Silent Heart 2 (LK × Y/N)

543 67 69
                                    






"Chwe Y/n! Jangan kabur lo, sini dulu" panggil Lino.

Yena, Sohee, dan y/n membalikan badannya.

"Gua bilang y/n, kalian berdua cepetan pergi!"

Yena menatap sendu y/n. Dia tak tega meninggalkan temannya sendiri disini. Dimana Lino bisa saja menyakiti y/n.

Y/n hanya mengangguk sambil tersenyum sedih. Menandakan bahwa ia akan baik baik saja. Padahal y/n juga takut akan Lino.

"Kalian ga mau gua tarik ke masalah ini juga kan?!" Lanjut Lino.

Sohee pun menarik tangan Yena bergegas pergi dari situ.

Y/n kini tak berani menatap mata Lino.

"Mata gua di atas sini, bukan di lantai" ujar Lino mengintimidasi.

Y/n dengan cepat mengangkat kepalanya dan mentapa mata Lino. Matanya indah, bulu matanya lebat. Hidungnya mancung. Bibirnya terpahat sempurna. Sayang sekali sifatnya seperti itu.

Y/n beranggap seperti itu setiap kali melihat Lino.

"Lo bisa buka loker gua gimana hah?"

Y/n menggeleng mengartikan ia tidak tau apa yabg dimaksud Lino.

"Halah lo ga usah boong lah bisu! Gua tau lo pasti yang naruh surat ini kan?!"

Tanya Lino keras sambil menunjukan surat beramplop merah di tangannya.

Y/n lagi lagi hanya bisa menggeleng. Dia tak sempat mengambil buku tulisnya tadi.

"Masih ga mau ngaku?! Gua bacain isinya nih.

Dear Kak Lino. Aku tau aku ga sempurna. Aku suka sama kakak. Kak Lino kenapa ga mau liat aku? Aku sayang sama kakak. Aku bakal perjuangin terus cinta ini.

- Y/n

udah lah ga usah boong. Ini lo kan!"

Y/n kini hanya diam di tempat. Bisa bisanya seseorang memakai namanya untuk hal itu.

"Denger ya" Lino mendekat ke arah y/n.

"Gua ga akan pernah melirik orang cacat ga bisa ngomong kayak lo! Sadar diri dong. Lo tuh sampah!"

Y/n memundurkan dirinya.

"Lo tuh cuman bahan hinaan gua, buat gua seneng seneng sama temen gua!"

Punggung y/n sudah bertabrakan dengan pintu menuju kantin.

"Jangan pernah berharap lebih lagi lah. Geli gua sama orang kek lo"

Setelah itu Lino mendorong keras y/n sampai ia terjatuh, lalu memasuki kantin.

Y/n hanya diam di tengah kesepian tersebut. Pikiran pikiran negatif mulai menjalar.

Dia merasa semakin tidak berguna. Setelah keluarganya meninggalkan dirinya, kini Lino berkata seperti itu semakin menjatuhkan dirinya.

Y/n menangisi nasibnya dalam sunyi. Benar kata orang orang. Dia hasil kesalahan. Seharusnya ia tak hadir di dunia ini.

Saat dia mau berdiri, dia terjatuh lagi. Pergelangan kakinya terkilir. Rasanya sakit jika dipakai untuk menopang beban tubuhnya.

Akan tetapi kini tidak ada siapa siapa. Dia tak mau terdiam di situ. Akhirnya dia lanjut berdiri dan mencoba berjalan.

Y/n berjalan tertatih dengan air mata yang ingin ia tahan namun tak bisa. Dia sudah lelah menangis. Namun hanya ini cara melampiaskan kesedihannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stray Kids oneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang