Usai membantu Yeosang untuk mengobati lukanya, Jongho pun segera pamit untuk menyelesaikan pekerjaannya, yakni membersihkan dan membereskan kediaman keluarga Kang, padahal Daesung sama sekali tidak menyuruhnya, juga pelayan di rumah itu sudah melarangnya, namun Jongho yang keras kepala itu benar-benar melakukan apa yang diinginkannya.
Sebelum kembali bekerja, ia lebih dulu mengambilkan sebuah drone milik Yeosang, atas dasar permintaan sang Tuan Muda.
Dan sekarang berakhir di Jongho yang tengah sibuk mengepel lantai rumah yang besarnya dua kali lipat lebih besar dari rumah lamanya. Sepertinya ia akan kelelahan hari ini, tapi biarlah karena itu adalah keinginannya untuk membantu. Lagipula jika kita membantu seseorang, maka kelak kita akan mendapat lebih banyak kebaikan, begitulah isi kepala Jongho.
~•°•°•°•~
Saat ini Yeosang tengah menikmati waktunya dengan bermain salah satu koleksi drone kesayangan miliknya di halaman rumahnya. Namun entah kenapa tiba-tiba ada yang salah dengan dronenya yang masih terbang itu hingga membuatnya oleng dan akhirnya jatuh tersangkut di atas pohon mangga.
Yeosang melotot terkejut, “MY DRONEEEE!!” pekiknya begitu mendapati dronenya yang terangkut di ranting yang Yeosang lihat dan pikir agak jauh dari batang yang kira-kira bisa jadi pijakannya saat memanjat nanti.
Jumlah kemungkinan akan jatuh itu besar kalau ia nekat memanjat dan meraih drone itu dengan tangan kosong. Namun ia juga tak tahu harus memakai alat bantu apa, eh! Bukan tidak tahu, tapi dia malas berpikir.
Dan akhir keputusannya adalah memanjat pohon itu tanpa alat bantu apapun, biarlah kalau dia akan jatuh nantinya, yang penting drone kesayangannya selamat, pikirnya.
Berbekal doa dan keyakinan, dengan perlahan Yeosang pun mulai memanjat pohon itu. Sedikit susah memang, karena besar pohon itu yang jelas melebihi tubuhnya yang kecil. Tapi Yeosang tetap berusaha hingga akhirnya dia sudah duduk di salah satu dahan dan hendak meraih dronenya dengan susah.
“Yes, Dapat!” serunya begitu sebuah drone sudah ada pada genggamannya.
Beberapa saat berlalu dengan ia yang tengah mengusap bagian drone yang terlihat kotor, kini ia pun terdiam dengan kebingungannya. “Sekarang bagaimana caranya untuk turun?”
Ia melirik sekilas ke bawah, “Aih, kenapa tinggi sekali? Aduh! Bagaimana aku bisa turun?”
“Yeosang bodoh! Kenapa tidak mengambil tangga dulu tadi?” umpatnya seraya menepuk pelan keningnya.
Saat tengah berkutat dengan pikirannya, tiba-tiba ia dikejutkan oleh suara seekor kucing. Yeosang menoleh ke arah meja yang tak jauh dari jangkauan pandangannya, dan saat itu pula netranya mendelik terkejut kala mendapati seekor kucing yang seingatnya milik San itu tengah memakan makanan kesukaannya yang sengaja ia letakkan di meja itu agar ia bisa langsung memakannya setelah lelah bermain, namun niatnya itu harus urung saat ia tak melihat adanya makanan yang tersisa di atas piring.
“CHIKIN!!” seolah sadar situasi, kucing itu justru langsung meloncat turun dari meja dan berlari menjauh. Sedangkan Yeosang pun tak bisa tinggal diam dan mulai berusaha untuk turun dari pohon mangga itu.
“YAK! DARONG-AH, BERHENTI KAU DI SANA!”
Bruk!
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] 4. FEAR; YeoJong
FanfictionRasa takut ketika dia datang dan masuk dalam hidupku. Aku yang seharusnya melindungi justru menyakitinya. Warn-! - bxb - Kys: top Cjh: bot start: 09-04-2020 end: 16-10-2020