REVENGE ~taennie~ >< [Jennie X Taehyung] (END)

14

Di rumah sakit.

Tak lama dokter pribadi yang menangani jin pun keluar dari ruangan VIP jin.

"Dok bagaimana keadaan kakak saya"Jennie.
"Dia baik-baik saja hanya luka memar biasa beberapa hari saja akan sembuh kalau begitu saya permisi"dokter Lee.
"Terimakasih dok"Jennie
"Sama-sama"dokter pun pergi.

"Den jin ada di ruangan ini tuan"Bambang

Minho melihat Jennie, begitu pun dengan Jennie.

"Jennie"Minho.
"Anda mengenal saya"Jennie.
"Iya, aku adalah ayahmu"Minho.
"Benarkah,kau ayah Minho"Jennie.
"Iya, putriku"Minho.

Minho dan Jennie pun berpelukan.

Minho memang sudah lama mengawasi Jennie apalagi saat tau Jennie ada di Jakarta.

...
"Pak saya sudah mendapatkan informasi tentang putri bapak yang hilang 17 tahun yang lalu"Jinyoung.
"Benarkah informasi apa itu"Minho.
"Putri anda di urus oleh pasangan sana dan Mark, dulu Mark adalah CEO terkenal di Korea tapi karena di tipu oleh rekan kerjanya dia pun bangkrut, dia memutuskan untuk pindah kerja di Indonesia dan mengulang semuanya dari awal, dia berkerja sebagai manajer biasa, awalnya dia tinggal di Bandung tapi sekarang dia di tugaskan ke Jakarta dan membawa anak dan istrinya,"Jinyoung.
"Lalu putri ku bagaimana"Minho.
"Putrimu tumbuh Dengan baik, dia sekarang sekolah di SMK 3, sekolah yang sering anda donorkan bantuan, namanya Jane ruby, namun sekarang menjadi Kim Jennie, ini fotonya putri bapak"Jinyoung.
"Kim Jennie putriku"Minho.
...

"Ayah,"Jennie.
"Ayah seneng selama 17 tahun ayah mencarimu sekarang ayah dapat menemukan mu putri ayah,"Minho mencium pucuk kepala Jennie.

"Jennie"teriak Mark.

Mark,sana dan juga jisso menghampiri Jennie dan Minho.

"Minho"sana.
"Apa kabar sana, dan..."belum selesai ngomong.
"Siapa kau dan kenapa kau memeluk putriku"Mark.
"Aku Minho, ayah kandung Jennie"Minho.
"Tidak Jennie adalah anak kandung ku dan akan selamanya menjadi anak kandungku"Mark.
"Kau sepertinya masih salah faham bisa kita bicarakan 4 mata, aku tidak bisa bicara di depan putri-putri mu dan istrimu"Minho.

Minho dan Mark pun pergi kesuatu tempat.

"Mah, aku khawatir pada papah dan ayah"Jennie.
"Tak apa sayang, papah dan ayahmu pasti akan baik-baik saja"sana memeluk Jennie.

Tae hanya melihat keluarga itu sungguh keluarga yang berbahagia.
Jisso melirik sinis pada Tae, Tae merasa canggung.

"Siapa kau, dari seragamnya kau memilki seragam yang sama dengan Jennie..."jisso belum Tae menjawab Jennie sudah menjawab duluan.

"Dia temanku eonnie dia sudah banyak membantuku"Jennie.
"Benarkah"jisso.
"Iya eonnie"Tae.
"Jangan memanggilku eonnie aku bukan eonniemu"jisso.
"Iya"Tae.

Di sebuah caffe dekat rumah sakit.

"Apa yang ingin kau bicarakan kalau kau ingin mengambil Jennie dariku aku tidak akan mengijinkan lahir dan batin"Mark.
"Tenang dulu, aku tidak akan mengambil Jennie darimu, aku tau Jennie tumbuh dengan baik karena mu, aku hanya ingin mengucapkan banyak terima kasih, terimakasih sudah mengurus Jennie dengan baik"Minho.

"Dia anakku aku akan merawat nya Dengan baik sampai kapanpun"Mark.
"Aku tau kalian sudah lama mengalami krisis ekonomi, perusahaan mu bangkrut"Minho.
"Diri mana kau tau bahkan sana pun tidak tau kalau perusahaan sudah lama bangkrut"Mark
"Tidak penting perusahaan mu akan menjadi milikmu kembali"Minho.
"Mana mungkin bisa kau jangan bercanda"Mark.
"Aku serius aku akan memberikan perusahaan mu kembali"Minho.
"Jadi kau yang membeli perusahaan ku, apa kau sedang menyogokku,"Mark.
"Tidak ini bukan sogokan, ini hanya sebagai ucapan terimakasih ku saja, aku tau mungkin perusahaan kecil itu tidak bisa menembus apa yang telah kau lakukan kepada Jennie, tapi aku mohon terimalah tanda terima kasihku, aku juga tidak akan mengambil Jennie darimu bagaimanapun juga kau juga ayah Jennie kau sudah merawat Jennie dengan baik, tapi kalau diijinkan bolehkan aku sering berkunjung dan menemui Jennie"Minho.