Seperti biasa pasti taulah cara menghargai karya seseorang.
Plak!!
"ASTAGA!!"
Yang baru saja di tampar bukan Taehyung bukan Jisoo bukan Jungkook tapi adalah Irene, iya Jungkook menampar Irene karena Irene ingin melindungi Taehyung. Sudah di duga Jungkook akan menampar Taehyung maka dari itu Irene menghalangi niat jahat Jungkook dan yah Irene akhirnya kena tamparan Jungkook.
"Astaga sayang?? Apa yang kau lakukan lihat pipimu merah!!" Jungkook memegang pipi Irene yang merah karena tamparan tangannya. Jungkook melihat ke arah Taehyung dan Jisoo yang menampilkan wajah terkejutnya.
"Lihat gara-gara kau kekasihku terluka, kau harus bertanggung jawab KIM TAEHYUNG." Jungkook dengan langkah tergesa-gesa menyeret tangan Taehyung, sementara itu Jisoo dan Irene mencoba menolong Taehyung yang entah di bawa kemana oleh Jungkook.Jungkook membuka pintu mobil lalu memasukkan Taehyung ke dalam dengan keras, bahkan dahi Taehyung pun tertatap oleh setir Jungkook. Sudah di pastikan dahi Taehyung akan memar. Taehyung sempat memberontak tapi yang ada Jungkook membentak Taehyung ya namanya juga Taehyung pasti takutlah di bentak, tadi dia aja sebenarnya takut akting kayak gitu di depan Jungkook.
"Jangan banyak bicara dan ikut aku!!"Sementara itu Jisoo dan Irene kehilangan jejak Taehyung dan Jungkook, mau tak mau mereka menghampiri mobil Namjoon yang kebetulan sekali baru sampai.
"Loh Taehyung mana???" Seokjin lebih dulu bertanya dan tunggu siapa di samping Jisoo."Itu dia masalahnya Oppa jadi tadi sempat terjadi cekcok antara Jungkook dan Taehyung, saat kami mau pergi Jungkook ingin menampar Taehyung tapi bukan kena Taehyung malah kena Irene pacar Jungkook." Seokjin sudah sangat tidak suka melihat Irene, Irene yang di pandang aneh oleh Seokjin pun hanya tersenyum canggung.
"Lalu mereka kemana??" Namjoon lebih khawatir lagi pada Taehyung, karena bisa saja Jungkook melakukan kekerasan pada Taehyung. Dia sudah hafal betul pada Jungkook jika sudah melampiaskan amarahnya dia akan marah dan ya melakukan kekerasan.
"Masalahnya itu Oppa waktu kita mengejar mereka, kita kehilangan jejak mereka." Irene sebenarnya baik kok, malah dari awal dia ingin putus dari Jungkook setelah mendengar Jungkook akan menikah, sayangnya si Jungkooknya ngotot gak mau putus."Astaga Namjoon adikku bagaimana??" Seokjin sedih sekali ini semua di luar rencana mereka, andai saja mereka menuruti omongan Taehyung pasti tidak akan begini jadinya, pantas saja Taehyung uring-uringan tidak mau melaksanakan rencana ini dari awal.
"Tenang Jinseok kita cari sama-sama, tolong hubungi teman Taehyung aku akan menghubungi Yoongi.... Jisoo dan Irene kalian masuk ke mobil dulu." Namjoon merogoh ponselnya lalu menghubungi Yoongi."Bagaimana Jinseok??" Seokjin menggeleng lesu, temannya tidak ada yang tau di mana Taehyung bahkan Taehyung sering sekali bolos kuliah.
(Ya karena Taehyung baru kecelakaan.)
"Aku sudah meminta Yoongi untuk mencari Jungkook, sekarang kita juga harus mencari mereka." Seokjin mengangguk, adiknya baru saja sembuh dan sudah menghilang entah dimana.
……☆♡……
Sudah berjam-jam mereka mencari Taehyung dan Jungkook tapi tidak ketemu.
"Namjoon aku sudah mencari mereka kemana-mana tapi tidak ketemu." Yoongi bersama Jimin juga menghawatirkan Taehyung, takut terjadi yang tidak di inginkan."Astaga maafkan aku, ini karena salahku seharusnya kita tidak merencanakan ini." Seokjin menggeleng ini bukan salah Namjoon tapi di sini semua juga salah kecuali Irene.
"Sudah disini kita sama salah Namjoon jangan menyalahkan dirimu sendiri, sebaiknya kita mencari Taehyung."
"Ehem aku bisa pulang dulu???" Tanya Yoongi pada yang lain, ia tak tega melihat Jimin kedinginan lagi pula ini sudah malam."Ya silahkan tidak ada yang melarangmu pulang." Memang dasarnya Seokjin uke cerewet dan kadang bisa jadi cuek.
"Namjoon bagaimana ini lagi pula pertunangan mereka sudah tinggal hitungan hari.""Oppa bisa kita ke alamat ini, setau aku Jungkook jika sedang marah akan kesana." Irene menyela pembicaraan Seokjin, begini ya Namjoon dan Seokjin beserta yang lain sudah dari tadi mencari Taehyung tapi Irene baru memberi tahu sekarang.
"Kenapa nggak bilang dari tadi astaga." Jisoo juga heran harusnya kan Taehyung sudah ketemu jika memang Jungkook ada di sana.
"Aku baru ingat maafkan aku hehe."……☆♡……
Sementara itu pasangan Yoonmin sedang dalam perjalanan pulang dan saat mereka tengah bercerita tanpa sengaja Yoongi dan Jimin melihat Jungkook dan Taehyung. Tampak sekali Jungkook menyeret Taehyung keluar dari mobil dengan wajah marah, sementara Taehyung tampak kesakitan dan mencoba memberontak.
"Sayang itu bukannya Jungkook dan Taehyung." Yoongi menunjuk tepat kearah Jungkook."Iya hyung, sebaiknya hyung hubungi Namjoon hyung kasihan mereka harus mencari Taehyung." Yoongi mengangguk memberikan ponselnya pada Jimin. Jimin bingung kenapa ponselnya malah di berikan padanya.
"Hyung kenapa ponselnya malah kau berikan padaku??""Aku sedang mencari tempat untuk memakirkan mobil sayang~ tidak elit jika mobil kita terparkir di tengah jalan, aku mana bisa menyetir dengan memegang ponsel kamu mau kita mati sebelum menikah."
"Andwe baiklah Chim akan menelepon Namjoon hyung.""Hallo Namjoon hyung aku dan Yoongi hyung sudah menemukan Jungkook dan Taehyung, kami akan mengirimkan lokasinya. Cepat kesini ya."
Namjoon bernafas lega akhirnya Taehyung ketemu juga.
"Ada apa Namjoon??" Namjoon memberikan ponselnya pada Seokjin.
"Jinseok tolong jika Yoongi mengirimkan pesan tolong buka ya, mereka sudah menemukan Taehyung." Seokjin, Jisoo dan Irene bernafas lega semoga saja mereka tidak datang terlambat kesana."Jungkook...hiks lepas biarkan aku pulang...hiks."
"Pulang?? Tidak semudah itu."
"Hiks Eomma Appa hyung nona tolong Tae....hiks." teriak Taehyung dalam hati.
Tbc.
Ini aku rada aneh, lihat author yang lain upnya lama-lama lah aku tiap hari :) ini aku terlalu rajin ya.
Baiklah yang diatas itu spoiler buat chapter selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Dingin 2 《KOOKV》
Short StoryJadi ini ver 2 nya Mr Dingin, sama kok kayak cerita awal bedanya cuma perbaikan penulisan. Kim Taehyung terpaksa menerima perjodohannya, dia di jodohkan oleh Jeon Jungkook si Mr Dingin. Mereka terpaksa menikah karena paksaan kedua orang tuanya. lalu...