Pagi Minggu ini aku bangun lebih pagi. Biasanya jam 9-11 gitu wkwk. Ya gimana kan mau ke rumah calon mertua sama calon pacar:v.
Aku menuruni tangga dan menuju dapur. Terlihat mami lagi masak. "Mii Tea mau ke rumah Wahyu dulu ya."
Mami menoleh dan menjawab ku. "Pagi-pagi Tea?. Yaudah hati-hati jangan pulang sore banget."
"Okee. Mami lagi goreng apa tuh?."
"Pisang goreng."
"Oh ya udah dem mi. Tea minta yaa mau bawa ke rumah Wahyu." Padahal itu pisang goreng mau aku kasih ke Tian wkwkwk. Dia pasti senang.
Aku berangkat dengan membawa 10 pisang goreng. Buat Tian itu dikit banget. Di perjalanan gak ada yang spesial, b aja sich. Sekitar 15 menit sampai deh.
Ku parkir motor ku,dan aku ketok tuh pintu rumah nya. "Assalamualaikum." *Toktoktok. "Assalamualaikum."
"Iya waalaikum salam." Terdengar suara mama nya Wahyu atau Tante Rika.
"Waduhh calon mantu udah datang aja pagi-pagi. Nyariin Wahyu ya?? Itu dia di kamar belum bangun kayak nya."
Kemudian Tante Rika mempersilahkan aku masuk.Gila aja Wahyu jam 9 gini belum bangun kebo banget dasar. Aku menuju kamar nya. "Wahyuu bangun woi." Aku menggedor-gedor pintu kamar nya.
Ternyata pintu kamar nya ga di kunci. Jadi aku buka aja deh wkwk. *Ceklekk (bunyi pintu terbuka).
"Woi Wahyu bang--. Lahh kok gak ada." Wahyu gak ada di kamar nya. Tiba-tiba.
"DUARRRR."
"We anying."
"Gilasih Len. Kamu bisa kaget juga.' kemudian Wahyu tertawa terbahak bahak.
"Apaan ngagetin gitu?? Kalau ku jantungan gimana?."
"Yaa nanti kamu nyusul aku Len." Potong Tian. Tiba-tiba aja tu anak ikutan nongol. Ga ada akhlak emang.
"Yaudah maaf ya lenaa. Aku gak mau kamu nyusul Tian juga, ntar kalian malah balikan."
"Palalu. Masih aja mikirin begituan." Aku menarik kursi di dekat meja belajar Wahyu. Dan aku duduk disana.
Aku memberikan pisang goreng tadi ke Tian. "Nih Yann. Pisang goreng." Bibir Tian perlahan mulai tersenyum.
"Gilasih baik parah kamu lenaa muahh. Tapi gimana aku makan nya njir."
"Gabisa di pegang aja?." Tanya ku.
"Gabisa dong Len. Susahh." Jawab Wahyu.
"Tapi waktu itu Tian nulis surat lohh."
Tian berdiri di samping ku. "Nulis surat waktu itu butuh perjuangan. Mending kamu tarok aja pisang goreng nya di atas meje ntar aku makan." Ucap Tian.
Aku pun membiarkan pisang goreng itu di atas meja. Tanpa aku sadari Wahyu sudah memegang gitar. "Ehemm anak gitaris parah." Sindir ku.
Wahyu tersenyum. "Pengen nya jadi anak band. Ehh jadinya mau di nyanyiin lagu apa nih Len?." Tanya Wahyu.
"Modus lu biasa banget yu." Cetus Tian sembari memperhatikan pisang goreng di atas meja.
"Gak modus ih. Wahyu kan cuma pengen nunjukin bakat dia. Lah kamu bisa apa yan?." Tanya ku untuk mengejek Tian.
"Lomba makan pisang goreng aku pasti juara satu!!!!."
"Itu aja bakat mu." Aku menggeleng kan kepala. "Nyanyi lagu memikirkan dia aja yu."
"Mending mikirin kamu hahaha."
"Udah cepet ihh pengen denger."
Wahyu mulai memetik satu persatu senar gitar nya. Ada tulisan 'Wahyu Gans parah' di gitar nya.
"Memikirkan dia"
Resah hati ini tanpanya
Memikirkan dia
S'lalu tentang dia yang memberikanIndahnya cinta
Untuk kumiliki
Menggenggam indahnya dunia
Sampai waktu menghentikan semuaTuhan setiap detik demi detik
Ku slalu merindukannya
S'lalu tentang dirinyaSemua tentangnya
-----------------------------
Dibawah ini Vidio nya silahkan di klik.
"Gilasih keren banget yu." Puji ku. Sedangkan Tian hanya terpelongo melihat Wahyu.
"Ahaha apaan sih biasa aja. Masih fals gini kok." Wahyu tersipu malu.
"Udah bagus kok, daripada bisanya cuma MAKAN PISANG GORENG." Tian menatap ku dengan mata menjelit.
"Lena gak mau coba main gitar?." Ajak Wahyu.
"Mau sih tapi gimana ya--." Tiba-tiba Wahyu menarik ku duduk di kasur nya. Dan meletakkan gitarnya tepat di depan ku. "Sini tangan nya aku ajarin." Wahyu memegang tanganku dan mengarahkan untuk memetik senar gitar satu persatu.
Muka Tian udah kayak nahan berak. Cemberut gitu "Amnjingc lu Wahyu. Pinter banget nyari kesempatan. Saat Wahyu sedang mengajarkan tiba-tiba....
𝐇𝐚𝐥𝐥𝐨 𝐭𝐞𝐦𝐚𝐧-𝐭𝐞𝐦𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐦𝐚𝐮 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 "𝐒𝐀𝐘𝐎𝐍𝐀𝐑𝐀 𝐓𝐈𝐀𝐍". 𝐊𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐫𝐮𝐭 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐮𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐝𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐥𝐚𝐧𝐠𝐬𝐮𝐧𝐠 𝐜𝐨𝐦𝐦𝐞𝐧𝐭 𝐚𝐣𝐚 𝐲𝐚, 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐛𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐤𝐚𝐥𝐢 𝐛𝐚𝐧𝐭𝐮 𝐯𝐨𝐭𝐞.
𝐀𝐫𝐢𝐠𝐚𝐭𝐨𝐮, 𝐭𝐡𝐚𝐧𝐤 𝐲𝐨𝐮 𝐬𝐨 𝐦𝐮𝐜𝐡, 𝐭𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐛𝐚𝐧𝐲𝐚𝐤.𝙈𝙞𝙧𝙖𝙞𝙂𝙞𝙧𝙡𝙨
KAMU SEDANG MEMBACA
SAYONARA TIAN (TAMAT ◕ᴗ◕✿)
Novela Juvenil"Rindu yang paling berat itu bukan rindu nya dilan,tapi rindu kepada orng yang telah berpulang" "Sekedar mengingatkan, boleh bersedih tapi jangan terus-menerus. Cheer up!" 20 September 20**, Tian Marteen Nugroho meninggal karena penyakit ya...