T E N

47 6 0
                                    

Rayn tidak bisa dihubungi. Sudah beberapa kali Ayoona mencoba meneleponnya. Tapi tetap tidak ada jawaban.

Apa mungkin karena kata kata Ayoona hari itu, Rayn jadi Marah? Namun kenapa sampai semarah itu? Apa ada yang salah? Ayoona tetap memikirkan hal itu. Ia hanya berharap semua baik baik saja.

Ia kembali memikirkan Ghenky. Bukan memikirkan keadaannya karena khawatir atau rindu, tapi untuk mencari cara agar ia bisa membatalkan pernikahan ini. Ayoona harus mengumpulkan bukti untuk menjatuhkan Ghenky, dan tentunya untuk mencari tahu yang sebenarnya tentang masalahnya dengan Sam.

Tiba tiba satu nama terlintas di pikiran Ayoona.

Arletta Cecilia. Dia adalah rekan Sam saat ini, sekaligus musuh Ayoona. Mengapa dikatakan musuh? Mereka bersaing dalam mendapatkan followers. Sebenarnya Ayoona tak ingin bersaing, namun sikap ketus dan dengki Arletta memancing amarahnya.

Lalu kenapa memikirkan Arletta? Karena perempuan yang dilihatnya bersama Ghenky setelah bertemu dengannya di kafe, adalah perempuan itu.

Sudahlah.

Ayoona mencoba menelepon Rayn lagi. Dan kali ini, panggilan dijawab. Suara serak Rayn terdengar diujung sana.

"Ada apa?"

"Rayn, kamu kemana aja? Katanya ayahmu sakit, itu bener ya?"

"Iya, bener."

"Kapan balik Jakarta?"

"Belum tau. Emang kenapa sih?"

"Bentar lagi kan ujian."

"Yaelah tau kok kalo ada ujian. Tumben nyariin terus nih. Kangen ya?" Goda Rayn.

"His, apaansih. Mau cerita aja tentang Ghenky."

"Tuh bocah lagi. Ada apa emang?"

"Pernikahannya di tunda 4 bulan lagi habis ujian! Dan kamu harus bantuin aku!"

"Syukur deh. Bantuin apa?"

Ayoona mengatakan panjang kali lebar kali tinggi rencananya. Di seberang sana Rayn mengangguk.

"Oke, tapi tunggu gue balik."

"Siap. Udah dulu, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Ayoona menutup telepon dan tersenyum senang. 1 bulan saja, Ghenky pasti akan segera malu atas perbuatannya sendiri.

◇◇◇

"Mama Ayoona berangkat dulu." Kata Ayoona sambil mencium tangan mamanya.

"Hati hati sayang"

Ayoona menuju mobil lalu segera berangkat menuju kampusnya.

Kegiatan belajar di universitasnya selesai. Ayoona mengemudikan mobilnya menuju ke kedai Rayn. Rayn berjanji akan menemuinya disana.

Benar saja. Rayn duduk di kursi depan  kedainya. Ia tersenyum melihat Ayoona datang.

"Hei" sapa Rayn.

"Apa aku ngganggu waktu sibukmu?" Tanya Ayoona.

"Engga. Aku nggak pernah sibuk. Seharusnya aku tidur dirumah sekarang. Tapi demi kamu" Rayn tersenyum manis.

"Makasih, tapi kita langsung to the point aja."

Ayoona melipat tangan diatas meja. Wajahnya menengadah menatap mata cokelat Rayn yang juga sedang menatapnya.

"Tolong bantuin aku." Ucap Ayoona dengan nada memohon. Wajah cute nya membuat Rayn mengerutkan alis. Ingin sekali ia mencubit pipi mulus Ayoona.

"So, what can i do for you?" Rayn memangku wajahnya pada tangan kanan.

Selebgram vs Nolep man Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang