepet hilang ya.
Love you all♥️
KAMU SEDANG MEMBACA
Move On (HIATUS)
Teen Fiction[FOLLOW DULU] Judul awal: Raivan Judul baru: Move on Rainbow cewek dengan bacodan unfaedahnya, dan selalu semena-mena, entah apa yang merasukinya hingga ia benar-benar jatuh akan pesona cowok itu. Revan Cowok cuek, dingin. Mempunyai masa lalu kelam...