"Azka.. tolong lepass..", Mina berusaha meronta namun sudah terlambat.
Azka mengajaknya ke sebuah kamar hotel. Azka menarik tangan Mina untuk memaksanya masuk ke dalam.
"Az.. Azka.. tung...",
Mina terkejut ketika dirinya didorong ke kasur king size hotel. Azka mengurung tubuh Mina. Ditatapnya Mina lekat dan tajam.
"Az.. Azkaa..jangan seperti ini..", kata Mina mulai khawatir.
Azka tersenyum sinis membuat jantung Mina berdegup kencang.
"I get you.. I get you.. ", bisik Azka disebelah telinga Mina. Diciumnya belakang telinga Mina dan menurun menuju leher jenjangnya.
Mina mati-matian bertahan, berusaha untuk bangun dan pergi, namun sia-sia saja karena tenaga Azka begitu kuat.
"Ahh.. jangan...", desahnya namun masih berusaha untuk melawan.
"Slow down, baby.. ", bisiknya lalu mencium dan melumat bibir Mina menuntut.
Mina semakin tidak bisa melawan karena badannya semakin ditekan.
Azka melepas ciumannya. Mina menghirup oksigen sebanyak-banyaknya, "Azka.. aku mohon jangan seperti ini.. aku tidak ingin kita berdua semakin menyesali..apa yang telah kita perbuat", kata Mina, pandangannya sudah buram karena air mata.
Azka masih tersenyum sinis menatap Mina, "Diam dan nikmati", bisik serak tidak dapat menahan gairahnya.
Melihat wajah Azka yang memerah dengan wajah tampak uring-uringan, rambutnya acak-acakan membuat Mina terpana.
Azka kembali beraksi dengan membuka resleting di belakang dress.
Mina terkejut, Azka dengan sigap melepas dress dan membuka kaitan bra-nya.
"He.. hentikan!", teriak Mina.
Azka kembali mencium leher jenjang Mina dengan semakin banyak membuat tanda kemerahan di sana. Kepalanya turun ke belahan payudara Mina. Diciumnya sekitar payudara Mina dengan membuat tanda kemerahan. Dihisapnya puncak payudara Mina secara bergantian.
"Aaahh.. jangaann.. Azkaa!", teriak Mina kembali merasakan seluruh tubuhnya semakin panas. Mina merasakan tubuhnya lemas seolah meleleh dengan sensasi sentuhan yang diberikan Azka.
Mina serba salah, satu sisi menahan gejolak karena merasa menjadi seorang wanita yang baik-baik namun satu sisi merasa kecewa dengan dirinya layaknya jalang karena pasrah dengan sentuhan Azka.
Mina menangis tidak dapat menahan dirinya.
Entah sejak kapan Mina merasakan sebuah jari tangan memasuki tubuh intinya dibawah. Mina melihat kearah bawah. Dirinya sudah benar-benar tanpa busana dengan Azka yang sudah bertelanjang dada hanya menggunakan boxernya saja.
"Hentikan...Azkaa.. kau mabuukk.. hentikaaan.. sebelum kita sama-sama menyesal... ", isaknya.
Azka kembali membungkap bibir Mina dengan ciumannya, namun kali ini ciumannya memabukan tidak menuntut seperti tadi.
Azka menggerakan jari tangannya maju mundur dengan cepat.
"Ti.. tidak Azkaa..!", isaknya.
Sialnya tubuh Mina menginginkan hal lain, justru menginginkan sentuhan Azka.
Tiba-tiba Azka melepaskan jarinya dan menggantikan dengan miliknya untuk memasuki inti tubuh Mina.
Mina merasakan sakit pada bagian bawah tubuhnya.
"Azkaa.. jangaann.. jaa.. "
Azka memaksakan miliknya untuk segera masuk dan..
Jleb!
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry You #3 (END)
KurzgeschichtenSequel Cerita Arya & Aira. Menceritakan kisah cinta si kembar. #3 Si bungsu Azka. (Saran: Bacalah cerita (Arya & Aira) serta (Marry Me) terlebih dahulu agar lebih memahami jalan ceritanya) *** Impiannya hanya hidup tenang dan damai kembali beruba...