"Rindu yang paling berat itu bukan rindu nya dilan,tapi rindu kepada orng yang telah berpulang"
"Sekedar mengingatkan, boleh bersedih tapi jangan terus-menerus. Cheer up!"
20 September 20**, Tian Marteen Nugroho meninggal karena penyakit ya...
Sekarang bakal gw genggam lagi apa yang sempat gw lepas. •𝑅𝒶𝒽𝓂𝒶𝓉 𝒲𝒶𝒽𝓎𝓊•
➖ ➖ ➖ ➖ ➖ ➖ ➖ ➖ ➖ ➖ ➖ ➖
"Jadi sekarang tugas kita itu mencari alasan kenapa Tian coba bunuh diri." Ucap Wahyu mencoba menjelaskan 'lagi'.
"Hmmft.. yaudah iya kita cari tau, tapi kalau udah ketemu alasannya kamu bakal tenang yan??." Tanya ku pada Tian yang terlihat sedang berfikir KERAS.
"Woi di tanya tu!." Cetus Wahyu.
"Hah? MAAP lagi mengingat alasannya hehe." Balas Tian.
"Emang azab lu dahh, ntar cerita lu di buat di tipi!." Wahyu mencoba mengejek Tian,dan hanya di balas tawa oleh Tian.
"Sekarang kita pikirin dulu step pertama atau orang pertama yang mau kita interogasi."
"Interogasi apaan len?." Tanya Wahyu dengan muka bingung nya yang imuttt.
"Yaa salah satu alasan Tian bundir bisa aja gara-gara dia ada masalah sama orang yakan?."
"Lu sih yan pake gegayaan lagi, untung aja bunuh diri lu gagal." Kemudian Tian dan Wahyu saling bertatapan mata.
"DIANA SARASTIA!!!." Tiba-tiba Tian meneriakkan nama itu dan menunjukkan sebuah foto. Aku pernah dengar nama itu dan aku pernah liat cewek di foto itu. Kalau gak salah di--.
"Anak kepala sekolah kita kan?." Tanya Wahyu, baru mau ngomong udah di duluin sama Wahyu:'(.
"Nahh iyaa dia, btw Saras mantan gw:v." Tian.
"HAH? MANTAN? Kok kamu gak pernah bilang sih." Hmmm bau mantan.
"Maap:'(."
"Mana coba liat lagi foto nya." Pinta Wahyu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.