Keesokan harinya di Apartemen Garuda...
"Mila kau mau ikut atau diam di apartemen?. Aku mau beli cemilan dulu di Indomerit. Kamu ada nitip?", tanya Mina.
"Aku di apartemen saja. Nitip ice cream seperti biasa ya".
"Oke siip".
Mina pun keluar dari apartemennya untuk membeli cemilan.
***
Azka dan Arka yang kemarin malam sudah sampai di Yogyakarya kini mereka sudah berada di depan Apartemen Garuda. Redho mengatakan jika Mina menyewa apartemen minimalis bernama Garuda.
Azka tidak mengajak Redho karena orang itu tidak dapat dihandalkan.
"Gue harus turun Az", kata Arka.
"Tunggu. Gue gak mau rencana gagal karena loe. Kita pantau dulu", balas Azka dengan terus mengamati sebuah kamar bernomor 202 dilantai 2 Apartemen Garuda.
Tiba-tiba pintu apartemen dikamar 202 terbuka.
Tampak seorang gadis dan Mila bercengkrama.
"Itu Mila", tunjuk Azka dari dalam mobil. Arka pun menoleh.
"Itu pasti Mina. Bagus. Mina pergi. Ketika Mina sudah berjarak lebih jauh loe langsung keluar menemui Mila dan untuk Mina itu urusan gue", jelas Azka.
Arka menepuk pundak Azka, "Thanks bro", ucapnya.
Azka pun membalas dengan anggukan dan tetap fokus mengawasi Mina.
"Loe boleh pergi sekarang. Good luck", ujar Azka.
Arka pun mengangguk dan turun dari mobil.
Azka menyusul mengikuti Mina yang pergi ke suatu tempat.
***
Mina yang membeli beberapa camilan dan ice cream pesanan Mila.
Tiba-tiba dirinya merasa seperti dipantau oleh seseorang. Mina yang merasakan itu langsung menoleh kesegala arah. Mina bernafas lega tidak ada sesuatu yang mencurigakan. Dirinya kembali fokus menatap rak snack yang akan dibelinya, tiba-tiba sebuah tangan besar menutup mulut dan hidungnya dengan sarung tangan. Mina merasa penglihatannya mulai menggelap.
***
JDUG!
Mina merasakan sakit pada dahinya. Mina terbangun dari tidurnya dielusnya dahinya yang sakit akibat terbentur jendela mobil.
Tunggu.. jendela mobil?, pikirnya.
Mina pun melihat ke arah depan tampak jalan raya yang dia lihat. Mina pun melihat ke arah supir yang berada di sebelahnya. Aduuuhh.. ini malaikat kematian yang menjemput diriku dengan mobil?. Sudahkan aku dibunuh oleh penjahat tadi?, pikirnya.
Mina ingin meyakinkan diri dengan memukul orang tersebut.
"Hei!", bentaknya dengan menatap tajam ke arah Mina lalu kembali menatap ke depan.
Nyali Mina yang sempat ciut dengan tatapan pria itu memberanikan diri berbicara, "Anda siapa?", tanyanya.
Tidak ada jawaban dari orang tersebut dan masih fokus dengan jalanan di depan matanya.
Mina kembali bertanya, "Anda tuli atau bisu?"
Pertanyaan Mina kini membuat pria itu menoleh ke arahnya, "Tuli dan bisu", jawabnya.
Mina melihat sekeliling, pria itu mengajaknya ke jalan menuju hutan.
Mina pun mulai takut dan menoleh kearah pria itu, "Om penculik.. jangan culik saya dong om", kata Mina dengan wajah memelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry You #3 (END)
Короткий рассказSequel Cerita Arya & Aira. Menceritakan kisah cinta si kembar. #3 Si bungsu Azka. (Saran: Bacalah cerita (Arya & Aira) serta (Marry Me) terlebih dahulu agar lebih memahami jalan ceritanya) *** Impiannya hanya hidup tenang dan damai kembali beruba...