Okey, Kevin....

16.7K 866 9
                                    

Sesampainya di depan rumah, aku pun masih di dalam mobilnya. aku masih tertawa karna humornya tadi sebelum akhirnya...

______________________________________________________

"emm besok lo ada waktu luang?" tanya Kevin

"ada, kenapa Kev?" jawabku

"oke, besok balik bareng ya? guemau ngajak lo jalan" ucapnya dengan senyuman.

OMG!!! demi apa dong dia ngajak jalan? ah ini bakal jadi first timeku untuk bisa lebih mengenal dia lebih jauh lagi.

Keesokannya, selama di sekolah dia sudah mulai mengajakku ngobrol bahkan mengajakku ke kantin bareng sedangkan Lizzies hanya bisa memperhatikan aku yang sedang bersama Kevin menuju kantin dengan tatapan mendukung akan hal ini. Tepat pulang sekolah, ia sudah keluar kelas saat bel berbunyi sedangkan aku harus menunggu Lizzies untuk jalan bareng sampai gerbang karena Kevin yang sudah menungguku dengan motornya.

Aku tidak tau dia akan ngajakku kemana, yang jelas dia bilang ini kejutan, dan diluar dugaanku, dia memberhentikan motornya tepat di sebuah alam terbuka yang pemandangannya indah banget betaoa tidak? danau dengan suasana alam yang asri benar - benar membuatku takjub karena bisa menikmati alam yang seindah ini. disini kita duduk berdua sambil memandang langit yang cerah dengan cuaca yang tidak terlalu panas untuk jam- jam sekarang.

"lo tau gak? gue suka banget deh kesini" ucapnya tanpa melirik ke arahku.

"pasti karena tempatnya baguskan?" responku.

"bukan itu doang sih, tapi karena tempat ini bisa bikin gue nyaman. kalo boleh jujur selama ini gue gak pernah yang namanya cerita soal kehidupan keluarga gue kesiapapun. mungkin lo bakal jadi orang yang pertama dan terakhir untuk tau tentang gue sebenarnya" jelasnya.

Aku terdiam mendengarkannya,
"tapi kenapa lo milih gue yang lo ajak kesini? Kita kan baru kegitung beberapa kali ngobrol dan baru semalem lo sama gue bener - bener kenalan"ucapku yang merasa bahwa Kevin terlalu cepat dekat denganku, tak salah namun aku hanya ingin tau alasannya.

Ia tersenyum, "gak tau gue juga, pas semalem kita ngobrol gue ngerasa cocok cerita sama lo. Enak aja respon lo itu buat gue ngerasa apa yang gue ceritain itu gak cuman omongan biasa. Gue seneng aja lo bisa jadi orang yang lebih open minded selama kita suka ngobrol soal kenakalan gue lah dan lainnya"

"kalo lo ada masalah, lo cerita aja ke gue. gue siap ko dengerin itu dan gue harap bisa sedikit membantu lo walau gak bisa sepenuhnya"balasku dengan menyentuh pundaknya.

dia pun tersenyum kembali, yap senyuman manisnya yang sering ia munculkan jika kita berdua sedang berbicara, "gue anak broken home Fin. hidup gue gak bahagia. gue selalu mencoba mencari kebahagian diluar tapi apa yang bisa gue lakuin? gue coba buat berani eh jadinya kena masalah sampe harus dikeluarin dari sekolah lagi" ucapnya dengan tampang serius.

"dan lagi, orangtua gue tau kalo gue dikeluarin bukannya marah tapi malah cuek. gue gak ngerti lagi sama mereka. gue kesepian" lanjutnya.

mendengar itu semua, seketika hati kuterhanyut. aku tak tau harus berbuat apa selain diam dan mencoba memberi tanggapan yang bisa menenangkan dia. Ternyata.... Dibalik diam dan cueknya Kevin memiliki kisah hidup yang pahit dan aku mewajari jika selama ini perlakuan Kevin kurang baik di sekolah mungkin karena ia kesepian dan membutuhkan seorang yang mau mendengarkannya dan memengerti keadaannya.

****
Setelahnya ini, kami berteman aku tidak tau jika ditanyakan mengenai perasaanku pada Kevin namun yang jelas aku senang. Amat senang jika aku bisa bertukar cerita dengannya dan juga bisa menemukan pengalaman baru berjalan bersamanya dengan motornya mengunjungi alam yang indah jauh dari kemacetan kota dan bisa menikmati waktu dengan alam.

Sebatas Angan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang