kumpulan oneshoot, twoshoot, & short story dari maknae BTS
- Park Jimin
- Kim Taehyung
- Jeon Jungkook
⚠BRING YOUR IDOL TO THE NEXT LEVEL⚠
💜💜💜
mature ⚠ area
harap bijak memilih bacaan
ini berakibat dengan mental kalian.
hope you like it 🍑
Malam ini rumah ini masih sepi sang pemilik rumah yang biasanya pulang jam 9 sekarang belum pulang juga bahkan jam sudah menujukan angka 12. Aku sebenarnya sedikit takut di rumah sendirian apa lagi rumah sebesar ini aku hanya takut 2 hal satu penyusup seperti tadi siang dan ke dua hantu.
Cklekk..
Pintu utama terbuka dan nampaklah pria pemilik rumah ini berjalan dengan sedikit sempoyongan. Aku yang menyadari hal itu langsung menghampirinya dan membatunya berjalan.
“nugu?” tanyanya dengan mata setengah tertutup menatapku dan mampu aku mecium aroma alkohol dari mulutnya.
Tanpa menjawab aku terus menjutkan langkahku mengantarnya ke kamarnya.
Sekarang pria ini sudah aku baringkan di ranjangnya. Walau kelihatannya jimin itu kecil tapi dia pria dan dimana mana pria tubuhnya lebih padat dari pada perempuan.
Aku membantu melepaskan sepatunya dan menyelimutinya agar tidurnya lebih nyenyak.
Saat selimut sudah sampai bagian atas tubuhnya ia menghentikan pergerakanku dengan menarik pergelangan tanganku pelan.
“maafkan aku, tadi siang aku tak bisa menolongmu” ucapnya dam membuatku heran bagaiman ia mengetahuinya.
“kau tak di apa apakan pria tua itukan?” tanyanya sekarang matanya kembali terbuka.
“tidak, tadi ada yang menolongku” jawabku mulai duduk di sisi ranjang. Mungkin ini saat yang tepat untuk mengobrol dengannya dengan keadaan dia yang mabuk.
“iya tadi temanku yang menolongmu” jawabnya dan aku hanya ber oh.
“pria tua itu hanya appa tiriku dia selalu saja merebut kekasihku dan menjadikannya sebagai pemuas nafsunya dia bahkan membuat eommaku harus pergi meninggalkan dunia karenanya. Makanya aku meyuruhmu agar pergi dari sini kemarin” jelasnya membuatku prihatin.
Dia mengubah posisinya menjadi duduk menatapku dan etah mengapa aku memandangnya menjadi sangat gugup sekarang.
“eum, maafkan aku telah menabrak mobilmu kala itu, aku belum meminta maaf sejak itu jadi aku meminta maaf sekarang” ucapku mengalihkan pembicaraan.
Tiba tiba ia menarikku dam membungkam bibirku dengan bibir tebalnya itu. aku yang melihatnya menutup matanya hanya bisa membelakan mata karena keterkejutanku.
Saat tautan kami sudah terlepas aku tak berani menatap matanya. Bakhkan tangannya saat ini masih di pinggangku dengan jarak kami yang sangat dekat.
“tatap aku” ucapnya sambil menarik daguku pelan mau tak mau aku harus menatapnya. “bagaimana jika aku mulai menyukaimu?”
***
pagi ini aku terbangun dengan suasana berbeda. Tangan kekar jimin melingkar sempurna di pingganku saat ini. Walau aku tidur memunggunginya namun tak membuatnya ingin sedikit menjauh dariku.
Jika aku mengingat kejadian kemarin malam jatungku serasa ingin lepas dari sarangnya saja. Aku tak habis fikir kenapa pria ini bisa mengatakan jika dia menyukaiku bukankah aku harusnya yang berucap seperti itu karena pria ini teramat sempurna di depanku bagaimanapun sifatnya ia terlihat sangat sempurna bagiku.
“katakan kau menyukaiku” saat aku sedang asik memandangi wajah tampannya tiba tiba dia berucap dengan mata masih tertutup dan detik selanjutnya dia mulai membuka matanya menatapku. Aku yang tersadar sesuatu mencoba untuk beranjak dari posisiku dengan melepas tangannya yang masih setia memelukku.
...
Pagi ini jimin mengajakku untuk ikut denganya ke kantor dia beralasan jika tak ingin kejadian seperti kemarin terulang kembali.
Entah perasaanku saja atau benar saat aku dan jimin memasuki gedung ini setiap pasang mata yang melihatku nampak menatapku dengan tatapan terkejutnya. Apa ada yang salah denganku? Kurasa tidak.
“kenapa mereka menatapku seperti itu jim?” tanyaku kepada jimin yang berada di sebelahku sambil terus melanjutkan langkah kami.
“mungkin karena kau terlalu cantik jadi mereka iri” jawabnya tak masuk akal aku hanya mengabaikan omongannya itu.
Cklekk..
Saat aku dan jimin masuk kedalam ruangannya ternyata di dalam sana juga ada seseorang yang tengah duduk dengan santainya.
“apa yang kau lakuakan di ruanganku kim?” tanya jimin kepadanya
“ohh annyeong, kita bertemu lagi” bukannya menjawab petanyaan jimin pria ini malah menyapaku dengan senyum lebarnya. Aku yang mau tak mau harus menjawab salamnya itu.
“annyeonghaseyo..” balasku sambil sedikit membungkukkan badanku.
“aku kira tadi kau sudah datang karena aku sudah masuk jadi aku memilih duduk disini” jawab pria itu kepada jimin.
“jadi siapa namamu nona cantik. Aku kim taehyung” ucap pria itu mendekat kearahku sambil menyondorkan tangannya aku membalas uluran tangannya dan menjawab.
“kim yujin” jawabku singkat
“nama yang cantik seperti orangnya” ia menjawab sambil hendak mencium punggung tanganku aku membiarkankan karena kuanggap pria ini sangat mengemaskan saat mengoda wanita. Namun sebelum punggung tanganku bertemu dengan bibirnya jimin terlebih dahulu mendorongnya sehingga tanganku terlepas darinya.
“ya! Jangan menggodanya brengsek” ucap jimin dan mencoba mendorong taehyung agar keluar dari ruangan ini.
“dahh yujin sampai bertemu kembali I love you muahh” ucap taehyung sebelum benar benar menghilang dari balik pintu dia bahkan sempat memberiku wink dan flying kiss sebelum pergi. Pria yang lucu memang.
“ya! Kenapa kau tersenyum? Apa kau suka?” sekarang jimin mendapatiku yang tengah tersenyum akibat ulah kim taehyung.
....
Sendari tadi jimin sibuk dengan komputernya sedangkan aku hanya terduduk sambil memainkan ponselku yang baterainya sebentar lagi akan habis.
Apa jimin marah karena tadi pagi? Bahkan dia tak mengajakku mengobrol sedikitpun sejak tadi. Apa yang harus aku lakukan agar dia tak marah lagi?
“jim..” panggilku dengan posisi yang masih sama namun pria itu tak menoleh sedikitpun kearahku.
Aku mencoba mendekat ke arahnya dan memperhatikannya. “kau masih marah?” tanyaku dan lagi lagi dia mengabaikanku kuhembuskan nafas beratku dan kembali ketempat dudukku namun baru beberapa langkah aku dikejutkan dengan jimin yang memelukku dari belakang. Tangannya yang melingkar di pinggangku dan nafasnya yang menerpa kulit leherku membuatku menjadi gugup sekarang.
“aku tidak marah, aku hanya cemburu.” Jelasnya dan semakin menenggelamkan wajahnya di ceruk leherku.
Aku membalikan tubuhku untuk menatapnya sekarang dan tangan pria ini masih tetap memeluk pinggangku erat seakan aku tak boleh pergi darinya.
“kau adalah pria pertama yang benar benar mencintaiku jim” “kau berarti bagiku sekarang” Ucapku setelah kukumpulkan semua keberanianku.
“hanya kau yang kuncintai di dunia ini, dan hanya kau yang ku punya di dunia ini”
End
❤🧡💛💚💙💜🖤
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.