Stockholm Syndrome ~ JK

77 6 0
                                    

"hei!!" teriakku menggema di dalam bar. Bahkan di saat musik berdentum dengan sangat kencang beberapa orang menatapku dengan sedikit marah. Wajar juga sih bagaimana aku bisa berteriak di tempat orang bersenang senang ini.

Aku mulai berjalan ke arah dua orang yang aku teriaki tadi. Dan sesaat suasana kembali seperti semula orang sekitar yang tadi sempat terheran dengan teriakanku saat ini mulai acuh dan kembali kepada kegiatan mereka masing masing.

"jauhkan tanganmu itu nona, pria ini milikku" ucapku saat sudah sampai di depan kedua orang itu dengan aku menepis tangan wanita jalang itu dari lengan pria yang kuakui milikku ini.

"ya! Kau jangan mengaku ngaku" protesnya. Aku hanya menatapnya dengan smirk jahatku.

"bukankah aku wanitamu sayang?" kali ini aku menanyai sang pria sambil aku memeluknya dengan manja dan sedikit mendusel di tubuh pria ini.

'Cihh! Kalau bukan karenamu aku tak sudi'

"n-ne.." jawab sang pria.
Good boy! Di sudah masuk perangkap.

Dengan rasa kesal wanita jalang tadi mulai menjauh. Dan aku melanjutkan tugasku.

"aku tak mengenalmu, namun pesonamu sangat kuat nona" pria itu berkata lalu melangcangkan bibirnya mengecup pipiku. Aku sebenarnya sedikit risih dengan ini namun mau bagaimana lagi aku harus menyelesaikannya demi seseorang.

***

brukk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

brukk

Aku mendorong pria tadi ke lantai parkiran dengan pria yang berdiri menatap kegiatanku tanpa ada sedikit niatan untuk menolongku walau hanya menggotong pria ini.

"tugasku sudah selesai. Aku harap mendapat balasan yang sepadan darimu jeon." Ucapku sambil menepuk tangan untuk membersihkan sisa sisa debu dari pria tadi.

"kau memang terbaik dalam setiap tugas sayang" balasnya. Aku berharap jika 'sayang' yang dia beriakan itu benar benar sayang.
"nanti malam aku akan datang setelah menyelesaikan ini semua" lanjutnya mengambil alih pria mabuk itu dan membawanya pergi.

Aku bukanlah jalang ataupun wanita malam lainnya, aku hanyalah orang yang penurut dengan ucapan pria jeon itu. itu diakibatkan karena aku terlalu tergila gila dengannya walau pria itu selalu menganggapku wanita biasa di matanya.

Semenjak aku memiliki rasa pada jeon jungkook aku menjadi seperti tengah mengidap stockholm syndrome. Entahlah, aku hanya menyamakannya saja.

***

sesuai janjinya aku masih menunggu pria jeon itu datang ke apartemenku. Padahal waktu sudah menujukkan hampir menjelang pagi namun pria itu belum menampakan batang hidungnya saat ini.

"jeon kau dimana?" tanyaku saat jungkook menjawab teleponku.

"ahh, aku sudah di bawah. Tunggu sebentar"

Tut.

....

"kau sudah bekerja keras hari ini, gomawo ne" ucap pria jeon ini setelah berhasil bersantai di sofa empuk milikku.

"apapun aku lalukan untukmu jeon"
"I adore you"

Hhhuhhh..
Dia terlihat menghembuskan nafasnya kasar.
"aku sudah mendengarnya berkali kali gemm"

Namaku gemma. Just gemmma. Aku wanita yang terjebak dalam pesona pria yang telah menolong hidupku semenjak 3 tahun yang lalu. Aku bukan warga negara korea asli yang sama seperti jeon jungkook. Namun berkat dia aku bisa menjalani hidupku tanpa ada masalah kewarganegaraan ataupun semacamnya. Uhh menarik bukan!

"kau tau aku jatuh cinta padamu jeon. Bahkan aku siap menyerahkan segalanya untukmu. Apapun itu untukmu jeon"
Sebut saja aku gila. Bahkan jika ada wanita yang sedang jatuh cinta mana ada yang berani seperti diriku.

"kau sudah menyerahkan semuanya. Apalagi yang kau punya sekarang?"

Benar juga dia. Semua sudah aku serahkan untuk pria jeon ini bahkan keperawananku sudah aku berikan kepadanya dengan cuma cuma.

"apalagi sayang?"
Tanya jungkook yang sekarang sudah mengubah posisinya menjadi sangat dekat denganku bahkan dia berhasil menarik daguku untuk menatap mata pria itu.

"nyawa?"
"apa bisa kau memberikan nyawamu untukku?"

Seketika aku menelan ludahku kasar. Pria ini memang berkuasa atas diriku, bahkan hidup dan matiku.

"hehe"
Dia terkekeh tepat di depan wajahku dengan jarak yang sangat dekat.
"you know, I like to f*ck with you 'cause the way you screamin' my name make me wanna make love to you"
"kita beradu mulut setiap malam, tidakkah kau sadar akan hal itu?"

Terdiam dengan ucapan jungkook. Pria ini memang licik bahkan saat aku sudah membantunya menangkap musuh musuhnya ia tak sedikit saja bersikap manis kepadaku.

"aku suka kalau kau marah di setiap malam. Suasana hati, getaran, penampilan, kecocokan, dan sikap, kau keluarkan semuanya saat itu juga."
"dan aku juga suka ketika kita berbaikan dengan caraku yang panas. kau juga suka kan?"

"you try to teasing me?" aku benar benar muak dengan kata kata pria ini yang panjang dan bertele tele.

"but you like it right?"
"let me tease you, everyday and night baby"
Di akhir kalimat dia berbisik tepat di telingaku dengan nafas beratnya. Shit, aku terbuai denganya lagi malam ini.

"berjanjilah padaku, saat kau mencium bibirku kau akan membuatnya menempel. Dan itulah caramu membungkamku setelah pertengkaran kita"
Tak ingin terkalahkan aku juga mencoba untuk mengodanya. Dan siapapun akan termakan dengan kata kata fantastikku.

"hancurkan riasanku malam ini jeon"

.
.
.

End..

Bapa jeykey publish tato nya..

Maaf kalo akhir akhir ini kebanyakan si jeykey yg sering muncull

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf kalo akhir akhir ini kebanyakan si jeykey yg sering muncull...
😁😁

Jangan lupa vote ☑

👇👇

Several ChaptersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang