01

79 33 6
                                    


"Apa dia Masi hidup?"batin fani

Fani pun hanya diam dan tak perdulikan cowok yg berada di sampingnya, disaat bapak guru menjelaskan materi..

Fani sangat fokus Sakin fokusnya pensil pun yang jatuh tidak akan terdengar olehnya, Fani mulai memperhatikan dengan serius, saat dia mulai mengerjakan tugas yang di berikan pak guru seketika ada siswa dan siswi di kelas tersebut mengajaknya berkenalan

"Hay Fani" sahut Lia yang duduk di depannya dan di sambung dengan Rangga yg melambaikan tangan pada Fani

"Hay"jawab cuek Fani

"Hmmm cuek amat si, oh ya Fani kenalin gue Rangga Saputra" sahut Rangga sambil menjulurkan kan tangan nya

"Ya" jawab Fani tanpa membalas jabatan tangan Rangga

Rangga pun hanya diam dan memandangi Fani yg sibuk mengerjakan tugas yg di berikan guru Tadi.

Hali - hali Lia pun mulai berbicara

"Ohya gue Melia depania"Sahut Lia

Fani pun hanya mengganguk

"Cuek amat si jadi orang" batin Lia

"Lo pindahan dari mana si"lanjut Lia

"Jakarta"jawab singkat

"Ohh.. kok bisa pindah kesini si"

"Lo banyak tanya! Lo ngak tau gue lagi ngerjain tugas, gue lagi berusaha fokus"jawab Fani dengan tegas

"Kalau emang gak niat buat balas,ngak usah marah kek gitu! balas Rangga

"Bodo amat!"

Diselah perdebatan antara Rangga dan Fani membuat cowok yg duduk di samping Fani pun bangun dan mengeluarkan suara

"DIAM!"Sahut Andres
Sontak mereka bertiga pun diam dan menatap Andres dengan tegang

"Kalian Tu berisik tau ngak, gue lagi tidur"

"Yaelah kalau mau tidur jangan disini, lu kira ini hotel"jawab Fani

"Maksud lo apa ngomong gitu ha!"teriak cowok itu

"Eh Lo! kalau ngomong ngk usah teriak"balas Fani

Cowok itu menatap Fani dengan tajam begitupun dengan Fani menatapnya,
Semakin dalam tatap-menatap mereka tak sadar menjadi tontonan murid di kelas, tatapan mereka pun berhenti mendengar teguran keras dari bapak guru

"ANDRES, FANI" seraya tegas pak guru

"kalian ada masalah apa berdua ha! Jangan menganggu jam pelajaran saya, sekarang kalian keluar dan selesaikan masalah kalian di luar!"

fani pun diam mendengar perkataan guru barusan dan mulai berdiri dari kursi kemudian pergi keluar,dia memang tidak tahan dengan suasana kelas tersebut padahal itu hari pertamanya dia sekolah

Fani melangkah kan kakinya tanpa tujuan arah yang tak jelas, mengingat dia baru pindahan dari sini membuat sulit mencari keberadaan kantin, ingin bertanya namun waktu sekarang belum waktu istirahat,tak ambil pusing Fani pun melangkah kakinya kearah sebuah ruang yang kosong seperti gudang

Dari itu Andres pun bergerak keluar dari kelas dan menghiraukan teriakan pak guru yg memanggil namanya, Andres pun menuju kantin,mungkin di sana dia bisa tidur nyenyak karna semalam dia kurang tidur akibat ponakanya yg terlalu berisik di rumah nya, dia tidak terlalu menyukai anak kecil tapi dia tidak membenci anak kecil cuma baginya anak kecil itu terlalu ribet

"Argh... baru pertama masuk sekolah gue sudah begini apalagi 2 tahun yg akan datang,bisa gila gue disini!" seraya Fani sambil
menendang botol kosong sehingga mengenai kepala cowok yang sedang duduk sambil bersandar diding  ruangan yg terlihat seperti gudang

"Ah sakit woi,  siapa yg lempar ke gue kalau berani ke sini lo !" Sahut Bima dengan kesal

"Maaf gue ngak sengaja" jawab Fani

"Jadi Lo yang lempar ini ke gue?"

"Iya maaf gue ngak sengaja"

"Ngak ada kerjaan lu ya, lu ngak liat gue duduk disini ha, kalau gue amnesia gara ini gimana ha?"

"Yaelah ngk usa ngegas, gue ngak sengaja, dan Jangan lebay de ngak mungkin karna botol kek gini bisa buat lu amnesia"sahut Fani sambil memegang botol kosong dan Fani pun ikut duduk di samping Bima

"Ohya kenalin gue Zirfani Putri Aleska "sahut Fani sambil mengulurkan tangannya

"Oh gue Bima Jaya Putra" sambil berjabat tangan dengan fani

"Lu anak baru?

"Iya gue baru pindah hari ini"

"Oh,trus bukanya lu ngk ikut belajar? dan ngapain lu kesini"tanya Bima

"Panjang ceritanya, OhYa kantin dimana ya?"

"Oh Kanti tuh di sebelah kiri"seraya Bima sambil menunjuk kearah yang dikatakan nya

"Hmmm"

"Yaudah gue antarin lu kesitu"

"Beneran?

"Iyaa"

"Ayuk"


Fani pun pergi kekanti dengan Bima
dalam perjalanan tidak ada pembicaraan,akhirnya mereka pun sampai

"Gue cabut dulu ya" seraya bima mulai pergi

"Eh.. tunggu lo temenin gue makan ya"ajak Fani sambil memegang lengan Bima

"Tapi Lo bayarin ya?"

"Yaudah iya, anggap ini tanda maaf gue ke lo karna kejadian tadi"

"Ok deal, Tu tangan ngak dilepas dulu? enak banget pegangnya"bima menunjuk tangan fani

"Eh..." Fani melepaskan tangannya

Bima pun tetawa dan mulai duduk berhadapan dengan Fani, seketika Fani menatap bima begitupun dengan Bima.

Terlalu lama tatapan Fani berahli kearah lain,

"Lo cantik " seraya Bima tersenyum

"Eh.. makasih" balas Fani malu

Pesanan mereka pun sampai dan mereka pun mulai makan dengan keadaan hening

  Disisi lain Andres yang berada di kantin

"Huff, keknya disini enak buat tidur"

"Aku mulai ngerasa aneh dengan anak baru itu dia terlalu dingin tidak sesuai dengan bentuk wajah yg lucu seperti anak kecil, bukanya aku memujinnya namun ini benar nyata,anak baru itu memiliki wajah yang imut dan cantik tinggi yg pas dan kulit yg putih dengan rambut yang lumayan panjang membuat arwah kecantikan membutakan mata kaum adam"batin Andres

"Huf.. kenapa aku kepikiran Tu bocah dahlah ngapain juga dia aku urus, ayok lah ndres lanjutkan tidur mu" sahut Andres yg mulai mengulang tidurnya.

Hayyyy semua nya :)maaf yaa part bagian ini pendek:( soalnyo gue Masi pemula dan blm terbiasa ngetik panjang" dan maaf ya klau ceritanya agak ngaur
Hihihi tetap semangat ngebacanya sayanggg 😆

I HAVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang