18.

4.8K 422 87
                                    

Habis baca pilih salah satu yang udah aku siapin di bawah ya.

Jungkook sedang di periksa oleh Seokjin. Sementara Taehyung sedang duduk si samping Jungkook sesekali memegang tangan pucat dan panas Jungkook.

Seokjin selesai memeriksa Jungkook, dia mengambil suntik yang di dalam sudah ada cairan entah cairan apa itu.
"Bagaimana hyung." Seokjin tersenyum sebelum menjawab dia membereskan beberapa alat yang dia gunakan.
"Jungkook memang demam, demamnya sangat tinggi.... bisa di bilang jika dia tidak segera mendapatkan pertolongan dia akan kritis dan ya... kau tau apa yang akan terjadi." Taehyung mengangguk jika boleh dia menarik kata-katanya beberapa waktu lalu. Dia tidak ingin Jungkook mati, dia masih ingin hidup bersama Jungkook, masih ingin membesarkan Jungyung bersama Jungkook.

"Baiklah Tae, Jisoo aku tidak bisa lama-lama. Aku harus pulang." Taehyung dan Jisoo mengangguk, Jisoo mengantarkan Seokjin sampai ke depan sementara Taehyung menjaga Jungkook.
"Jisoo boleh aku bertanya??" Jisoo mengangguk.

"Memangnya apa yang sedang terjadi dengan Taehyung dan Jungkook, aku memang mendengarkan jika Mama dan Papa Jungkook meninggal saat perusahaan Jungkook bangkrut, aku juga tau jika Jungkook dan Taehyung sempat bertengkar, tapi... mereka sudah berapa lama bertengkar."

Jisoo juga bingung mau menjawab dari mana terlalu panjang jika di jelaskan dari awal.
"Aku bingung Oppa mau di jelaskan dari mana terlalu panjang." Seokjin mengangguk mengingat dari awal Taehyung dan Jungkook menikah terpaksa pantas saja masalahnya panjang.

"Baiklah Jisoo aku pulang dulu kau hubungi aku jika terjadi sesuatu."

……☆♡……

Taehyung masih saja melihat wajah Jungkook, merasa menyesal karena selama Jungkook mengalami ke susahan dia tidak ada di sampingnya. Yah mau bagaimana lagi sebenarnya dia masih kesal pada Jungkook. Mengingat awal mereka menikah dan bagaimana Jungkook melakukannya seperti seorang budak.

"Tae.." suara Jungkook memecah lamunan Taehyung, dengan segera Taehyung mengusap pelan rambut Jungkook.
"Aku disini ada apa??" Dengan perlahan mata Jungkook membuka membiasakan sinar.
"Tae aku kenapa." Ah ternyata Jungkook lupa apa yang tadi terjadi padanya.

"Kau di rumahku kau sedang sakit, dan sekarang kau sedang istirahat di kamarku." Jungkook tersenyum hangat sekali tapi senyuman itu tidak bertahan lama wajahnya kembali menyiratkan kesedihan.
"Tae kau memang mau bercerai denganku ya?? Jika itu maumu aku akan menurutinya lagi pula aku bukan Jungkook yang dulu, aku sudah bangkrut... tidak sekaya dulu, aku takut nanti tidak bisa menyukupi kebutuhanmu..... uangku habis karena menggaji kariyawanku di kantor, aku...." dengan cepat Taehyung meletakkan jari telunjukknya di depan bibir pucat Jungkook.

"Aku tidak butuh uang, yang aku butuhkan kamu Jung selalu di sampingku, aku tak masalah jika kita hidup susah karena uang bisa di cari bersama. Kita akan berjuang bersama mulai dari nol kau mau." Bodoh jika Jungkook menolak, ini yang dia impikan selama 7 bulan Kim eh Jeon Taehyung di sampingnya saat dia sedang butuh.

"Jung aku minta maaf nee karena meninggalkanmu saat kau membutuhkan seseorang, aku juga mendengar Mama dan Papamu meninggal saat perusahaan bangkrut, maafkan aku." Tangan Jungkook perlahan menangkup pipi Taehyung yang basah karena air mata.
"Tidak usah minta maaf ini bukan salahmu, ini adalah salahku, ini karma karena telah menyakitimu Tae aku berhak mendapatkan balasan yang sama."

"Jadi mulai sekarang temani aku berjuang dari nol ya jangan tinggalkan aku lagi." Taehyung mengangguk semoga saja setelah ini dia bisa merasakan arti pernikahan yang se sungguhnya, dan Taehyung akan menemani Jungkook memulai semuanya dari nol.

Tbc.

Mau double up gak.

Gak yaudah

Hasilnya kenapa gini ya :) ceritanya mungkin bakal tamat dalam waktu dekat. Jika cerita ini tamat aku udah nyiapin book baru.

1. My friend My Husband

2. My Enemy My Husband

Kalian pilih mana

Mr Dingin 2 《KOOKV》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang