Sebatas Angan [END]

OMG VINO

Semenjak revan mengetahui dimana rumahku secara langsung terlihat kedekatan kami mulai terjalin kembali, tapi ya aku hanya mencoba untuk menerimanya dengan baik namun tidak ingin menggunakan perasaan jika aku bersamanya.

***

6Bulan kemudian.........

Ada yang aneh, hari ini aku sangat mengkhawatirkan vino walau sebenarnya aku tidak tau apa yang terjadi karna memang aku tidak bertemu dengannya hari ini. kini aku segera menuju rumahnya. Sesampainya disana aku memencet bel tapi tak ada sahutan, aku mengetuk pintu tak kunjung ada yang membuka akhirnya aku memberanikan membuka pintunya yang kebetulan memang tidak terkunci sama sekali. kulihat keadaan rumah sepi, memang rumah vino sangat sepi karna ia hanya tinggal sendiri dan pembantunya datang seminggu sekali tapi suasana disini berbeda benar - benar berantakan tidak seperti biasanya. aku pun melangkahkan kaki menuju lantai dua lebih tepatnya menuju kamar vino, ku lihat pintu yang terbuka sedikit dan ternyata ada vino didalam terbaring di kasur

"vin?????" teriakku

kulihat ia tak sadarkan diri dan banyak darah keluar dari hidungnya. akhirnya dengan panik aku membawanya sendiri ke rumah sakit.

dirumah sakit vino masih di cek dan aku sudah menghubungi anak pecinta alam dan juga revan, tak lama revan datang.

"jadi gimana dia sekarang?" tanyanya sesampainya didepanku

"dia baru aja pindah ruangan dan belum boleh di jenguk. gue gak tau dia kenapa" ucapku dengan suara lirih

"oke kita tunggu aja ya, gimanapun dia itu gak ada keluarga dibandung selain gue"ucap revan yang membuat aku menoleh

"jad.....jadi lo sodara dia?" ucapku

"iya, pasti dia gak pernah cerita yah? haha gue disini cuman mau jaga dia karna keluarganya jauh ada di australia dan gue gak bisa percayain dia sendiri"jelas revan

aku tidak tau maksud dari revan apa, yang ku pikir hanya..... bukankah vino sudah dewasa dan kenapa harus dijagain sama revan? ada apa sebenarnya. sesaat aku akan menanyakan tiba - tiba suster memanggil siapapun keluarga dari vino untuk segera ke ruang dokter karna hasil cek dari vino sudah keluar. revan segera beranjak dan aku tetap diam di ruang tunggu dengan rasa cemas.

***

*ON POV REVAN

gue langsung keruang dokter, disana dokter menjelaskan bahwa penyakit vino makin parah. stadium kanker darahnya sudah naik jadi 4 dan kini hanya tinggal tunggu waktunya saja karna memang vino sedang berada di keadaan kritis. gue gak tau harus bilang apa ke keluarganya dan juga ke fina karna gue tau fina deket banget sama vino.

selesai dokter menjelaskan, gue keluar dan kembali ke tempat dimana fina menunggu. fina banyak nanya tapi gue gak mau omongin ini disini. gue pun menarik tangannya menuju mobil di parkiran tanpa mengatakan satu katapun walau fina terus bertanya.

"fin gue yakin lo mau tau soal vino. dan gue bakal kasih tau ini ke elo"ucap gue saat kita sudah di dalam mobil

"dia kenapa van?" ucapnya dengan nada cemas

"jadi sebenernya vino itu punya kanker darah dan dia udah idap ini dari sma. perkembangan penyakitnya itu pesat setiap saat dan kini udah sampai di stadium 4" jelas gue dan seketika gue bisa liat fina nangis dengan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"kenapa gue gak tau sih dia sakit?!!!!" balasnya dengan emosi

"jadi gini fin, waktu sma dia pernah sampe drop banget dan bahkan dia jadi bedrest karna stadium dia naik udah jadi stadium 2,  akhirnya semua keluarga udah sedih dan kedua orang tua vino udah mencoba segala cara dan selalu membuat vino jadi spesial karna dia lagi sakit apapun yang diminta vino pasti dikabulin tapi semenjak dia masuk kuliah dan ketemu lo dia pengen gak dimanjain lagi dia pengen mandiri kaya cowok sewajarnya dan semenjak kenal sama lo dan masuk kuliah gak pernah terdengar kabar stadium dia naik atau penyakitnya kambuh tapi ternyata lusa kemarin dia ngerasain itu lagi deh kayanya makanya gue juga gak tau kenapa bisa langsung ke 4 gini" jelas gue dengan terus mengelus punggung fina yang terus menangis