🍁six teen🍁

75 13 0
                                    

Lima tahun kemudian

Virtsya hamil dengan perut yang sudah membuncir, namun Shinho tak pernah mau mengakui bahwa itu anak nya, dia tak pernah peduli sekalipun kepada Virtsya.

Hingga suatu ketika Vitsya mau melahir kan dan berteriak deangan kesakitan.

"Auuu mas tolong mas kayanya aku mau melahirkan" teriak Virtsya yang sudah berbaring di lantai tanpa upaya.

Plak...blukk.

Virtsya malah di tampar dan di pukuli oleh Shinho.

Sementara itu Raffa sudah bekerja di kantor dan bos nya adalah Shinho.

Raffa pergi kerumah Shinho untuk mengambil berkas berkas, namun rumah Shinho kelihatan sangat sepi.

Plakk..blukk...jebredd.

"Mas sakit mas sakit hiks hiks"

"Dasar tak perguna mati aja lo sekalian"

Raffa mendengar tangis dan pukulan itu, lalu dia menobrak pintu rumah Shinho, dia mendapi Shinho yang tengah memukuli istrinya yang tengah hamil dan mau melahirkan.

"Pak maaf itu istrinya kenapa istrinya dipukuli dia mau melahir" ucap Raffa sambil tahan pukulan yang akan di pukul kan Shinho terhadap Virtsya.

"Diam lo ga usah ikut campur, dia ga guna, kalo lo mau ambil aja sanah" Ucap Shinho dengan nada yang marah.

Raffa langsung membawa Virtsya kerumah saakit, setelah di rumah sakit Virtsya di tangani langsung oleh dokter kandungan. Sementara Raffa mdlaporkan Shinho atas tindakan kekerasan terhadap istrinya sendiri.

Dan akhirnya Shinho di penjara selama 12 tahun.

Virtsya melahirkan anak nya yang sangat tampan dan dinamakan anak nya dengan nama "Virgo".

Raffa kaget ternyata istrinya Shinho adalah Virtsya, dan lebih kagetnya lagi Raffa melihat bekas luka yang sangat banyak, seperti pukulan dan tamparan adalah makanan nya setiap hari.

"Vir ini beneran elo" ucap Raffa.

"Maafkan aku Vir waktu itu aku hilang ingatan, aku baru ingat 2 tahun yang lalu"

"Iya Raf gapapa bagus kalo sekarang kamu udah sembuh"

"Sekarang kamu udah nikah" Tanya Virtsya.

"Iya sekarang aku udah nikah sama Vanesa teman waktu kamu SMA dulu"

"Iya selamat, aku turut bahagia"

Drettttt

Hanphone nha Raffa bergedar.

"Hallo sayang kamu di mana si? Aku tungguin di rumah juga ga pulang-pulang" Ucap Vanesa dengan nada hawatir.

"Iya sayang aku lagi nunghuin Virtsya di rumah sakit"

"Virtsya siapa? Selingkuhan kamu ya"

"Kalo kamu ga percaya yauda sini kerumah sakit"

"Yauda aku kesana sekarang"

Tut..

Telepon dimatikan secara sepihak.

Tak berselang lama Vandsa sudah berada di rumah sakit Raffa mempertemuka Vanesa dan Virtsya.

Air mata Vanesa merjatuhan setelah melihat Virtsya.

"Virtsya... " Ucap Vanesa.

"Maaf kan aku Vir, aku ga pernah bantuin kamu saat kamu susah, padahal kamu selalu bantu aku saat aku kesusahan ngerjain pr, saat di marahin guru, dan lain lain, sementara aku ga pernah bantuin kamu saat kamu dalam kesulitan, jujur waktu kamu di hina sama teman teman  aku ngerasa sedih, dan saat lo menagis tak berdaya, hati ku sangat hancur melihat kamu tak berdaya, dan bodoh nya aku, aku malah membiarkan nya, maaf aku Vir hiks hiks" Ucap Vanesa.

"Iya gapapa Nes, biarlah semuanya berlalu, dan ambil hikmah dari semuanya"

Jangan lupa vote ya guys

Virstsya (Sad Girls)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang