9.

4.3K 356 32
                                    

Jika ada kesalahan mohon di maafkan.

Namjoon dengan cepat menyetir mobilnya yang ada di pikirannya sekarang adalah bagaimana Taehyung.
"Namjoon cepat, aku takut Taehyung terluka." Seokjin juga sama paniknya dengan Namjoon adik kecilnya sedang dalam bahaya sekarang. Itu bagi mereka.

Sementara itu Yoongi dan Jimin memutuskan untuk mengendap-endap memasuki rumah yang bisa dibilang sederhana kelewat sederhana malah. Yang ada di pikiran Yoongi adalah sejak kapan Jungkook membeli rumah sesedarhana ini, karena yang Yoongi tau Jungkook itu anaknya harus serba mewah.

"Hyung takut~ gelap." Yoongi lupa jika Jimin itu takut gelap, dan kebetulan sekali rumahnya dalam keadaan gelap satu lagi di sini sangat sepi.
"Tenang ya jangan takut hyung di sini, lagi pula Jungkook tidak membayar listrik apa, beli Mall bisa giliran membayar listrik nggak mampu." Yoongi menggerutu ini semua salah Jungkook kenapa harus mematikan lampu, lihat Jimin jadi ketakutan.

Saat Yoongi dan Jimin sudah menaiki tangga menuju lantai 2 tidak sengaja mereka mendengarkan teriakan seseorang yang menangis dan ketakutan.
"Hyung apa itu suara Tae??" Jimin ketakutan karena mendengar suara tangisan, di tambah lagi seperti suara pukulan.

"Aku rasa begitu, kita lihat ya." Yoongi bersama Jimin mendekat ke kamar pojok menempelkan telinganya ke pintu.

"Jungkook....hiks lepas.." kalian ingin tau keadaan Taehyung sekarang?? Jungkook sedang mengikat kedua tangan Taehyung beserta kakinya, Jungkook sudah membuka baju Taehyung dan bajunya menyisakan celana saja.
"Kau harus di hukum Tae!!! Gara-gara kau!! Irene terluka kau tau!!" Jungkook mencengkram kedua pipi Taehyung mengakibatkan pekikan sakit dari mulut Taehyung.

"Aku...hiks, ti-tidak sengaja.... aku ju-juga gak tau kalau kamu ingin menampurku...hiks." Jungkook tersenyum remeh mencengkram semakin kuat pipi Taehyung.
"Tidak sengaja??? Tidak sengaja kau bilang?!! Ketidak sengajaanmu lah yang membuat Irene terluka Kim Taehyung!!" Jungkook melepas cengkraman di pipi Taehyung, lalu berjalan menuju lemari entah apa yang dia bawa di dalam kotak tapi Taehyung takut ia sudah merasakan firasat yang tidak enak.

"Jung-Jungkook a-apa...hiks ku mohon jangan...hiks." Taehyung menyeret badannya mundur sungguh Taehyung sangat takut sekarang dia hanya butuh keluarganya saja.

"Hyung Tae dalam bahaya kita harus menyelamatkannya." Jimin panik matanya sudah berkaca-kaca bagaimana tidak temannya sedang di dalam meminta pertolongan, temannya sedang menangis ketakutan.
"Iya hyung tau, tapi kita harus menggu Namjoon dna yang lain sayang." Jimin menggeleng tidak setuju jika mereka menunggu Namjoon maka akan mengulur waktu, tidak. Tidak bisa jika Jimin terluka karena menolong Taehyung tidak masalah, yang penting adalah temannya Kim Taehyung selamat.

"Baiklah jika hyung tidak mau, aku akan menyelamatkan Tae sendiri." Yoongi membulatkan matanya tidak setuju, Jimin itu tidak sekuat Yoongi bisa saja Taehyung selamat Jimin terluka.
"Tidak kita harus menunggu Namjoon."

"Tapi hyung temanku di dalam sedang membutuhkan pertolongan....hiks." Jimin mulai menangis, tidak bisa membayangkan bagaimana jadi Taehyung yang tersiksa di dalam sana.
"Iya tapi..."

Brak!!!

Pintu terbuka paksa, em bukan terbuka lebih tepatnya pintunya sudah tidak di tempatnya, itu ulah Namjoon.
"Yoongi dimana Taehyung??" Seokjin menaiki tangga dengan tergesa-gesa.
"Seokjin hyung...hiks Tae ada di dalam..hiks cepat buka pintunya." Jimin memeluk Seokjin melampiaskan sedihnya ke Seokjin.

"Jeon Jungkook!!!" Dengan terpaksa Namjoon mendobrak pintu itu lagi, mengagetkan Jungkook yang sedang em tidak usah di terangkan kalian sudah tau maksud saya.
Namjoon menarik paksa Jungkook mendorong tubuh Jungkook hingga terjatuh ke lantai, tidak memperdulikan tubuhnya yang telanjang.

Yoongi dan Namjoon memukuli secara bergantian wajah Jungkook. Sementara itu Seokjin, Jimin, Jisoo dan Irene membantu Taehyung.
"Irene bisakah kamu mencarikan baju di dalam lemari untuk Taehyung." Irene mengangguk lantas mengambilkan baju yang sekiranya pas di badan Taehyung.

"Astaga maafkan kami Tae...hiks kami telat menolongmu.. aku menjadi kakak yang tidak berguna, bagaimana kalau Eomma tau...hiks." Seokjin menangis memeluk adiknya.
Mau tau keadaan Taehyung???

Badannya dingin, wajahnya pucat, bahkan ada bekas luka di bagian tertentu.
"Hyung... Ta-tae su-sudah kotor...hiks." Taehyung menangis lirih dia sudah kehabisan tenaga sekarang ini, jangankan bicara bergerak maupun menangis rasanya sudah tidak mampu.
"Tidak kamu tidak kotor Tae...hiks maafkan kami yang telat menolongmu." Irene juga ikut menangis, terlalu sedih melihat Taehyung yang terbujur lemas.

"Kita pulang ya??...hiks kita akan merawatmu, jangan putus asa nee." Jisoo ikut menyemangati adiknya, Jimin?? Ah dia tidak sanggup melihat temannya bahkan dia bersembunyi di belakang Jisoo.
"Hyung... ba-bagaimana kalau Tae hamil??" Taehyung berbicara lirih sekali, sesekali bicaranya tersendat.

"Ha-hamil??" Seokjin dan Jisoo terkejut bersama, artinya Jungkook sudah benar-benar melakukannya dengan Taehyung, satu air mata lolos begitu saja di mata Seokjin.
Kenapa?? Kenapa harus Taehyung yang mengalami semua ini. Begitu banyak orang kenapa harus adiknya yang mengalami semua ini.

Lebih baik dia saja yang mengalami semua ini, adiknya masih terlalu muda untuk melalui semua ini.

Namjoon dan Yoongi sudah berhenti memukuli Jungkook karena leraian Irene dengan Jimin.

Plak!!

Irene baru saja menampar Jungkook, sungguh selama bersama Jungkook tidak pernah terbayang Jungkook akan melakukan semua ini.
"Brengsek kau Jeon, sekarang aku minta putus darimu. Tidak ada penolakan!! Dan kau tau Jeon apa yang kau perbuat pada Taehyung namja polos itu?? Kau bukan hanya menyakiti hatinya namun juga fisiknya, apa kau juga tau?? Akibat yang kau lakukan tadi?? Dia bisa hamil JEON JUNGKOOK!!" Irene murka, Jungkook sudah dewasa tapi kenapa bertindak tidak berfikir dahulu.

"A-apa hamil ta-tapi dia namja." Irene tersenyum remeh.
"Dia namja spesial Jeon, dan kau harus menikahinya sekarang juga di depan kami." Omongan Irene mengejutkan semua orang, yang benar saja adiknya harus menikah dengan Jungkook.

"Irene apa yang kau lakukan??" Seokjin mendekat kearah Irene mana setuju dia adiknya menikah dengan Jungkook.
"Oppa aku mengerti kalian tidak setuju, tapi yang sekarang kita pikirkan adalah jika Taehyung hamil lalu anaknya bagaimana??? Kasihan jika anaknya lahir tanpa seorang papa." Seokjin terdiam yang di bilang Irene ada benarnya juga.

"Sebaiknya Oppa menghubungi orang tua Oppa, aku akan menghubungi orang tua Jungkook, kita akan menikahkan mereka sekarang juga."


Harapan Taehyung hancur sudah, yang dia inginkan adalah menikah dengan rasa cinta dan kebahagiaan tapi yang terjadi adalah menikah karena satu masalah. Dan sekarang ini namanya sudah menjadi Jeon Taehyung. Awlanya orang tua Jungkook maupun Taehyung kaget mendengarkan kalau pernikahannya di percepat dan setelah mendengarkan penjelasan dari Seokjin juga Namjoon mereka mengerti alasannya.
"Sudah jangan di bahas lagi lebih baik biarkan Taehyung istirahat dia tampak lemah sekali." Papa Jungkook sudah sangat pusing dengan kelakuan anaknya dia tidak pernah mendidik anaknya seperti ini.

"Dan di mohon agar merahasiakan ini semua biar keluarga kita yang tahu." Eomma Taehyung memohon agar berita ini tidak tersebar takutnya Taehyung akan semakin terluka jika ini sampai menyebar.

……☆♡……

Taehyung sedih seharusnya dia menikah dengan di saksikan banyak orang tapi tidak sesuai yang Taehyung mau pernikahannya adalah pernikahan terburuk yang pernah dia lihat.

Taehyung membaringkan tubuh lemas nya ke ranjang, belum sempat dia memejamkan matanya wajahnya sudah terkena lemparan bantal.
"Siapa yang menyuruhmu tidur di sini, tidurmu di sana." Tunjuk Jungkook pada lantai beralaskan karpet.

"Kenapa harus di lantai ada sofa Jungkook."
"Terserah saja mau tidur dimana yang penting jangan di ranjangku." Sebenci bencinya Taehyung pada Jungkook dia tidak akan menolak permintaan Jungkook. Belum juga 1 hari mereka menikah ujiannya sudah seberat ini bagaimana nantinya.




Tbc

Ncnya nunggu ya ini udah mau masuk bulan puasa takutnya ehe.

Udah panjang

Mr Dingin 2 《KOOKV》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang