Bagian 7

123 7 0
                                    

"Azka.. lepass.. ", Mina tampak meronta namun sia-sia.

"Jangaann..Azkaaa.. ", isak Mina.

"Hentikan...Azkaa.. kau mabuukk.. hentikaaan.. sebelum kita sama-sama menyesal... ", isaknya.

Azka kembali membungkap bibir Mina dengan ciumannya.

"Sa.. sakiiitt.. Azkaa sakiit.. ", isak Mina dengan lirih terasa perih.

Azka semakin mempercepat temponya, "You're mine, must be mine!", bisik Azka penuh gairah.

"You're mine!"

Azka kembali terbangun dari mimpi buruknya dengan nafas yang terengah-engah.

Azka langsung membangunkan badannya untuk melihat handphone-nya.

Pukul 19.00 WIB.

Azka mengatur nafasnya.

Apa yang telah terjadi diacara pernikahan Kak Rita, pikirnya.

Azka berpikir keras mengingat apa yang terjadi.

Bayangan-bayangan itu pun mulai berputar seolah merekam apa yang Azka lakukan.

Berawal dari dirinya yang mabuk karena tidak ingin Mina didekati oleh orang lain. Azka menuju toilet dan bertemu dengan Mina. Mina meronta. Azka mengajaknya ke kamar hotel dan...

Hentikan...Azkaa.. kau mabuukk.. hentikaaan.. sebelum kita sama-sama menyesal... ", isaknya

Terniang di pikiran Azka apa yang Mina katakan. Mina menangis karena tindakan bejatnya.

Azka teringat sesuatu lagi, "Di selimut hotel..itu bercak darah.. Mina..", bisiknya parau.

"Ini bukan mimpi ini nyata.. aku melakukan hal yang bejat kepadanya", desis Azka geram menyesali kesalahannya.

Mimpi Mina mengajak dua orang bayi dengan menatap Azka sedih terniang kembali diingatannya.

Jangan-jangan... tidak.., batin Azka kaku, "Mina hamil...", bisiknya lirih.

"Sayang", seseorang telah mengagetkan dirinya.

Seseorang itu menghidupkan lampu kamarnya.

Azka menginap dirumah Ayah Reno.

"Mama ke sini?", tanya Azka.

Aira mengangguk, "Kangen dengan si cuek Azka. Papa, Arka dan Mila juga ikut kesini jalan-jalan", sahut Aira kepada anaknya.

Azka hanya mengangguk.

"Kok kamu tumben tidur jam segini?", tanya Mama Aira.

"Ketiduran ma", jawab Azka.

Aira tersenyum, "Ayo ke lantai bawah. Kita akan makan malam bersama", ajak Aira.

Azka pun mengangguk.

***

"Perempuan pegawai panti asuhan?", tanya Marcell kepada ibunya, Dokter Yuka.

"Iya, cantik kok masih muda. Tadi siang sekitar jam dua kesini memeriksakan kehamilannya", kata Dokter Yuka.

"Siapa nama perempuan itu Bu?", tanya Redho.

"Namanya Mina"

Seperti ada petir di siang bolong.

Marcell dan Redho saling berpandangan.

"Mina itu sempat syok gitu ibu lihat tapi setelah melakukan USG raut wajahnya justru terlihat lega. Usia kandungannya baru dua minggu belum terlihat jelas", kata Dokter Yuka.

Marry You #3 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang