S I X

62 3 0
                                    

"Apa? Nikah?" Ucap Ayoona kaget. Mama papanya menatapnya dengan alis mengerut.

"Memangnya kenapa Na? Kamu kan udah pacaran sama dia meskipun bentar. Besok malam keluarga Ferdian akan datang kesini buat ngomongin pernikahan kalian." Ucap papa dengan senyum manisnya. Mama juga tersenyum.

"Enggak, aku nggak mau nikah langsung kaya gini." Kata Ayoona sambil memasang muka datar.

"Maksudmu?" Tanya Mama.

Kalo aku bisa jujur sama papa mama, aku bisa cerita in bahwa aku sama sekali nggak cinta sama Ghenky. Pikir Ayoona.

"Begini lo ma, Na juga masih kuliah. Na masih pengen punya usaha dan hasilin uang." Kata Ayoona.

"Ohh kalo gitu ya gapapa. Habis nikah kamu masih bisa lanjutin kuliah atau kerja." Kata Mama.

"Enggak ma, pa. Pokoknya Na nggak mau nikah sama orang yang bukan pilihan Na." Ujar Ayoona sambil berjalan menuju kamarnya.

"Ayoona! Papa belum selesai bicara!"Kata papa memanggil Ayoona yang sedang berlari menuju kamar.

Ayoona membuka pintu kamar lalu menguncinya dari dalam. Ia segera duduk di kasur dan merebahkan dirinya.

Pikirannya kacau. Hatinya memberontak. Saat ini ia akan dinikahkan dengan Ghenky. Tapi ia tidak mencintainya. Ia butuh teman yang bisa menjadi tempat curahan hatinya. Jika ia bercerita dengan teman temannya, maka mereka akan tau bahwa alasan ia berpacaran dengan Ghenky adalah karena ia tak mau papanya tau kalau Yoona pernah berpacaran dengan Sam.

Teman teman ceweknya tentu mengenal Sam, anak keluarga Martino pengusaha Skincare di Jakarta. Ayah Sam, Alex Martino adalah teman dari Arthur Fransisco, papa Keera. Jadi, jika teman temannya mengetahui bahwa Ayoona pernah berpacaran dengan Sam, maka teman Ayoona tau bahwa Ayoona lah yang membocorkan rahasia perusahaan milik Adijaya.

Ayoona mengingat Ghenky. Ia adalah pacarnya, tapi sama sekali tak pernah menemuinya atau meneleponnya. Bahkan mempunyai nomornya pun tidak. Ayoona jadi meragukan cinta Ghenky untuknya. Tunggu, memangnya Ghenky mencintainya?

Pikiran Ayoona tertuju pada Rayn. Kenapa ia tak suka saat mendengar Eunji berpacaran dengan Rayn? Meskipun itu hanya bercanda. Ayoona bingung.

Ya, Rayn. Dia yang tidak ada sangkut pautnya dengan Ghenky. Dia lah yang bisa dijadikan tempat curahan hatinya.

Ayoona mengambil hpnya di atas meja. Membuka Whatsapp dan mencari chat Rayn. Kemudian menekan tombol telepon.

Di sisi lain,

"Ada apa dengan Na? Dia hanya disuruh menikah dengan pacarnya sendiri. Kenapa Na nggak mau?" Tanya Papa pada mama. Mereka masih di ruang tamu.

"Apa mungkin Ayoona nggak cinta sama Ghenky?" Tanya mama.

"Mama ada ada aja. Kalo nggak cinta mana mau Ayoona pacaran sama Ghenky?" Tanya Papa.

"Iya juga sih. Mungkin Ayoona lagi pengen fokus ke karir dulu."

"Pokoknya Na harus nikah sama Ghenky." Kata Papa sambil beranjak menuju kamar.

Arlenda Adijaya, Mama Ayoona mengetahui dengan pasti sifat Ayoona. Jika ia tidak menyukai sesuatu, maka ia akan berusaha menghindari itu. Namun, Arlenda juga tak berani melawan keputusan suaminya itu.

♤♤♤

Ayoona menekan tombol telepon. Berdering. Namun tidak diangkat. Ayoona mencoba sekali lagi, kali ini dijawab oleh Rayn.

"Assalamualaikum Rayn." Kata Ayoona.

"Waalaikumsalam Seleb. Tumben telpon, ada apa?" Jawab seseorang dari seberang sana.

"Aku lagi pengen cerita nih."

"Cerita apaan?"

Ayoona menceritakan semua masalahnya, mengenai pacaran paksa nya dengan Ghenky, kebocoran rahasia perusahaan papanya, dan mantannya. Rayn mendengarkan dengan seksama.

"Dan besok keluarga Ghenky mau kesini buat ngomongin pernikahan itu." Kata Ayoona lemah.

"Kalo emang dia jodoh lo, lo harus trima dia Leb."

Ayoona tak kuat menahan air matanya jatuh. Ia berusaha menyembunyikan suara tangisnya dari Rayn. Tapi sepertinya Rayn tak bisa dibohongi dengan suara tangisnya.

"Kenapa kamu nangis? Hey hey seleb cantik, jangan nangis dong. Nanti cantiknya luntur." Goda Rayn yang membuat Ayoona sedikit tertawa.

"Hmm, gapapa hiks hiks." Kata Ayoona sambil terisak.

"Yaudah ini udah malam, tidur sana. Jangan nangis mulu, kasian itu mata nanti bengkak kek di gigit lebah." Kata Rayn dengan tertawa.

"Haha iyaa, makasih ya."

"Oke bosque, good night and sleepwell. Besok bangun pagi!"

"Iya bawel. Night and sleepwell too." Kata Ayoona. Rayn menutup telepon dengan salam dan Ayoona membalasanya.

Iphone milik Ayoona ia taruh di atas meja. Lalu menarik selimut tebal minions nya dan beranjak tidur.

---

Suara kokok ayam jantan terdengar keras di telinga Ayoona. Jendela yang mulai berdebu mempersilahkan angin untuk masuk memberikan oksigen segar di pagi itu.

Ayoona membuka matanya. Ia meraih hp yang dari kemarin malam ia charge hingga sekarang berisi 100%. Tumben, tidak ada notif dari Rayn.

Ayoona duduk di atas kasurnya. Rasanya malas sekali kaki nya untuk beranjak turun dari kasur. Tapi ini sudah waktunya solat subuh. Ayoona tak mau menunda lagi.

Ia berjalan menuju kamar mandi pribadinya yang berada di bagian belakang kamar. Setelah mencuci muka dan berwudhu, Ayoona melaksanalan solat subuh sebagaimana mestinya.

Pukul 05:30, Ayoona bergegas mandi dan bersiap diri menuju ke universitas kebanggaannya. Baju lengan panjang berwarna biru dan rok motif bunga warna hitam, dilengkapi dengan hijab pashmina warna biru tua. Serba biru, bagai laut yang disebarkan bunga bunga oranye di atasnya.

Setelah selesai menyiapkan buku dan segala kebutuhan kampusnya, Ayoona berjalan menuju meja makan untuk sarapan. Tampak mama dan papa telah duduk berdampingan dan bi Ijah sedang menyiapkan sup sayur.

"Pagi semua." Ucap Ayoona singkat.

"Pagi juga." Jawab semuanya serentak. Ayoona segera duduk di kursi depan mamanya dan mengambil sebuah roti tawar dan mengoleskannya dengan selai stroberi. Kemudian memakannya sedikit demi sedikit.

Acara sarapan bersama pagi itu berjalan lancar. Ayoona membawa piring kotornya ke wastafel dan mencucinya.

"Aku berangkat dulu ma, pa. Assalamualaikum." Ucap Ayoona sambil bersalaman dengan papa mamanya.

"Waalaikumsalam, nanti pulang nya jangan sampai telat." Ucap papa.

"Iya, pa." Kata Ayoona sambil berjalan menuju garasi rumahnya. Ia masuk ke dalam mobil dan menyalakan mesin. Perlahan lahan mobil biru itu keluar dari perumahan tempat tinggal keluarga Adijaya.

Di dalam mobil, Ayoona mengambil handphone dan menelepon Rayn. Entah kenapa dan ada apa dengan Ayoona. Saat ini pikirannya Rayn Rayn dan Rayn.

"Halo bawel lo belum berangkat kan?" Tanya Ayoona dalam telepon.

"Belum Leb. Emang kenapa?"

"Cepetan siap siap gue bakal jemput depan kost an." Kata Ayoona.

"Wah baik banget lo. Oke gue tinggal nyiapin buku."

"Oke." Ayoona menutup telepon. Deru mobilnya ia perlambat menjadi 30km/jam.

Setelah tiba di depan kost Rayn, ia berhenti sambil membunyikan klakson berkali kali. Akhirnya yang dipanggil datang dengan menggunakan kemeja merah. Hati tak dapat dibohongi, Ayoona mengakui bahwa Rayn itu tampan.

Selebgram vs Nolep man Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang