BAB 1 - INGIN KEMBALI

2.6K 130 8
                                    

MAAF KARENA KALIAN HARUS MENUNGGU LAMA UNTUK SEQUELNYA WKWKW
BTW SEQUELNYA TIDAK TERLALU NYANGKUT SAMA DI KISAH PERTAMA.

CERITA YANG INI LEBIH RUMIT

###

"Bai Lu!" Gadis itu menoleh ketika pria tak asing menyentuh bahunya dengan sangat lembut.

Mengerjapkan matanya yang sangat lucu dengan bulu mata lentik terpasang indah disana.Tian yang tersenyum mengelus bahu gadis yang sudah 18 tahun ini dia ajarkan dan ia didik.

"Ada angin apa paman tiba-tiba bersikap lembut seperti ini?" Bai Lu menyipit curiga kearah Tian Yang ketika senyum penuh misteri itu muncul dibalik wajahnya yang tetap awet muda dan tidak termakan oleh waktu.

"Keluarga mu akan berkunjung."

Mendengar itu Bai Lu memutar bolamatanya malas.Apa yang dia harapkan ketika keluarganya datang menemuinya?

Mengatakan kalau mereka terpaksa mengasingkan Bai Lu begitu?

Gadis itu menghela nafasnya berat,Mengangkat tabung kecil tempatnya menyimpan air lalu menenggaknya hingga habis.

"Kebiasaan!" Oceh paman Tian Yang yang sama sekali tidak dipeduliakan oleh Bai Lu,Karena gadis itu mendadak tuli ketika mendengar Tian yang mengoceh.

"Kau itu perempuan! Bersikap anggunlah! Apa kau tidak malu dengan asetmu?"

Bai lu mendelik seraya mengerucutkan bibirnya kesal.Memang apa yang harus dia malukan? Dia siapa? Bukankah tidak ada alasan untuknya bersikap menjaga etikanya?

"Aku sudah seperti anak lelaki bagimu." Jawab Bai Lu yang membuat Tian yang menggeleng dan menjewer kuping kanan milik Bai Lu.Sang empu meringis sakit dan beberapa kali meminta ampun.

"Kapan aku pernah mengatakan hal itu padamu!" Tukas Tian Yang setelah melepas jewerannya pada Bai Lu.

Hamparan pegunungan yang luas ditemani ladang ilalang membuat Bai Lu betah untuk sekedar berdiam diri menikmati sejuknya angin.

Lagi-lagi dirinya berdecak sebal ketika suara Tian Yang mulai mengintrupsi menyuruhnya untuk segera kembali ke perguruan.

Mereka berjalan melewati pepohonan rimbun yang terasa menyejukkan.Sungguh Bai Lu tidak akan pernah melupakan sensasi yang selalu melekat dengan perguruan emei.

SRRAAKK!

Tian Yang segera mengambil alih untuk berada didepan Bai Lu ketika mendengar bunyi pedang disekitarnya.Bai Lu sendiri menatap waspada kekanan dan kekiri melihat pergerakan burung yang menoleh dibalik semak belukar besar.

"Aku rasa ada yang mengikutimu." Bai Lu mengangguk mendengar bisikan pamannya itu.

Dia merasa memang ada yang tidak beres.Apakah ada seseorang yang mengikutinya?

CIITTT!

Suara decitan pedang membuat mereka menoleh kearah dua orang yang menggunakan pakaian zirah berwarna hitam dan menutup sebagian wajahnya.

"Hati-hati!" Pekik Tian Yang ketika mereka mulai beraksi.

Bai Lu mengangguk,Dia kemudian segera berlari menuju arah terpisah dengan pamannya.Ketika salah satu dari mereka mengikutinya.

Pedang itu dengan ganas dan membabi buta diarahkan untuk Bai Lu.Gadis itu bahkan hampir tergores kalau dia tidak menggunakan ilmu meringankan tubuh.

Bai Lu seakan melayang di udara ketika dia mengeluarkan tiga jarum tajam dari balik kantung pakaiannya.

Namun sial! Orang tersebut berhasil menghindar dan membuaf Bai Lu mendesah kecewa.

Bai Lu terus berlari menghindari serangan yang tak memberikan welas asih untuknya.Bahkan hampir saja Bai Lu jatuh ke tebing kalau saja perempuan itu tidak berbelok arah.

Membiarkan orang tersebut yang lalai hingga jatuh kedalam tebing.

"Bodoh!" Ucap Bai Lu kemudian tersenyum miring dan pergi meninggalkan tempat itu dengan segera untuk menyusul pamannya.

Semoga tidak terjadi apa-apa dengan pamannya itu.

###

"Dia terlalu bodoh untuk mengejarku." Bai Lu tertawa dengan sangat kerasnya membuat Tian Yang menggeleng.

"Ingat yang pernah ku katakan padamu Bai Lu?" Ucap pamannya.

Gadis itu berdecak sebal kemudian terdiam dengan bibir mengerucut,Tian yang gemas lalu menarik hidung mancungnya hingga kedua lubang hidungnya ikut terangkat.

Melihat hal itu Tian Yang cukup tergelak,menahan sakit perut karena wajah Bai Lu yang terlihat aneh.

"Kau menjengkelkan!" Bai Lu mendelik sebal.

"Kau lebih menjengkelkan tuan putri." Balas Tian yang.

Mereka bahkan sampai lupa kalau sudah ada yang menanti didepan gerbang masuk perguruan emei.Bai Lu melihat sekilas lalu masuk begitu saja tanpa menghiraukan Yue Fei yang menjemputnya secara khusus kesini.

"BAI LU!" Teriak Tian Yang begitu melihat Bai Lu yang nampak acuh dan melewati ibunya sendiri.

"Dimana hormatmu?" Bai Lu diam lalu menoleh sekilas.

"Hormat untuk apa?" Ucapnya dengan enteng.

"Ibumu datang tapi kau tidak memberikan hormatmu? Apa kau lupa aku pernah mengajarkan sopan santun?" Bukannya merasa bersalah dan memperbaiki keadaan Bai Lu justru nampak berekspresi datar.

"Kau mengajarkanku untuk menghormati orang yang memang pantas dihormati bukan? Lalu haruskah aku menghormati seorang ibu yang tega mengasingkan anaknya sendiri?" Nafas Yue Fei tercekat ketika mendengar penuturan putrinya.

Ada rasa sesak dan perih ketika melihat putrinya itu mengacuhkan dan tidak menghormati keberadaanya.

"JAGA BICARAMU BAI LU!" Tian Yang tampak murka.

Yue fei segera melerai perdebatan diantara keduanya. "Masuklah." Ujar Tian Yang menyuruh Bai Lu agar masuk kedalam.

Meninggalkan mereka berdua yang sepertinya membicarakan sesuatu penting.

"Mana Bai Yun dan kedua putra mu?" Tanya Tian Yang.

Dirinya sangat heran melihat Yue Fei berkunjung seorang diri tanpa ditemani suami dan putra keduanya yang berusia 2 tahun dibawah Bai Lu.

"Bai Yun,Bai wei dan Bai Fang tidak bisa ikut karena ada peperangan diwilayah timur.Raja iblis kembali mencari tumbal beberapa gadis muda." Ucap Yue Fei penuh dengan kegelisahan dan raut wajah khawatir.

"Beberapa kerajaan sepakat bekerjasama untuk menumbas kejahatan raja iblis." Tambahnya dengan nada tenang.

"Raja Iblis memang sesuai dengan namanya...Iblis." Tian yang berkomentar seraya menggeleng.

"Aku tau dia mengincar Bai Lu,Karena hanya darah Lotus merah yang membuatnya bisa hidup abadi."

Tian Yang mengangguk, "Kau benar Fei,karena sebelum kami pulang ada seseorang yang berusaha menyakiti kami."

Yue fei terkejut, "B-benarkah?"

"Tapi tenang kau tidak perlu khawatir,Jangan setress ingat kau sedang mengandung anak keempatmu.Jangan sampai aku disalahkan Bai Yun karena membuatmu setress." Yue fei menggeleng.

"Lalu bagaimana dengan Bai Lu?" Tanya Yue fei.

"Dia pasti akan baik-baik saja,Ilmu beladiri anakmu sangat kuat ditambah darah lotus merah yang mengalir membuat dirinya mempunya kekuatan lebih."

Yue fei tersenyum dan merasa lega ketika mendengarnya.

"Lantas apa tujuanmu datang berkunjung secepat ini?"

"Aku ingin mengajak putriku kembali ke tempat asalnya.Dirumah yang sebenarnya." Ucal Yue Fei mantap.

Blood Of Red Lotus Princess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang