Happy Reading 🌸
Brugh
Moria menghempaskan tubuhnya pada ranjang milik ica. Ia beberapa kali menghela napas.
"Sumpah ya ca! Kak minton tu orangnya nyebelin banget!" Gerutu Moria.
Ica menggantungkan tasnya lalu ikut membaringkan tubuhnya di samping Moria.
"Tapi untung aja sih gak di kasih tau ke kak rava. Kalo dikasih tau ya ica malu lah." Jawab ica.
Moria menatap ica lalu bangkit.
"Jadi... Lo beneran mimpi ena-ena sama kak rava?!" Tanya Moria.
Ica menatap jengkel pada Moria lalu membekap mulutnya sebentar.
"Ih Mori! Jangan keras-keras. Nanti mama ica denger gimana?!" Kesal ica yang membuat Moria cengengesan.
"Ya sorry. Lagian gue gak nyangka aja." Ucap Moria santai.
"Ish.. Nyebelin! Lagian di mimpinya juga kak rava belum nyium ica." Gumam ica yang didengar Moria.
Moria memelototkan matanya. "Are you seriously?! Wah wah... Jangan jangan itu mimpi bakal kejadian?!" Seru Moria yang membuat ica jengkel.
"Tau ah! Males ngomong sama Mori!" Ica lalu bangkit dan memasuki kamar mandinya.
Tok.. Tok...
"Sayang, ada raka." Ucap hanum dibalik pintu.
Moria yang sedang memainkan ponselnya pun membuka pintu.
"Hai tante!" Sapa Moria.
"Eh, ada Moria. Ko tante gak tau kamu kesini?" Tanya Hanum.
Moria cengengesan. "Biasa tante. Di gusur sama ica." Ucap Moria yang di angguk Hanum.
"Ica mana?" Tanya Hanum.
"Lagi mandi kayaknya, tan." Jawab nya.
"Ya udah, kalo gitu nanti suruh Ica ke bawah yah?" Ucap Hanum yang di angguki Moria. Lalu Hanum kembali turun kebawah.
Selang 15 menit. Ica mendudukkan bokongnya pada tepian ranjang. Ia tengah mengeringkan rambutnya.
"Ca, di suruh nyokap lo kebawah. Ada yang nyariin lo katanya." Ucap Moria yang tengah menatap ponselnya.
"Siapa?" Tanya Ica yang dibalas gedikan bahu.
Ica lalu bangkit dan turun kebawah dengan handuk yang masih menempel pada punggungnya.
Saat di anak tangga. Ica menatap raka dengan berbinar lalu turun dengan tergesa-gesa.
"Sayang hati-hat---"
Bruk
"Tii." Lanjut hanum karena ucapannya terpotong.
Ica meringis lalu menatap raka yang menatapnya datar. Ica lalu bangkit dan memberikan senyuman pada raka.
"Hai om raka. Ica kangen banget!" Ucap Ica girang.
"Hm" Balas raka
Ica sedikit berlari dan duduk di samping raka dengan cengiran khas kudanya.
"Nyari Ica ya?" Tanya Ica.
Raka menatap Ica dengan skor matanya. Lalu menarik paper bag dan memberikannya pada Ica.
"Saya hanya menepati janji." Ucapnya yang di sambut hangat oleh Ica.
"Woahh... Boneka kelinci." Ucap Ica dengan memeluk boneka kelincinua dengan gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rachelica
Teen FictionSEBAGIAN PART BAKAL DI PRIVAT. FOLLOW SEBELUM MEMBACA DEMI KELANCARAN KALIAN DI DUNIA HALU⚠ Seorang gadis ceroboh dan ceria yang selalu hadir di dalam kehidupan dua laki-laki tampan yang sama sama memiliki sifat dingin. Berbagai cara ia lakukan demi...