Teeettt....teeetttt
Belpun berbunyi ditandakan sekarang harus mengikuti upacara, anak -anak berlarian kelapangan dan mereka harus baris dengan tertib.
Virtsya masih saja sedih dengan kepergian ayah nya namun dia masih tetap bersekolah, karena dia tidak mau bolos sekolah.
Setelah upacara selesai siswa siswi harus tetap di lapangan karena akan ada sedikit pengumuman.
"Di sini bapak akan mengumumkan kabar gembira" ucap kepala sekolah.
Prok prok prk prk...
Tepukan tangan para siswa siswi dengan sangat gemuruh dan sangat ceria.
"Jadi pengumuman nya bapak akan umumkan bahwa di sini akan ada siswa yang akan mendapatkan beasiswa dari sekarang hingga kuliah nanti, karena prestasinya yang 2 tahun berturut-turut mendapatkan juara umum satu, yaitu selamat untuk Virtsya Ananda" Lanjut kepala sekolah.
Prok prk prk ....
Siswa siswi memberika tepukan tangan nya lagi.
"Wah Vir lo mendapatkan beasiswa selamat ya Vir" Ucap Vanesa.
"Iyah makasih nes" Jawab Virtsya dengan lemas.
Disatu sisi dia senang namun di sisi lain dia tak bersemangat, tetapi dia teringat kepada ibu nya, dan menurut Virtsya ibu nya pasti senang dengan beasiswa ini.
Siswa siswi kembali ke kelasnya masing-masing, dan mengikuti pembelajaran hari ini.
Setelah pembelajaran selesai akhirnya sekolah pun selesai, Virtsya seperti biasa pulang bareng Raffa.
" Vir selamat ya, ga sangka ternyata pacarku ini mendapatkan beasiswa" Ucap Raffa sambil mencubit pipi Virtsya.
"Iiih apaan si sakit tau" ucap Virtsya sambil cemberut.
Setelah sampai di rumah Virtsya langsung menemui ibu nya, dan memberikan perentasinya terhadap ibu nya.
"Bu lihat ni Virtsya dapat beasiswa karena Virtsya siswa berprestasi" Ucap Virtsya dengan gembira.
"Sanah-sanah pergi jangan ganggu ibu, dasar anak ga guna, bisanya cuman gangguin orang tua" Jawab Rere tanpa melihat apa yang di tunjukan Virtsya.
Tiba-tiba air mata Virtsya terjatuh, dan dia merasa hidup di dunia ini tak ada guna nya apabila tak pernah membahagiakan kedua orang tuanya, dia tak bisa membahagiakan ayah nya karena dia telah pergi untuk selamanya cuman ibu nya yang ada yang harus dia bahagiakan.
Setelah itu Virtsya membuang surat beasiswanya dan kembali ke kamar nya, karena di kamar nyalah Virtsya bisa tenang.
***
Ada yang kangen ucapan salamat dari orang tua di saat kita berprestasi?klo ada sama aku juga.Oke guys jangan lupa vote😊 dan mohon maaf bila banyak kata yang Typo🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Virstsya (Sad Girls)
Teen Fiction"Apakah benar semua telah ditakdirkan oleh yang maha kuasa antara bahagia dan tidak mereka hidup di dunia ini?" "apakah bener orang yang sudah meninggal akan bahagia di alam nya sendiri" "Singkat saja aku ingin seperti mereka yang memeliki keluarga...