02

60 28 6
                                    

"Esok atau lusa kamu akan tau apa arti hidup tanpa teman"

.
.
.
.

  Soreh dengan hembusan angin serta suara ricuh motor berlalu lalang di depan rumah tidak memudarkan rasa kebahagiaan yang di rasakan Fani saat ini, ya Fani berjalan dengan tangan yang memegang sebuah surat dari teman lamanya yang dia ambil dari kotak pos di samping rumahnya

Dengan gegas Fani pun pergi kedalam rumah dan tanpa sengaja dia pun menyenggol Fajar yg hendak turun dari tangga


"Argh.. kalau jalan pakek mata Donk!"celetuk fajar

"Lah gue jalan pake kaki bukan pake mata o'on"

"lu pen gue tabok juga lu ya!"

"Tabok ajah kalau berani" seraya Fani sambil menjulurkan lidahnya

"Awas lu yaaa"

"Aatut kabur Aaa"

Alhasil Fajar pun mengejar Fani hingga masuk kedalam kamar Fani,sontak Fani pun tiba- tiba jatuh Karna kakinya tersandung

Membuat Fajar pun cemas melihat adiknya merengek kesakitan, dengan cepat Fajar pun mengendong Fani ke atas kasur dan melihat kaki adiknya sedikit bengkak dan sontak Fajar pun bergegas mengambil P3k sebagai pertolongan pertama,saat Fajar sudah kembali lagi, Fajar pun memberikan obat pada kaki Fani lalu mebalut kakinya dengan perban

Fani beruntung memiliki kakak laki-laki seperti Fajar walaupun agak nyebelin namun rasa cemas dan kasi sayang nya kepada Fani sangat besar melebihi papa Fani sendiri
Terkadang Fani berpikir sebaik gini Abang nya dan seganteng ini masa iya ngk ada cewek yg tertarik gitu
Jujur Fani belum perna melihat Fajar mengandeng cewek atau pun membawa cewek kerumah, jangankan kek gitu liat dia dekat sama cewek Fani gak perna terkadang Fani terpikir kalau Fajar itu tidak normal namun dia beranggapan itu tidak benar, Fajar dengan Fani hanya berbeda 1 tahun

"Hmm jar" Fani sambil memegang tangan Fajar

"Iya ada apa"

"Makasih ya,dan maaf soal itu"

"Iya udh gue maafin, mendingan lu tidur" seraya Fajar beranjak dari kasur Fani

"Iya, sekali lagi makasih ya Bang" Terseyum manis

"Tumben manggil Abang lu"Fajar terkekeh kecil mendengar ucapan Fani tersebut

"Emang salah? gue manggil lu Abang?"

"Ngak salah si, cuma aneh ajah dengernya.. gue turun dulu kalau lu perlu apa-apa panggil aja gue"balas Fajar

"Iya"

Saat Fajar hendak membuka pintu kamar Fani

"Fajar.."sahut fani

"Apa lagi"

"Gue sayang lu Jar, dan makasih sekali lagi"

"Iya gue sayang lu juga, walaupun lu adik yg paling ngeselin yang gue miliki namun gue ngk perna nyesel punya adik kek lu, malahan gue bersyukur punya adik kayak lu"

"Hmmm gue terharu, Emang lu barusan baca puisi ya" tanya Fani sambil menahan tawa

"Ngk! gue Lgi baca pidato"

"Hahahaha, marah ni Yee" sambil tertawa berbahak-bahak melihat ekspresi wajah Fajar yg lucu bagi Fani

"Ketawa luu"

"Iya Maaap, gue istirahat dulu ya"

"Iya"

Fajar menutup pintu kamar Fani dan membiarkan Fani istirat

Fani POV📍

   Malam pun berlalu sehingga aku tidak sadar berapa jam aku tertidur pulas di kasur ini, jam Masi menunjukkan pukul 09:00 cukup malam aku merasa ada yang merasa aneh di tangan ku, sontak aku pun melihat tangan Kanan ku yang terdapat sebuah surat yg ku ambil dari tempat pos soreh tadih, aku pun dengan cepat membuka surat tersebut


Selamat soreh cantikk:v
Hihihi ngk cantik si tapi galak
Bercanda, gimana kabar kamu?
Semogah ajah kamu baik disitu ya

Bdw kamu pindah sekolah dimana? semogah ajah enak di sekolah baru dan mendapatkan teman yang baik dan bisa menjaga kamu,jaga diri baik-baik disitu dan tunggu aku menjemputmu gadisku

Seeyou..


Andre,

Aku cuma diam dan menatap setiap tulisan yang di tulis oleh Andre,
Jujur aku juga rindu Andre, rindu semua temannya apalagi geng ASWM, gue sangat rindu dimana aku ngumpul dengan secangkir kopi di kedai kecil yg disebut dengan kedai adang disitu kami sering berbagi cerita dan disitu kami saling mengoceh layaknya remaja yg sedang menikmati masa remaja, namun 3 tahun pun berlalu semuanya berubah semenjak kejadian itu Aku merasa itu hanya mimpi buruk namun itu memang nyata,aku tak habis pikir dengan tingkah papah yang kekeh memisahkan ku dengan mereka.

Soal Andre? dia lelaki yang cukup ganteng bagi ku dengan kulit sawong matang dan memiliki lengsung di sebelah pipi kiri dengan rambut warna Hitam yang cukup panjang, aku menganggapnya hanya sebatas teman
Namun disisi Andre sudah terlalu dalam menyukai ku, dulu aku pernah bilang ke dia kalau aku malas untuk berpacaran dengan satu geng ASWM  untung saja Andre mengerti dengan penjelasan ku waktu itu

Ngak semua orang tau kalau aku adalah wakil dari geng ASWM Karna setiap pertemuan aku sering tidak hadir, Karna disaat pertemuan itu pasti mereka sendang membuat strategi untuk melawan musuh-musuh nya,dulu gue pernah meminta ikut tauran namun mereka menolak, dengan alasan dia ngk mau aku kenapa- kenapa padahal mereka tau aku perna menang karate waktu Masi SD 
namun mereka tidak memberikan ku ijin untuk ikut

Berhenti dalam lamuan masalalu membuat aku merasa kantuk menghampiri ku lagi dan akhirnya aku pun tidur

Bersambung 📍

I HAVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang