Mereka berdua saling mengingat satu sama lain dengan melihat bulan. Seolah mereka sudah menguasai ilmu telepati.
Tiba-tiba bulan menghilang, di selimuti awan hitam. Dua manusia yang saling merindukan, memasang wajah kecewa.
"Bulan, semua orang udah ninggalin gue. Apa lo juga akan ninggalin gue sekarang?" keluh Rizky pada bulan.
Dibalik sikap dingin seorang Rizky Aditya, terdapat rasa kecewa yang besar di dalam hatinya yang ia pendam sendiri dan tak pernah ia ungkapkan pada siapa pun. Selama ini ia kesepian tanpa kasih sayang orang tua ataupun sahabat yang ia cintai.
🧸🧸🧸
Di tempat lain, sosok gadis cantik sedang mencari keberadaan bulan.
"Bulan! Asha itu lagi cerita kenapa tiba-tiba ngilang?! Udah kayak Rizky aja!" decak Asha kesal hingga tidak sadar apa yang ia katakan.
"Rizky?"
"Kenapa Rizky? Kenapa gue jadi kepikiran sama Rizky? Sebenarnya apa sih yang terjadi sama gue?" tanya Asha pada dirinya sambil memukul-mukul kepalanya.
"Kenapa yah? Kalau gue deket sama Rizky tu rasanya beda. Rasanya kayak gue udah deket banget sama dia?"
"Gue nggak bisa biarin ini! Ga mungkin banget gue suka beneran sama dia, kan?"
🧸🧸🧸
Tringgggg..
Bel masuk berbunyi, dan sesosok Aisha belum di dapati di kelasnya.
"Zar, mana anak itu?" tanya Mili.
Mili adalah salah satu sahabat baik Aisha. Ia baru pulang dari Yogyakarta kemarin.
"Nggak tau. Gue udah coba hubungi dia berkali-kali tapi nggak di jawab," jawab Zara cemas.
"Masak dia nggak masuk?"
"Gue nggak tau, Mil! Emang gue emaknya?" jawab Zara ngegas.
Selang beberapa menit, orang yang sedang dibicarakan muncul diambang pintu.
"Kalian ngomongin gue ya?" teriak seorang gadis di depan pintu dengan rambut acak-acakan dan nafas yang tersenggal-senggal.
"Sialan. Bocahnya datang!" cerca mili.
Aisha berlari sambil melentangkan tangannya dengan nafas yang tersenggal-senggal. Kedua sudut bibirnya tak berhenti mengembang. Sampai mereka semakin dekat. Mili mengepalkan tangannya tepat didepan wajah Asha. Aisha berhenti refleks, bola matanya bulat sempurna menatap kepalan tangan Mili.
"Lo dari mana? Jam segini baru sampai? Lo mau di hukum bersihin kolam?" tanya Mili berbondong.
"Gu-gu gue gue," jawab Aisha gugup.
"Gue baru dateng dan masih kangen lo kali mil. Jangan di marahin dulu ngapa?" lanjut Aisha kesal.
Sahabatnya ini sangat berbahaya saat ada orang yang terlambat. Tidak ada orang yang belum pernah mendengarkan ocehan dari seorang Mili. Semua orang sudah pernah merasakan bagaimana sakitnya telinga saat manusia bernama Mili sedang berceramah.
Gadis itu anak yang pendiam, namun dia sangat disiplin. Jadi sekali dia berbicara, tidak akan ada hentinya. Apalagi dia seorang wakil ketua osis. Hal itu semakin menambah kuasanya di Sma Bina Bangsa. Sudah cukup cerita tentang Mili hari ini, lanjutt pada sang primadona.
"Sha, lo dari mana sih?" tanya Zara dengan tatapan tajam.
"Hehh--hehhh gu-gue tadi lari dari terminal," jawab Aisha sambil ngos-ngosan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Real Friend [ H I A T U S ]
Novela JuvenilAisha dan Rizky, sahabat yang diibaratkan sepasang merpati putih. Yang selamanya akan tetap bersama, sampai maut yang memisahkan. "Serius, Sha!" "Jawab dulu pertanyaan gue?!" "Yang mana?" jawab Rizky sok lupa. "Kapan kita pacaran?" tanya Asha. Rizk...