Itu cs nya Aira ya. So enjoy to read🌶️😉
_
_Dua minggu setelah kejadian pahit dalam hidupnya, kini kehidupan Aira berjalan seperti biasa. Sepulang sekolah dia akan bekerja di warung grosir yang terletak kampung sebelah.
Kampung Aira bukan desa terpencil, bukan pula kota yang besar.Sekolah Aira juga bukan sekolah yang elit, hanya sekolah SMA negeri dengan murid yang sedikit. Karena para pemuda pemudi di kampungnya hanya mau mengenyam pendidikan sampai SMP, dan setelah lulus mereka akan pergi merantau ke kota.
Dulu, Aira juga berpikiran seperti itu, tapi sang nenek tidak mengizinkan.
"Neng, gulanya sekilo berapaan atuh?" tanya seorang pembeli.
"18 ribu, Teh," jawab Aira sambil melayani pembeli yang lain, memang warung grosir ini cukup ramai. makanya Aira tidak ditolak untuk bekerja di sini.
Lama Aira melayani pembeli lalu, ia pergi keluar untuk mengangkat kardus dari dalam mobil box pengangkut barang, tapi panggilan dari depan ruko membuatnya menghentikan kegiatannya.
"Teh Aira, aku di suruh kang Ucup manggil kamu, soalnya di rumah ada tamu udah lama nunggu." Anak kecil dengan seragam SD itu memanggil Aira yang sedang mengangkat kardus baru turun dari mobil.
Anak SD itu adalah Ningsih, adiknya kang Ucup tetangga sebelah rumah Aira.
"Siapa emangnya Ning, ini aku lagi kerja segan kalo ditinggal gitu aja." pikiran Aira mungkin hanya tamu biasa atau orang-orang dekat rumah.
"Gak tau Teh, tapi pakai mobil bagus loh Teh, mana pakaiannya cantik pisan lagi kayak artis di tipi itu Lo Teh."
Aira mengerenyit heran, siapa tamu yang dimaksud Ningsih ini? Setahunya Nek Asih tak memiliki saudara sepupu dan kerabat jauh. Tak ingin ambil pusing, Aira pergi ke belakang untuk minta izin sebentar kepada pemilik grosir.
Setelah mendapatkan izin Aira pun pulang bersama Ningsih. Saat sampai rumah Aira melihat memang benar ada mobil mewah berdiri persis di halaman rumahnya.
"Assalamualaikum," salam Aira kepada 4 orang dewasa yang berdiri di teras rumahnya dengan kang Ucup sambil mengobrol.
2 orang dengan pakaian jas hitam, 1 orang dengan jas silver dan seorang perempuan dengan baju yang terlihat mahal. Persis seperti orang kaya.
Aira bingung sejak ia memberi salam tadi ia ditatap begitu dalam oleh perempuan tadi, seolah dari tatapan itu menyalurkan beribu duka dan kerinduan yang mendalam.
"Waalaikumsalam, ini yang namanya Aira?" tanya perempuan itu sambil mendekat kepada Aira.
"Iya Buk saya Aira, kalo bo---" belum sempat Aira melanjutkan ucapannya wanita tadi mendekapnya sambil menangis. Aira heran, kenapa pelukan ini begitu hangat seperti pelukan seorang ibu yang Aira belum dapatkan selama ini.
"Kita masuk dulu aja atuh supaya enak ngobrolnya." kang Ucup memecahkan suasana yang akaward di teras rumah ini.
Setelah duduk dan menyuguhkan minum, Aira duduk tepat di sebelah kang ucup. Bukan tempat duduk sofa yang ada di pikiran kalian, ini hanya duduk di lantai dengan alas tikar yang sudah sedikit robek di beberapa ujung.
"Saya BARA HARDI HANZEL dan ini istri saya SURYANI LESTARI HANZEL." tatapan pak bara mengarah pada istrinya yang sedari tadi terus menatap dalam Aira.
"Jadi bapak dan ibuk siapa? Ada urusan apa mencari saya kalo boleh tahu?" tanya Aira yang tak tahan ditatap oleh ibu itu, sehingga ia bertanya untuk menjawab kebingungannya.
"Kamu nggk ingat sama kami nak," lirih ucapan Bu Surayani terdengar ke telinga Aira.
"Maaf Buk saya tidak tau kalian siapa atau ibuk dan bapak salah orang atau rumah mungkin." Dipikiran Aira pasti orang-orang ini salah tujuan mengingat nek Asih tak memiliki kerabat yang penting seperti mereka ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
AIRA.
Teen Fiction[ TAMAT ] _ _ _ kehidupan Aira berubah 180 derajat ketika kebenaran itu terkuak. gadis dengan rambut sebahu itu ternyata bukan cucu kandung dari nenek yang selama ini membesarkannya. Belum hilang rasa sedih akibat sang nenek meninggal, Aira dihadap...