8.MIDNIGHT

155 65 1
                                    

😇Happy Reading😇

🎬🎬

Wajah Laura tampak merah merona, lebih terkesan seperti menahan malu, bagi Leon.
" Kok lu blushing sih?"
Laura segera memegang kedua pipinya.

Laura segera berlari menuju mobilnya, menyalakan mesin dan melajukan mobil tersebut. Berulang kali gadis itu menggerutu akan pertemuan dirinya dengan pria yang dia anggap kakel tak waras.

gimana nieh! Masa Sherin adeknya Leon? Males lah gue. Tak henti-hentinya gadis itu melafalkan kata kata tersebut. Menurutnya sekali bertemu saja membuat dirinya hampir geger, perlakuan kasar cowo itu mampu membuat cewe manapun takut. Laura tak takut, ia hanya merasa risi.

Tanpa ia sadari, ternyata ada sebuah mobil yang sedari tadi betusaha mengejarnya. Laura yang mulai sadar akan hal itu, semakin mempercepat laju mobilnya. Jalanan yang sepi membuatnya berani untuk melaju melewati batas.

135km/jam
Sejarah gaes! Bagi Laura ya.

Dan apa yang dilakukan mobil tersebut? Mobil itu tetap mengikuti Laura dan bahkan mobil itu mengklakson" mobil Laura. Laura mulai merasa takut. Laura sudah tak berani menancapkan lagi pedal mobilnya. Dan keutungan bagi mobil tang mengejarnya. Mobil tsb langsung menyalib mobil Laura dan berhenti didepan mobilnya mendadak.

Citttt!
Gila maunya apaan sih nieh mobil kurang ajar banget! Nantangin gue dia! Okeylah! Laura menarik lengan bajunya, bak preman.

Gadis itu berjalan menuju mobil didepannya. Dan langsung mengetuk kaca mobil tersebut.

"Keluar lo!" Gadis itu berteriak di samling kaca pengemudi mobil tersebut. "Woey!budek ya?Apa gak berani?" Gadis itu kembali melayangkan pernyataan sok premannya.

Klek!
Pintu mobil itu terbuka, dan keluarlah seorang cowo dari dalammnya. Laura menahan nafasnya, jantungnya mulai berpacu lebih cepat saat melihat siapa orang tersebut.

Sial! YAALAAHH COBAAN APA LAGI INI? Laura memundurkn badannya, dan pria itu menaikan sebelah alisnya.

"Mau apa lo?" Ujar Leon sok.

" Eh..mm..mm. Har...ruznya gue yang nanya bang. Ngpain lo ngejar ngejar mobil gue?" Laura meletakan tangannya di pinggang.

"Suka-suka."

" Minggirin mobil lo mending. Gue mau pergi. Butuh refrexing."
ujar Laura ketus.

" Mang mau kemana lo?" Tanya Leon.

" Suka-suka."

"Oke! Gaakan gue pinggirin mobil gue." Leon bersender pada kaca mobilnya.

" Plis! Gausah ganggu orang gakbisa ya? " Laura mulai meninggikan suarannya.

" Gue gak ganggu lo perasaan."

" Njirlah ah! MINGGIRIN MOBIL LU CEPET!" ulang Laura berteriak.
Leon menggeleng, membuat Laura berdecak kesal.

Wajah Laura tampak merah merona, lebih terkesan seperti menahan malu, bagi Leon. " Kok lu blushing sih?"
Laura segera memegang kedua pipinya.
Blushing? Tanyannya dalam hati.

"Iyakah?" Laura seketika terlihat seperti gadis bodoh. Pertanyaan yang membuat Leon langsung mengeluarkan tawanya. " Iyadong!" Ejek Leon.

"Ishhhh! Leon!" Laura memukul pelan lengan Leon dan tertawa lepas di pinggir jalan itu.
Leoon tertegun, ia menangkap sebuah sikap. Atmosfer kelegaan ada dalam wajah gadis itu. Tertawa lepas. Memukul lengan Leon. Ajaib!

THE CRAZY KAKEL!  (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang