Melody dibuat bingung oleh diamnya andre. Bahkan situasi disekitar mereka tambah sepi. Andre masih diam, dia ragu-ragu untuk mengatakan kebenaran tentang dirinya. Sebenarnya ia sudah memikirkan ini jauh-jauh hari tapi saat ingin mengatakannya secara langsung jadi ragu.
"Mei, sebenarnya abang mau bilang tentang diri abang yang belum kamu ketahui" ucap andre.
"Apa yang melody belum ketahui dari bang andre?" ucap melody dengan senyum miring.
"Banyak dari..." ucap andre terpotong oleh melody.
"Kekayaan miliaran dolar milik abang, keturunan keluarga abang, uang yang selalu abang punya, biodata abang, musuh-musuh abang, markas ini. Semua melody sudah tau! Abang jangan kuatir, kayak gak tau mei gimana aja!" ucap melody panjang lebar dengan menepuk pundak andre.
Andre pun lega juga bingung bagaimana bisa melody dapat mengetahui perihal tersebut dengan tepat.
"Akhirnya lega gue, tapi kamu kok bisa tau?" ucap andre.
"Hahahaha.. Bang andre yang gak tau mei?" ucap melody.
Tiba-tiba pasukan khusus sudah kembali kemarkas mereka nampak kusut dengan kerja mereka.
"Hei, guys gak inget nih?" ucap melody.
"Wah kakak senior datenggg.... " ucap mereka lalu bergerombol ingin menyalami melody.
Wah kakak senior dateng
Tambah cantik yah, pengen peluk.
Pipinya tambah gembul dan tinggi badan nya lumayan.
Iya cocok sama ketua
Dll...Saat orang orang kagum dengan melody, senior kelas atas khusus datang. Mereka adalah orang yang memiliki kamus bertuliskan tiada hari misi yang tergagalkan. Buku yang disaluti melody, meski demikian mereka sama sekali tak memandang melody. bagi mereka ia hanya tikus yang tersesat. Yah mungkin mereka membenci melody karena merebut perhatian ketua mereka.
Tring... Tring... Suara handphone melody yang bergetar, dan terlihatlah dilayar hp nya bernama papa.
kenapa papa telpon, tak biasanya! Apa karena masalah tadi pagi di ruang makan batin melody. Ia pun mengangkat teleponnya.
---
"Halo assalamualaikum ada apa papa telpon mei?" ucap melody."Mei kami pulang sekarang ada teman kamu dari jakarta!" ucap budi ditelpon.
Apa mungkin bang grey, tapi gak mungkin dia kesini inikan bukan waktunya libur batin melody.
"Siapa pa?" ucap melody.
"Mereka perempuan!" ucap budi langsung membuat melody terkejut.
"Halo.. Mei.. Halo!" melody terdiam dan memutuskan sambungan telepon.
---
Kenapa mereka disini, dapat alamatku dari mana? Bagaimana aku menjelaskannya! Batin melody bingung.
"Bang nampaknya aku harus pulang, teman-teman ku yang dijakarta datang!" ucap melody.
"Iya hati-hati pulangnya!" ucap andre.
Melody langsung lari menuju motornya. Ia menyalakan mesin lalu melajukan motor dengan kecepatan tinggi.
Ia tau kalau yang datang pasti zara, karina, dan rara. Karena tak ada 3 perempuan apalagi temannya yang nekat sepertinya dengan alasan hanya ingin bertemu.
Dijalan tiba-tiba saja andre menelepon melody. Ia pun menghentikan motornya dipinggir jalan.
---
"Halo ada apa bang? Baru aja aku pergi udah telepon, kangen aku yahh" ucap melody menggoda ditelepon.
"Udah sampai mana? Bisa gak balik lagi ke markas" ucap andre.
"Emang gak bisa bicara ditelepon yah! Ini aku ada urusan dirumah penting bang!" ucap melody
"Kalau gitu habis urusan rumah dah selesai! Langsung kesini" ucap andre.
"Siap bang,nanti melody kesana?" ucap melody lalu menutup panggilan.
---
Ia pun melesat dengan motornya. Dijalan di sela lampu merah, gerombolan orang berjas hitam memasuki sebuah bar yang tak jauh dari keramaian.
Melody menatap mereka dengan pandangan tak suka. Ditengah tatapan itu dan diantara segerombolan orang berjas. Ada satu orang yang membuat bulu kuduk melody merinding. Ia pun fokus kejalanan.
Auranya kuat banget sampai buat bulu kudukku merinding, dia bener-bener harus dijahui batin melody.
Lampu merah sudah berganti hijau, melody melesat dengan kecepatan tinggi menembus keramaian kota bandung.
Selang beberapa waktu melody pun sampai di kediamannya. Yang datang kerumahnya sesuai dengan dugaan, bagaimana tidak diruang tamu terlihat zara, karina, rara dan orang tuanya sedang berbincang-bincang.
"Zar, rin, ra boleh ikut aku keatas!" ucap melody langsung diikuti zara dkk..........
Mereka kini berada di kamar melody.
"Maafin aku udah bohong sama kalian mengenai keluargaku, aku hanya mau berteman dengan orang yang menerimaku apa adanya!" ucap melody sedih dam dimaklumi sahabat-sahabatnya.
"Iya kita maafin lo, tapi kok bisa yah lo lahir ditempat yang sempurna ini!" ucap rara.
"Kalian hanya tau sisi terbaikku tetapi tidak terburuknya. Mungkin saat kalian tau semuanya, entah reaksi apa yang kalian ungkapkan!" ucap melody haru.
"Udah jangan sedih lagi, kita kesini mau cari loh. Kok malah mellow gini" ucap karina.
"Iya kita cuma bisa libur satu hari di sini, kepala sekolahnya pelit" ucap zara.
"Eh sembarangan kalo ngomong, paman aku tuh baik tau!" ucap melody buat temannya diam.
"Jadi kepala sekolah kita itu paman lo, pantesan keras kepala" ucap rara disambut ketawa oleh mereka.
Mereka menghabiskan waktu yang tersisa untuk bertanya-tanya kepada melody dan meminjam beberapa koleksinya untuk foto.
.
.
.
.
.
Tak terasa waktu sudah sore, mereka berpamitan pada melody. Ia sudah bilang pada mereka setelah 4 hari ia akan kejakarta. Zara dan rara melambaikan tangan dan pergi. Sedangkan karina ia menyetir."Sampai jumpa dijakarta mei!" itu ucapan terakhir zara sebelum pergi kejakarta.
***
"Pa, melody pergi dulu kerumah temen!" ucap melody.
"Iya hati-hati, jangan pulang diatas jam 8 malam! Mengerti?" ucap budi memperingati.
"Siap pa, nanti sama bilangin kemama maaf untuk yang tadi pagi!" melody pun mencium telapak tangan papanya dan pergi lagi mengunakan motor.
Ia melajukan motornya menembus malam di kota Bandung.
Tbc...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jan lupa vote and komen?
Selamat menjalankan ibadah puasa 😘
.
.
.
^O^ Och.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT MELODY[HIATUS]
Teen FictionKisah ku berjalan seperti lirik lagu yang sulit namun berakhir dengan kepastian. Bersama seseorang yang bukan kucintai dulu, namun yang sekarang bisa bersamaku. Menemaniku dan ada disaat aku rindu. Rinduku tak membuatmu berhenti untuk menjauh.... ...