20. Red Velvet Cheesecake Mini Pies

2.2K 357 5
                                    

(Mengingat saat kita pertama kali bertemu, seperti mencicipi Red Velvet Cheesecake Mini Pies. Meskipun kecil, namun kelezatannya tidak terlupakan)

Aku berdiri di pinggir dermaga, menggerak-gerakkan kaki dengan gelisah. Beberapa menit yang lalu Ray sudah pergi bersama Caramel. Tim yang lain pun sudah pulang. Aku mendongak menatap awan-awan yang bergerak, mencoba untuk meredakan hati yang gemuruh.

"La? Kamu belum pulang? Bareng aku saja, yuk!" Soka menurunkan kaca jendela mobilnya. Aku menimbang-nimbang beberapa saat, lalu mengangguk.

Caramel harus pergi ke tempat latihannya sore ini. Dia sempat memesan ojek online namun tidak dapat-dapat. Itu sebabnya Ray menawarkan diri untuk mengantar kembaranku. Tadinya aku mau ikut sama Mas Bas atau Cori, sayangnya mereka sudah ada acara lain. Jadi disinilah aku, berkutat dengan ponsel berharap cepat mendapat ojek online sampai Soka datang.

"Ara mana?" tanya Soka begitu aku duduk dan memasang seatbelt.

"Latihan," jawabku singkat.

"Hebat ya dia. Padahal tiga hari ini pasti capek, tapi masih sempatnya latihan." Aku mendengkus pelan. Semua orang selalu menganggap Caramel hebat, itu sudah tidak aneh lagi.

"Mau langsung pulang? Atau mau main sama Maple? Dia barusan telepon kalau kesepian di rumah." Laki-laki di sampingku tertawa pelan, terlihat sekali kalau dia sangat menyayangi Maple.

Berhubung aku tidak ada kerjaan dan Mande sedang pergi berbelanja dengan Kale, jadi kuterima tawaran Soka. Dia mengarahkan mobil ke wilayah Selatan yang masih asri.

"Aku pernah ke rumah kamu. Waktu SMP, aku dan Apel ikut lomba antar sekolah untuk bikin karya tulis jadi beberapa kali kita ngerjain di rumah kami. By the way, kami menang, loh." Aku tersenyum bangga mengingat masa lalu.

"Iya aku tahu. Maple kan cerita. Dia bilang ada kakak kelasnya yang pinter nulis dan sukanya manggil dia Apel." Sahabat dan temanku memang tidak terlalu banyak, namun Maple mendapat tempat di hati. Gadis itu sangat menyenangkan, enak untuk digoda dan menggemaskan. Rasanya seperti memiliki adik sendiri.

"Aku suka sama Apel. Dia kuanggap sebagai adik sendiri. Sayang SMA dia pindah ke Surabaya dan kuliah di sana."

"Iya. Sejak orangtua kami meninggal, Maple jadi agak pendiam. Itu sebabnya aku senang dia bermain denganmu dan kembali ceria." Mendengar itu aku jadi teringat ketika pertama kali bertemu dengan gadis itu. Bagaimana pun, kenangan bersama Maple itu seperti makan Red Velvet Cheesecake Mini Pies, lezatnya tidak terlupakan.

            Saat itu sudah sore hari, murid-murid yang masih ada di lingkungan sekolah hanyalah mereka yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat itu sudah sore hari, murid-murid yang masih ada di lingkungan sekolah hanyalah mereka yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler. Aku harus mengembalikan beberapa buku yang menjadi referensi ke perpustakaan sebelum tutup.

A Cheezy Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang