Kevin Atmadjaya

38.9K 1.2K 11
                                    

Jam istirahat kali ini hanya ada aku dan Sandra, Beruntung atau apa kali ini aku hanya sedang berduaan dengan Sandra tepat di tempat biasa kami berkumpul bersama anggota Lizzies lainnya dan kali ini aku memberanikan diri untuk bertanya tentang kevin kepada Sandra.

"San, gue boleh nanya sesuatu gak?" ucapku dengan nada sedikit ragu.

"nanya apa sih Fin? tanyain aja ke gue siapa tau gue bisa bantu elo" balasnya santai.

"ini soal Kevin" balasku dengan nada merendah.

"uhuuuk... emmm jangan bilang lo beneran suka lagi sama si Kevin?" tanya Sandra dengan tatapan seriusnya.

Sejenak aku hanya terdiam memandang kerikil di tanah dan akhirnya aku menganggukan kepala menandakan bahwa apa yang di sangka sandra itu benar. seketika itu juga Sandra tertawa tiada henti dengan nada yang tinggi dan gelagatnya yang seolah - olah kerasukan disitu pula aku hanya terdiam melihat reaksinya ketika mengetahui aku menanyakan soal Kevin.

"gila ya Fin, seriusan deh gue gak percaya lo nanyain Kevin ke gue hahaha gue kira lo cuman bercanda Fin tapi gue tanya sekali lagi lo suka sama dia? hah?" tanya Sandra dengan wajah yang semakin serius setelah tertawa terbahak - bahaknya terlewatkan.

"iya deh kayanya, tapi please kasih gue saran yang berguna yah jangan sampe lo kasih saran abal - abal kaya biasanya kali ini gue mau seriusan deh" balasku dengan tatapan yang juga serius.

"hahahaha aduh, oke oke gue kasih tau ya ke elo. Kevin itu tipe yang susah dideketin dia kalo di sekolah emang pendiem tapi diluar uuuuuh... gila rame banget deh orangnya. coba deh lo perhatiin dia tuh lo pasti kaget kalo udah liat dia diluar sekolah" ucap sandra seraya menunjuk seorang lelaki di pinggir lapangan yaitu Kevin.

"maksud lo?" ucapku dengan bingung.

"nanti deh kapan yah ? hem minggu depan gue kumpul tuh sama anak luar jadi nanti gue kenalin deh lo sama dianya dijamin lo bakalan betah sama dia makin suka deh" ucap sandra meyakinkan.

Tak lama bel berbunyi aku masuk kedalam kelas dan saat aku ingin membuang sampah ke luar kelas aku melihat Revan sedang tertawa bersama segerombolan anak basketnya namun tawanya memudar saat melihatku. aku hanya memaingkan tubuhku dan seketika ia memanggilku, "Hei"

"Apa?" balasku seraya berjalan pelan menuju bangkuku, 

"maaf"

"buat?" tanyaku lagi, 

"gue tadi sengaja ngedorong lo soalnya tadi anak - anak main basket dan bolanya mantul ngarah ke lo dan gue takut lo pingsan lagi kena bola soalnya lo gak respon pas gue teriakin" jelasnya dengan sedikit napas yang memburu.

"oke, makasih"

"gue Revan" ucapnya

"gue anak absen 16" ucapku jutek dan segera duduk lalu gurupun datang saat Revan ingin melanjutkan pembicaraannya lagi padaku.

*****

Selama berjam - jam aku terbaring dikasur, bukan karena aku ingin tidur tapi karna aku lelah setelah seharian di sekolah dan pulang jam 7 malam setelah bermain dengan Lizzies. tak lama aku pun tertidur pulas dan terbangun di pagi yang cerah. Pagi ini aku langsung ke sekolah seperti biasa tak lupa membawa buku sketch yang sering aku bawa ke sekolah. Aku mungkin bisa dibilang tipe murid yang rajin, di saat murid lainnya masih dalam perjalanan menuju sekolah aku pasti sudah berada di kelas dan segera membuka buku sketch lalu kupasangkan headset ke handphone dan memutar lagu faforit sambil melanjutkan gambaranku yang belum terselesaikan.

"Lo Refina ya?" ucap Revan yang entah kapan ia sudah berada di depan mejaku, membuyarkan kegiatan menggambarku. 

aku melepas satu headsetku, "iya, itu tau" ucapku.

Sebatas Angan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang