16.

4.7K 367 35
                                    

Taehyung membuka pintu mobilnya tergesa-gesa, dengan cepat dia menutup pintunya berlari kecil memasuki rumah sedikit terisak. Jisoo yang mengetahui adiknya menangis langsung memberhentikan Taehyung yang ingin menaiki tangga menuju kamarnya.
"Hei Taeby ada apa??" Jisoo sadar pasti ada sesuatu yang terjadi, harusnya adiknya pulang bahagia tapi kenapa malah menangis. Apa Jungkook melakukan sesuatu.

"Hiks.... nona, Jungkook tidur dengan wanita lain...hiks." Jisoo kaget tentu saja, sudah bagus di beri kesempatan bukannya di manfaatkan malah di biarkan.
"Sudah jangan nangis, istirahat ya.... kamu lagi hamil jangan buat mikir dulu. Masalah ini biar nona dan yang lain yang urus."

Taehyung mengangguk sambil mengusap air matanya. Lalu dia menaiki tangga menuju kamarnya.

……☆♡……

Sementara itu Jungkook sekarang berdiri di depan rumah Taehyung, dirinya ragu haruskah dia masuk atau kembali pulang. Tapi jika dia kembali pulang masalahnya tidak akan selesai, yang ada dia akan bercerai dengan Taehyung. Dengan keraguan Jungkook mulai berjalan.

Tangannya hampir saja mengetuk pintu sebelum pintunya terbuka, menampilkan seorang yeoja. Nona Taehyung Jisoo pas sekali membuka pintu.
"Ngapain kesini." Jisoo masih ingat laki-laki di hadapannya ini adalah laki-laki yang membuat adiknya menangis tadi.
"Jisoo aku mau jelasin Taehyung salah...." Jisoo dengan cepat memotong omongan Jungkook.

"Belum cukup kau melukai adikku hah!!! Belum cukup kau terus membuatnya menangis."
"Iya aku tau makanya aku kesini mau jelasin, dan ini aku bawa Lisa. Aku mau jelasin yang Taehyung lihat tadi." Jisoo masih ragu tapi akhirnya dia memberikan kesempatan untuk Jungkook masuk dan menjelaskan.

Jungkook menjelaskan semua pada Jisoo, Jungkook berbicara jujur tidak di tambah maupun di kurangi.
"Kau berkata jujur." Jisoo masih ragu melihat wajah Jungkook.
"Aku berkata jujur Jisoo, jadi biarkan aku bertemu dengan Taehyung." Jisoo mempersilahkan Jungkook bertemu dengan Taehyung, dia juga tidak berhak melarang karena Jungkook dan Taehyung masih mempunyai ikatan.

"Jadi Lisa kita harus bantu mereka." Jisoo mengulurkan tangan kanannya pada Lisa, dan dengan senang hati Lisa menerimanya. Lagi pula dia tidak punya teman, awalnya punya Irene tapi dia sudah tidak di sini.
"Dengan senang hati."

Jungkook mengetuk pintu berwarna biru muda itu, hatinya terasa tercubit kecil ketika mendengar Taehyung menangis.

Tok

Tok

Tok

"Tae buka pintunya ini aku Jungkook." Hening, setelah Jungkook bicara hanya kesunyian yang terjadi.
"Tae aku mohon buka pintunya." Tidak lama terdengar suara langkah kaki senyuman di bibir Jungkook melebar Taehyung membuka pintunya.

"Mau apa kau kesini." Yah perlahan senyuman di bibir Jungkook mengecil, bisa di lihat mata Taehyung basah karena habis menangis.
"Aku... mau jelas..." Taehyung tersenyum remeh.
"Menjelaskan apa lagi, aku minta sekarang ka keluar." Jungkook menggeleng mencoba menjelaskan pada Taehyung.

Namun Taehyung kembali menutup pintunya dan di kunci, lagi-lagi Jungkook mencoba mengetuk pintunya tapi suara Taehyung yang memerintahnya keluar lah yang di dengar Jungkook.
"Tae ku mohon dengarkan aku, sekali saja... aku mohon~" Suara Jungkook melemah perlahan tangannya ditempelkan ke pintu berharap Taehyung mendengarkannya sekali ini saja. Tanpa Jungkook sadari Taehyung dalam posisi sama dengannya tangan mereka saling bersentuhan hanya terhalang oleh pintu kamar Taehyung.

"Baiklah tidak masalah, kau memang berhak membenciku Tae, silahkan aku tidak masalah. Tapi ku mohon jangan tinggalkan aku sendirian, aku tau aku egois, aku tau sikapku selama ini keterlaluan padamu.... tapi tolong kali ini saja...hiks kali ini saja Tae." Baru pertama kali ini Jungkook menangis untuk seseorang, dia kan di kenal dingin jarang sekali menangis bahkan nangis dalam 1 tahun bisa di hitung.

Masih sama Taehyung tidak menjawab, Jungkook menyerah mungkin dia akan kembali lagi besok.
"Tae jangan sampai lelah ya, cepat tidur. Aku merindukanmu dan bayi kita, aku akan kesini lagi besok." Taehyung sudah tidak mendengarkan suara Jungkook lagi, mungkin Jungkook sudah pulang. Akhirnya Taehyung menangis air matanya sudah tidak bisa di tahan lagi, hatinya sakit mendengar Jungkook menangis. Tapi dia juga terluka.

Jungkook dan Lisa memutuskan untuk meninggalkan rumah Taehyung, tanpa bertanya Jisoo sudah tau jika adiknya tidak ingin berbicara pada Jungkook. Terlihat sekali wajah Jungkook yang sedih.

Setelah menutup pintu Jisoo menghampiri kamar adiknya, mengetuk pelan lalu memegang gagang pintu, perlahan dia membukanya lalu menutup pintunya kembali.
"Tae kenapa tidak memberikan kesempatan pada Jungkook untuk menjelaskan." Jisoo mengelus pelan rambut halus Taehyung.
"Tidak mau!!" Keras kepala sekali dia ini mirip Jisoo.

"Jungkook sudah menjelaskan semua padaku, kau tau perempuan yang di peluk, itu Lisa. Saudara Jungkook." Namanya juga Taehyung dia mana bisa percaya begitu saja.
"Aku tidak percaya, jika dia memang mencintaiku dia akan berjuang bagaimana pun caranya agar aku kembali ke pelukannya kembali." Jisoo menyerah mau menasehati Taehyung rasanya juga percuma.

……☆♡……

Selama 2 minggu penuh Jungkook selalu bolak-balik kerumah Taehyung berharap Taehyung mau mendengarkan penjelasannya, namun tetap saja Taehyung acuh padanya. Dia kerap sekali diusir dari rumah Taehyung. Jungkook juga selalu membawakan makanan ke rumah Taehyung, tapi dengan senang hati Taehyung membuang makanan yang Jungkook berikan ke tempat sampah, di depan mata Jungkook.

Jungkook ingin marah namun dia sadar, dia juga begitu dulu. Saat Taehyung memasak dia tidak memakannya dan berakhir makanan itu berada di tempat sampah. Kejadian itu terus terulang selama 2 minggu ini. Mau tau keadaan Jungkook.

Jika di bilang kacau iya dia sangat kacau sekali, penampilannya pun jauh dari kata rapi, kemeja yang kusut, rambut yang acak-acakkan, dasi yang terpasang ngawur, baju yang tidak di masukkan. Itu jauh dari penampilan Jungkook dulu, karena Jungkook di kenal sebagai orang paling rapi. Badannya terlihat kurus matanya pun kadang ada lingkaran hitam, kelihatan sekali dia tidak pernah istirahat yang cukup.

Seharusnya ada Taehyung di sampingnya sekarang ini, menyemangatinya dalam keadaan yang seperti ini. Jungkook menghela nafas pasrah perusahannya pun berada di ujung kebangkrutan, bahkan Namjoon dan Yoongi sudah menyemangati Jungkook. Namun tetap saja Jungkook hanya butuh Taehyung di sampingnya tidak dengan orang lain.

Orang tua Jungkook maupun Taehyung tau masalah anaknya hanya diam saja, mereka tidak mau ikut campur, biar Jungkook dan Taehyung yang menyelesaikan masalah ini.

Dan Jungkook menyesal telah memperlakukan Taehyung layaknya seorang budak bukan istrinya. Memang benar kata orang penyesalan datang diakhir.

Kalau di awal pendaftaran mas-author

Tbc.

Cerita diatas adalah hasil kegabutanku selama puasa ini, maaf jika hasilnya jelek.

Mr Dingin 2 《KOOKV》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang