6.TEMEN KOK GINI AMAT?

157 66 4
                                    

❤Happy reading ❤

🎬🎬

"Kalo ada apa-apa lo bilang gue aja Lau, gue pasti bantu. Jangan sungkan-sungkan." Ujar Sherina, dan Laura pun tersenyum tulus penuh arti, tersenyum sinis maksudnya.

"Permisi." Ujar Laura ketika memasuki kelas barunya. Sedikit gugup itulah yang ia rasakan sekarang ini. 2 hari berturut-turut dirinya tak pernah mengikuti MOS. Hari pertama terlambat, dan hari kedua ia beradu mulut dengan Thalia.

Semua perhatian terarah pada gadis yang tengah berdiri di ambang pintu x IPA 2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua perhatian terarah pada gadis yang tengah berdiri di ambang pintu x IPA 2. Laura langsung masuk dan memperhatikan kursi-kursi yang ada disana. Pandangannya terarah pada kursi di barisan ketiga, disamping seorang cewe tentu nya. Laura tetap berjalan cuek, walau pandangan semua orang masih tertuju pada dirinya. Laura tersenyum manis pada anak disamping kursi kosong tersebut.

"Kosong kan?" Ujar Laura. Cewe tersebut mengangguk.

" Duduk aja, gak apa!" Serunya.

Laura pun mendudukkan diri nya di kursi tersebut, sedangkan gadis tersebut sibuk memandangi Laura.

" Eh, emm?" Ujar gadis tersebut sambil menyentuh ujung siku Laura. Laura paham betul apa maksud gadis disampingnya.

" Gue Laura. Laura Divenesia.Lo?" Tanpa basa basi Laura langsung saja, karena menurutnya to the point adalah hal utama.

" Hehehe, kok lu tau? Mm gue Sherina. Sherina Olivia. Kita temen ya!" Ujarnya langsung.

" Sip." Balas Laura singkat.

" Ini kita langsung pelajaran? " tanya Sherina.

" Gak deh kayaknya kenalan dulu." Jawab Laura sepengetahuannya saja.

" Owh."

🎬🎬

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎬🎬

Saat guru sudah memasuki kelas, guru perempuan tersebut memandangi murid-murid kelas mereka satu persatu.

" PAGI SEMUA!" dalam guru tersebut.
Semua murid hanya bisa berdiam. Tampang guru tersebut saja menakutkan, mungkin-mungkin kalau salah ngomong ditelen kali ya.

" Perkenalkan nama saya, Diana. Panggil saja Bu Dian. Saya tidak mau basa-basi, perkenalkan nama kalian sekarang!" Ujarnya memerintah. Semua terlihat menelan salivanya masing-masing. Takut? Sudah pasti. Ngeri? Wush! Apalagi. Jangan tanyakan, harusnya anak SMA itu, seru kan. Nah ini lebih mirip sama TPU alias tempat penampungan umum.

 Nah ini lebih mirip sama TPU alias tempat penampungan umum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Bu Dian-

" Sher.. ni guru serem." Ujar Laura setengah berbisik.

" Gue meh bismillah aja, biar kaga dipanggil duluan... buat perkenalan pacar. Eh salah deh perkenalan diri. HEHEHEHE!" ujar Sherina berbisik juga.

"HEI!" Teriak bu Dian.

Sontak Laura dan Sherina langsung melihat ke arah Bu Dian yang menatap mereka tajam. Tanpa di beritahu Sherina langsung berdiri dan membuka mulutnya, sambil menguntil-nguntil ujung roknya dengan jari telunjuk.

" Mmm...Bu, nama saya Sherina Olivia, mantan SMP PRATAMA.Udah sekian terimakasih." Sherina tersenyum pd. Dan ah iya, satu kelas memandangnya kagum.
KELEN. Batin Laura.

" Saya belum suruh kamu! SEBELUM SAYA SELESAI BICARA TOLONG DENGARKAN!" teman Bu Dian, melihat tingkah Sherina.

" Gila lu Sher!" Bisik Laura ketika Sherina duduk.

" Sedia payung sebelum Hujan." Ujarnya sambil terkekeh pelan.

" Nah sekarang kalian langsung perkenalan diri saja, padahal tadi saya mau kasih basa-basi perkenalan sambil bermain, tapi teman kalian sudah nyerocos duluan. Giliran kami sekarang! Yang disamping Sherina!Cepat!" Ujar Bu Dian sambil melototin matanya.

Ya allah, bantulah hamba mu. Batin Laura. Ia berdiri dengan mata Bu Dian yang masih menatapnya intens.

" Hem! Nama gue, Laura Divenesia. Alumni SMP Delingga Jati. Saya harap kita bisa menjadi rekan kerja sama yang baik. Terimakasih." Ujar Laura tampak terlalu percaya diri. Padahal sebelumnya, ia melafalkan istifar dalam hatinya, untuk menenangkan ketakutan di hatinya.

Amin, makasih ya allah. Dengan kebesaranmu, malaikat mati didepan hamba bisa hamba lewati.Batin Laura sambil tersenyum tipis. Tapi sesuatu janggal. Sampai Laura duduk, mata Bu Dian tak henti menatapnya.

" Lau, BUDIN masih ngeliatin lo. Ngefans kali ya?" Bisik Sherina. Seketika Laura langsung melihat kearah Bu Dian dan

Nyess! Pandangan pertama awal mereka berjumpa! Wkwkwkwk.

Bu Dian dan Laura saling tatap menatap. Sorot mata penuh misteri. Entah misteri cinta kasih atau misteri mencari kebenaran. Tapi yang penting tatapan matanya menyeramkan. Saat Laura mau angkat bicara, tiba-tiba Sherina mengangkat tangan terlebih dahulu.

" Bu saya Ijin ke toilet. Mau setoran." Ujar Sherina mantap. Dan untuk sementara Laura bisa bernafas lega, pandangan Bu Dian terarahkan oleh perhatian Sherina. " Silahkan!" Ujar Bu Dian ketus.

" Kalo ada apa-apa lo bilang gue aja Lau, gue pasti bantu. Jangan sungkan-sungkan." Bisik Sherina, dan Laura pun tersenyum tulus, penuh arti, tersenyum sinis maksudnya. " Bye! Gue ke toilet dulu." Laura gondok setengah mati.

Inilah yang nama nya teman? Oh ini kah teman? Teman pada jumpa pertama. Teganya tinggalkan aku sendiri bersama Bu Dian. Batin Laura bernyanyi.

" Laura! Ayo maju! Cepat!" Seketika Laura hanyut dalam denyutan jantung.

Tuhan! Bantu hambamu sekali lagi saja! Batinnya berujar.Lagian si bu gak ngerti sih arti kerja sama yang seusungguhnya. Dasar guru gak cerdas. Laura melanjutkan jalannya menuju guru tsb.

Ini lah yang nama nya teman. Walau baru kenal sudah memberi kesan. Walau ada buruknya. Tak apa, walau seperti ini, merupakan awal adanya kebahagiaan yang tumbuh dalam hubungan pertemanan mereka. Hubungan yang akan membawa mereka pada kebahagiaan masa SMA mereka.

🎬🎬

THE CRAZY KAKEL!  (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang