BAB 5 : AFIRMASI

157 5 0
                                    

Tigor Ranggainang duduk di ruang keluarga, sementara itu Bu Rosmida tengah sibuk menyiapkan papan tulis putih, spidol, dan penghapus sebagai alat penunjang kegiatan belajar-mengajar mereka berdua.

Setelah semuanya siap Bu Rosmida lantas menjelaskan satu persatu dengan detail kepada Tigor.

"Jadi Tigor sebelum kau berusaha untuk mendapatkan pacar secantik Dian Sastro, yang harus kau ubah pertama kali itu, ya diri kau sendiri, mensetmu harus kau rubah."

"Mindset ma." Tigor mencoba membenarkan kata-kata mamanya.

"Iya maksud mama itu." Kemudian Bu Rosmida menuliskan kata AFIRMASI pada papan tulis putih lalu memberikan lingkaran sebagai bentuk penegasan.

"Apa sih afirmasi itu? Afirmasi adalah sebuah peneguhan agar kau yakin dengan diri kau sendiri, itulah sebabnya kau mama minta untuk berteriak dengan lantang SAYA TIGOR RANGGAINANG INGIN MEMILIKI ISTRI SECANTIK DIAN SASTRO kemarin itu sebagai bentuk afirmasi diri."

"Semacam mantra gitu ma?"

"Bukan mantra Tigor, tapi kau harus yakin dengan dirimu sendiri, cara untuk meyakinkan dirimu sendiri adalah dengan berkata kepada dirimu sendiri hal-hal yang positif agar alam bawah sadarmu menangkap itu."

"Jadi?"

"Jadi mulai sekarang mama minta kau sebelum tidur untuk melakukan afirmasi diri, kalau bisa kau lakukan di depan cermin kamar kau itu."

"Kata-katanya harus seperti kemarin ma?"

"Tidak perlu sama tidak apa-apa, kau bisa modifikasi sendiri, kau bisa buat sendiri kata-kata yang lain selama kata-kata itu bisa membuat afirmasi diri agar kau menjadi pribadi yang positif dan penuh percaya diri."

"Contohnya dong ma." Pinta Tigor.

"Ya misalnya sebelum tidur kau bisa berkaca dan berkata kepada dirimu sendiri aku adalah Tigor Ranggainang, mulai malam ini aku adalah pribadi yang luar biasa yang dapat menaklukkan banyak hati wanita."

Tigor menganggukan kepala perlahan sebagai tanda paham.

"Pembelajaran hari ini cukup sampai sini."

"Hah? Sampai sini doang?"

"Iya mama mau melihat kau melakukan afirmasi sebelum kau tidur jam sembilan malam ya, mama mau liat kau melakukannya atau tidak, kalau kau sudah melakukannya dengan baik, mama akan mulai pembelajaran selanjutnya.

Pukul 21:00 , Tigor Ranggainang berdiri menghadap sebuah cermin dalam kamarnya, sementara itu  Bu Rosmida mengintip dari pintu kamar mengamati anaknya.

"Saya Tigor Ranggainang, mulai malam ini saya adalah pribadi yang luar biasa yang dapat menaklukkan banyak hati wanita."

Setelah itu Tigor beranjak tidur dan mematikan lampu kamarnya.

Bu Rosmida berkata pelan dalam hati nah gitu dong!

MENANTI MENANTU : SEBUAH NOVEL KOMEDI YANG TIDAK TERLALU ROMANTISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang