Chapter 15 - Ketsch Flower Garden

314 27 7
                                    

*-*

Setelah pulang sekolah Ashley menjemput Luke dan Lucy. Kali ini ia tidak bersama Jack. Karena Jack sibuk dan Anna nanti akan dijemput oleh ibunya. Lagipula seusai menjemput Double L dan pulang kerumah, mereka langsung ke perkebunan bunga yang ada di Bonn untuk mengerjakan tugas Ashley dan kelompoknya.

*-*

Ashley menuju ke bagasi diikuti oleh Lucy dan Luke. Double L ikut karena gak ada siapa-siapa di rumah. Ashley lalu menuju ke mobilnya. Sebenarnya Ashley memang sudah punya mobil saat ia pindah dari Rusia ke Bonn. Cuman, Ashley malas menggunakannya. Ia lebih suka naik bus. Karena bus disana gratis :3

=

Jadi gini. Kalo kuliah di Jerman, itu tiket persemester bayarannya paling mahal hanya €715 dan itu sudah termasuk transportasi. Jadi kemana-mana gratis. Transportasi yang di gratiskan itu bus, trem, kereta regional, dsb. Kalau hanya ingin bayar tiket persemesternya cukup bayar €205. Sekian penjelasannya :3 oke kembali ke cerita.

=

Ashley menggas mobilnya. Luke dan Lucy sudah ada di dalam mobil Ashley. Ashley pun melaju menuju Starbucks di dekat Flohmark. Flohmark itu adalah perkumpulan penjual barang loak yang masih berkualitas dan harganya relatif terjangkau.

Saat sudah sampai di Starbucks, Ashley tidak menemukan temannya. Entah ia yang kecepetan atau temen-temennya yang lelet.

Ia lalu memesan Caramel Macchiato 3. Untuk dirinya, Luke, dan Lucy. Ia duduk di salah satu meja. Ia meminum sedikit-demi sedikit minumannya. Kenapa? Karena Starbucks mahal. Kalau buru-buru ngabisinnya terkesan rugi -_-

Ia sesekali menoleh ke luar jendela. Melihat orang-orang berlalu lalang menjalankan aktivitas penjual dan pembeli. Terlintas di kepalanya bahwa ia juga pengen beli. Tapi beli apa? Ashley masih berfikir.

Ashley memutuskan untuk membeli selimut bulu untuk kamerannya. Ashley menyuruh Double L untuk di mobil dan mengunci mobil tersebut. Ia yakin. Double L tidak akan kabur jika disuguhkan berbagai macam makanan -_-. Ashley yakin. Saat ia kembali ke mobilnya lagi, pasti mobil itu sudah bau bermacam-macam campuran makanan. Uwekss.

Setelah aman, ia menggantungkan kameranya itu di lehernya. Ia melirik ke jam berwarna baby blue miliknya. Masih 45 menit lagi. Ia lanjut berjalan ke arah Flohmark. Ia sedang melihat-lihat barang. Lalu ia menemukan apa yang dicarinya. Ia lalu mendatangi pedagang laki-laki berambut merah-oranye yang masih muda. Mungkin sekitar 15 tahunan.

"Guten Tag. wie viel der Preis dieses Artikels (selamat sore, berapa harga barang ini?)" Tanya Ashley sambil menunjuk barang yang ia inginkan

"Oh, Der Preis15 (oh, ini harganya 15 euro)" ujar laki-laki muda berambut merah-oranye tersebut.

"Nicht weniger sein? (gak bisa kurang?)" Ujar Ashley tidak mau rugi.

"OkeDer Preise €10 (oke, ini harganya 10 euro)" ujat pedagang tersebut dan tersenyum ramah

"Awww, Vielen Dank (Awww, terima kasih banyak)" Ashley merogoh sakunya dan memberikan uang itu kepada sang penjual. Penjual tersebut mengambil uang itu dan memberikan barang yang Ashley beli.

"Danke, auf Wiedersehen (Terima kasih, sampai jumpa)"

"Ja, ich werde dich wieder zu sehen (iya, sampai jumpa lagi)"

Nothing Gonna Change My Love For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang