Usai dengan acara mari berlari ria-nya, kini Yeosang dan Jongho tengah dalam situasi yang sama sekali tak pernah Yeosang harpakan. Situasi yang membuatnya selalu kehabisan kata untuk beralasan, apalagi jika bukan para sahabatnya yang selalu penasaran dengan sosok asing- yang sering berganti dalam kurun waktu sebulan- yang berdiri di samping Yeosang.
"Kali ini kau mau beralasan apa lagi, Kang?" tanya salah satu di antara mereka, seorang siswa tingkat 3 yang memiliki tinggi paling rendah dari yang lain.
"Kau mau beralasan kalau dia adalah adikmu? Begitu?" imbuhnya yang membuat Yeosang semakin bingung untuk meresponnya seperti apa. Jika ia membuka mulut, ia takut salah bicara dan akan membuat sahabatnya itu kesal, dan jika ia hanya diam saja, itu akan lebih memperburuk keadaan.
"I-itu... Hyung-"
"Diam kau!" nah kan, baru saja Yeosang hendak menjawab. Namun siswa bermarga Kim itu tak akan memberinya kesempatan.
Sedang di lain sisi, Jongho tengah di tatap dengan tatapan mengintimidasi dari seorang siswa yang seingat Jongho memiliki aura seperti Ibu-ibu.
"Sepertinya aku pernah melihatmu, tapi di mana?" tanyanya seraya masih meneliti Jongho yang terdiam dengan kepala menunduk.
"Eumm... Bukankah kau yang ada di club semalam dengan Tuan Muda?" sahut Jongho lirih yang terkesan sangat berhati-hati akan tiap kata yang dilontarkannya pada sosok yang sepertinya lebih tua darinya.
"Eoh? Apa kau yang semalam menjemput Yeosang?" dengan takut, Jongho kemudian mengangguk cepat. Hal itu justru terlihat sangat menggemaskan di mata siswa yang berdiri di depannya itu.
"Ughh~ kau menggemaskan sekali." baiklah, siswa itu mungkin sudah tidak tahan akan Jongho yang terlihat sangat menggemaskan, hingga akhirnya ia mencubit kedua pipi gembul Jongho dengan gemas.
"Aww, swakwit." seakan tak mendengar ringisan Jongho, siswa itu terus saja memainkan pipi Jongho sampai siswa yang tadinya berbicara dengan Yeosang menegurnya.
"Astaga, Seonghwa. Apa yang kau lakukan? Lepaskan dia, dia itu anak orang, bukan mainan." siswa yang dipanggil Seonghwa itu menoleh kesal pada kekasihnya yang baru saja menegurnya.
"Aku tahu itu, Minion!" pada akhirnya siswa yang paling pendek itu hanya menghela nafas kala kekasihnya itu mulai mengatainya lagi.
Begitu mendapati kekasihnya yang diam, Seonghwa kemudian kembali melancarkan aksinya untuk memainkan pipi Chubby milik murid baru di hadapannya itu. Namun baru sedetik ia mengangkat tangannya, tiba-tiba saja Yeosang menarik Jongho, berusaha untuk melindungi pemuda manis itu dari perlakuan keibuan yang diberikan sahabat tertuanya itu. "Eum... Maaf, Hyung. Sepertinya aku harus membawa Jongho ke ruang kepala sekolah sekarang."
Seonghwa yang mendengar penuturan Yeosang pun mengerjap, seakan tengah memikirkan sesuatu. "Ah iya, dia kan murid baru. Sebaiknya kau segera ke ruang kepala sekolah sekarang." Jongho mengangguk patuh sebelum Yeosang kembali menariknya. Namun kali ini membawanya berlari menuju sebuah ruangan milik kepala sekolah.
Di tengah perjalanannya menuju ruang kepala sekolah. Tiba-tiba saja Jongho menghentikan langkahnya yang sukses membuat Yeosang juga berhenti karena tautan tangan mereka.
Yeosang kemudian menoleh ke arah Jongho- di belakangnya, ia menatap bingung Jongho yang sepertinya tengah memikirkan suatu hal. "Ada apa?"
Jongho terdiam beberapa saat tanpa menatap Yeosang yang tengah bingung sendiri. "Apa kau berpikiran sama denganku?" tanya Jongho pada akhirnya.
"Hah?" hanya pertanyaan bingung itu yang keluar dari Yeosang. Sungguh, ia tak tahu apa maksud pertanyaan Jongho.
"Posisi kita. Kau terlihat seperti-" seakan sudah tahu apa yang akan Jongho katakan, dengan cepat Yeosang mengangkat tangannya dan menutup mulut Jongho agar berhenti bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] 4. FEAR; YeoJong
FanfictionRasa takut ketika dia datang dan masuk dalam hidupku. Aku yang seharusnya melindungi justru menyakitinya. Warn-! - bxb - Kys: top Cjh: bot start: 09-04-2020 end: 16-10-2020