"Rindu yang paling berat itu bukan rindu nya dilan,tapi rindu kepada orng yang telah berpulang"
"Sekedar mengingatkan, boleh bersedih tapi jangan terus-menerus. Cheer up!"
20 September 20**, Tian Marteen Nugroho meninggal karena penyakit ya...
Aku baru tau kalau Tian sama Wahyu udah temenan lama. Karena dulu mereka tetangga dan sekarang orang tua Tian pindah ke daerah ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Yakin tan?kalau gak salah dengar kata nya Tian coba b--, eh maksud Wahyu..kalau gak salah dengar Tian pengen ketemu Wahyu kan Tan?." Sambung Wahyu.
"Oh kalau itu Tante gak tau. Yaudah nanti Wahyu sama Lena sering-sering mampir sini ya." Ucap Tante Bianca.
Sehabis mengobrol, aku dan Wahyu berpamitan kemudian pergi. Selama di sana aku terus mikirin Tian, dia kemana ya?.
"Lena, ini agak aneh sih tapi aku bakalan tetap nanya ke kamu." Tegas Wahyu.
"Apaan? Knp gak nanti aja, kalau sekarang kamu gak fokus bawa motor nya nanti." Jawab ku.
"Ya gimana, kamu bisa liat Tian juga?." Pertanyaan yang keluar dari mulut Wahyu itu menyebabkan keheningan di antara kami.
Aku mencoba berfikir sejenak. Apa Wahyu juga bisa liat Tian? Aduh pusing saya.
"Jawab nya entar aja Len,pas di toko buku."
Gila kan? Itu antara Wahyu anak Indomie maksudnya indigo, atau Wahyu yang di datangi Tian.
>>>Skipp sampai di toko buku<<<
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Emm Wahyu? Tentang pertanyaan kamu tadi, kenapa kamu tanya itu?." Tanya ku dengan berusaha memastikan pertanyaan Wahyu tadi.
"Tentang Tian? Soal nya Tian sendiri yang bilang kalau kamu bisa liat dia. Aku sih gak percaya, tapi lama-lama kamu ngelirik Tian terus jadinya aku percaya aja." Jawab nya panjang × lebar.
"Seriusan kamu bisa liat Tian juga?." Aku gak terlalu kaget sih cuman terkejut aja:v.
"Bisa, liat teman-temannya Tian juga bisa kok. Kamu gak bisa kan. Tapi itu bukan sesuatu yang bagus untuk di banggakan sih." Wahyu.
"Nahh ini buku yang aku cari udah dapet "cara menjadi fuck boy" Lena kamu mau beli buku apa biar sekalian." Ajak Wahyu.
"Gak ada sih, tapi aku laper.. kalau kamu traktir makanan aku lebih senang." Ucap ku, laper cuy mending makan.
"Iya iya aku bayar dulu ya." Wahyu.
Kemudian kami turun ke lantai bawah untuk makan mekdi. Kami pun memesan makanan nya, aku pesan yangggg aku maooo karena yang bayar itu Wahyu!.
PESANAN NOMOR 36!!
"Emm Wahyu?." Panggil ku.
"Apa magdaaa."
"Tian mana ya?." Tanya ku.
"Tian? Tuhh di bawah meja". Wahyu.
"HAHHH???"
"HALLOO Lenaaaaa, ngapain kamu nyari aku, rindu? Aku kan cuma pergi sebentar lohh. Cuma jalan-jalan keliling kotaaaaaaaaaaaa." Itu,itu bacotan Tian.
"Ih Tian kenapa sembunyi di Sono?." Tanyaku dengan berbisik.
"Lahh kalian ngapain berdua makan disini? Lagi ngedate HAHHH?." Ucap Tian dengan wajah sinis nya.
"Iya mas Tian aku lagi ngedate sama Lena, mas nya marah yaaaa?!." Ucap Wahyu untuk menggoda Tian.
Dann merekapun saling adu mulut, aku gak masalah sihh, cuman kan kasihan Wahyu. Di mata orang kan dia lagi ngomong sendiri.
"Udah deh debat nyaa." Ucap ku dengan penuh kesal.
"Ye maap Lenaaaaa cantikkkk." Jawab Tian.
"Gimana udah makan kita ke rumah aku aja?." Ajak Wahyu.
"Woi lu mau modus kan sama Lena." Tian mengucapkan itu dengan wajah cemburu nya.
"Apalah kamu ini yan.. Ada yang mau aku tanyain juga ke kalian berdua." Singkat ku.
"Yaudah ayo." Muka Wahyu terlihat datar tanpa ekspresi yang jelas.
Sesudah makan kami pun berangkat ke rumah Wahyu,aku naik motor dengan Wahyu sedangkan Tian melayang layang kayak layangan baru di putusin.
Kami sampai di sebuah perumahan yang cukup mewah dan mungkin harganya mahal. Apa salah satu dari perumahan ini rumah nya Wahyu?. Motor Wahyu berhenti di sebuah rumah modern berwarna biru laut, dengan banyak bunga mawar. Ini pasti mama nya Wahyu orang nya cantik:v.
"Wahh cantik banget calon menantu mama, pinter banget kamu cari pacar ya bang." Kalimat itu keluar dari mulut seorang wanita berusia sekitar 40 tahun, awet muda tampak nya.
Tunggu dulu?!! Calon menantu? Gimana gimana? Aku calon menantunya. Aaaaaaaaa, gak tau kenapa tapi aku senang kalau di puji begitu:v.