"Selamat pagi anak-anak." Sapa seorang guru di depan gerbang. Namanya pak Gunawan guru BK kelas 11 dan 12.
Pagi ini aku berangkat sekolah bareng Wahyu.
"Nah kita udah sampai." Wahyu.
"Gimana kita langsung ke kelas Saras?." Tanya Wahyu.
"Ayok aja, tapi kita letak tas dulu gimana hehe?."
"Oke." Kami menuju kelas dan melekatkan tas.
Setelahnya itu kami menuju kelas XI bahasa 2, yap kelas Tian dulu dan juga kelas si Saras.
Dari kejauhan terdengar suara orang sedang menyanyi. Suaranya merdu banget udah kayak Agnes mo:v wkkwk.
Kami mendekati cewek yang sedang menyanyi itu. Anjirr itu Saras, kalau ketemu langsung lebih cantik woeee.
"Saras." Panggil wahyu.
Saras berhenti menyanyi. "Apaan Wahyu? Tumben Lo ke sini?." Tanya Saras.
"Lah ga boleh? Gw cuma mau ngomong bentaran dah. Kenalin ini Lena,mantan nya Tian."
Saras tersenyum dan mendekati ku. "Tau kok, dulu pacar Tian kan? Gw jg dulu pacar nya Tian. Ada urusan apa kesini?." Cetus Saras.
"Bisa kita ngobrol di luar aja?." Ajak ku, karena di kelasnya ramai dan banyak cewek-cewek yang sok preman.
"Gw ga banyak waktu ya. Kalau mau ngobrol yaudah cepet."
Diana Sarastia, kalau kalian liat dari gaya nya emang rada kutu buku. Rambut kepang dua, pakai kacamata. Tapi bibir nya pink bukan main cuyy.
Saras berdiri di depan kami. "Mau ngomong apa huh?."
"Eh,g-gin-."
"Biar aku aja yang nanya Len." Lanjut Wahyu.
"Ras, Lo ada masalah gak sama Tian?."
Saras sedikit kebingungan. "Hah? Masalah apaan sihh. Lagian masih bawa-bawa nama Tian tu ngapain?."
"Gw denger terakhir kali Lo minta balikan sama Tian kan?."
Saras menaikan salah satu alis nya. "I-iya tapi kan Tian nya juga gak mau. Kenapa sihh?!!. Gw juga udah minta maaf ke Tian gara-gara ngajak balikan terus." Jawab Saras kemudian berjalan meninggalkan kami.
"Woi tunggu dulu!." Wahyu mencoba menyusul Saras.
Aku menghentikan Wahyu. "Udah yu. Dia bilang udah minta maaf, ya berarti gak ada urusan lagi kan?."
"Tapi Len."
"Temenin aku ke kantin yuk?. Aku blm sarapan hehe." *Brtkkkk perut ku berbunyi:v.
"Hadehh dasar."
Sesampainya di kantin kami melihat Wahyu memperhatikan bibi Kantin. Ini Tian laper juga apa gimana dahh.
Kami menghampiri Tian. "Psttt woe Tian sini dulu." Bisik Wahyu dengan nada pelan.
Kemudian kami sedikit menyingkir dari keramaian. "Wehh pagi Lena sayang. Gimana-gimana? Jawaban Saras gimana?." Tanya Tian.
"Kalau emang Saras alasannya mungkin lu udah gak di sini Yann. Tadi kita udah tanya, katanya gak ada masalah sama lu." Jelas Wahyu.
Wajah Tian cemberut. "Oh gitu ya."
"Terus ngapain lu di kantin sini?. Ngeliatin bibi goreng pisang lagi. Laper?."
"Heheh, gw kangen aja makan pisang goreng. Sama kalau gak salah gw masih punya utang:v." Jawab Tian
"Utang? Knp gak di bayar?."
"Lupa:'(."
"Jangan-jangan itu urusan Tian yang belum selesai?." Wahyu dan Tian hanya tersenyum mendengar pendapat ku itu.
"Mungkin aja, kita coba yuk!." Ajak Wahyu
Kami bertiga menanyai tentang utang (bon) Tian pada bibi Kantin.
"Bik? Tian ada utang ya sama bibi?." Tanya ku.
Kemudian bibi itu menjawab. "Tian? Owh t-Tian. Iya dek Tian kemaren utang pisang goreng 20 sama bibi. Tapi gapapa lah."
*Jadi pengen pisang goreng wkwk
"Du-du-duapuluh?? Lu apain aja pisang sebanyak itu anjir." Ucap Wahyu dengan suara pelan.
"Gw makan lahh."
Ngapain Tian beli pisang goreng sebanyak itu. Masa iya di makan sendiri. Oke kita lanjutkan di next part yaa. See you guys.
𝐇𝐚𝐥𝐥𝐨 𝐭𝐞𝐦𝐚𝐧-𝐭𝐞𝐦𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐦𝐚𝐮 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 "𝐒𝐀𝐘𝐎𝐍𝐀𝐑𝐀 𝐓𝐈𝐀𝐍". 𝐊𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐫𝐮𝐭 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐮𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐝𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐥𝐚𝐧𝐠𝐬𝐮𝐧𝐠 𝐜𝐨𝐦𝐦𝐞𝐧𝐭 𝐚𝐣𝐚 𝐲𝐚, 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐛𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐤𝐚𝐥𝐢 𝐛𝐚𝐧𝐭𝐮 𝐯𝐨𝐭𝐞.
𝐀𝐫𝐢𝐠𝐚𝐭𝐨𝐮, 𝐭𝐡𝐚𝐧𝐤 𝐲𝐨𝐮 𝐬𝐨 𝐦𝐮𝐜𝐡, 𝐭𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐛𝐚𝐧𝐲𝐚𝐤.𝙈𝙞𝙧𝙖𝙞𝙂𝙞𝙧𝙡𝙨
KAMU SEDANG MEMBACA
SAYONARA TIAN (TAMAT ◕ᴗ◕✿)
Fiksi Remaja"Rindu yang paling berat itu bukan rindu nya dilan,tapi rindu kepada orng yang telah berpulang" "Sekedar mengingatkan, boleh bersedih tapi jangan terus-menerus. Cheer up!" 20 September 20**, Tian Marteen Nugroho meninggal karena penyakit ya...