Maaf yups karena baru aja update, biasa penulis males bgt dirumah. Kangen gitu sama sekolah, tapi ya apa kondisinya gitu! Jadi lebih baik mendengarkan arahan pemerintah, itu juga buat kesehatan diri sendiri. Udah gitu aja nanti lagi. Hehe...
Happy reading guys...
***
Melody yang melihat orang mencurigakan itu pergi, ia lalu menghampiri meja teman-temannya berada dengan tergesa-gesa.
"Bang Andre pinjem motor bang, Cepet!" ucap Melody terburu-buru, Andre pun memberikan kunci motornya.
"Nanti kayaknya mei bakalan lama bang, jadi aku pergi dulu!" Melody pergi dengan berlari, orang itu lumayan jauh darinya sekarang.
Brumm.. Brummm...
Melody mengemudikan motor dengan cepat namun tak dapat mengejar orang tadi. Melody tak memperhatikan jalanan yang ia lewati bahkan tanpa ia sadari yang tadinya jalan raya yang ramai menjadi sepi dan gelap.
Mungkin satu atau dua kendaraan melintasi, atau mungkin tidak sama sekali. Yang tadinya motor orang tadi berada didepan tiba-tiba hilang.
Melody masih dalam kecepatan tinggi hingga,
Brakkk
Sebuah batu lumayan besar menghantam motor yang dikendarainya dengan cepat itu. Reflek ia mengerem mendadak membuatnya tersungkur dijalan raya.
Ia terguling jauh sampai kepala Melody menabrak pembatas jalan.
Akhhh.. Huhuhu Melody memegang dahinya yang berdarah, rasanya kepalanya seperti berputar. Bahkan kakinya sekarang susah digerakkan.
Siapa yang te.. gaa mm.. eleempaar. Akhh.. baa..tuu.. Itu akhh gumam melody masih berbaring diaspal.
Melody mengedarkan pandangannya kearah lampu remang-remang yang memperlihatkan 3 orang preman berbadan besar.
Jaa.. dii... mere... eka Akhh..hu..hu..oran.. nggnyaa.. hah.. hah.. Melody mencoba berdiri memaksakan kakinya.
"Si.. aapa.. Hah... Kaa... lian..?" ucap Melody terbata-bata karena pusing di kepalanya membuat pandangan sedikit blur.
"Hehe, nona cantik. Kami disini mau bunuh kamu, untuk kesenangan bos kami. Tau gak?" ucap Preman botak yang menurutnya gila.
"Sssiapaa?" tanya Melody.
"Nanti kamu juga tau, jadi mari kita MULAI!" ucap preman botak lalu bersama temannya yang gondrong menyerang Melody dengan membawa balok kayu.
Dasar bajingan tengik lirih melody.
Bukk
Saat balok itu hampir mengenai kepalanya ia langsung menahan itu dengan kuat. Lalu menendang perut preman itu dengan kaki yang tak sakit. Saat preman itu jatuh, yang gondrong memukul standar di pinggang yang hampir saja kena.
"Bangsattt... " ucap Melody yang semakin menjadi-jadi.
Ia menendang perut preman gondrong lalu meninju wajahnya keras.
Krekk
Suara patah tulang yang berasal dari hidung preman gondrong sehabis dipukuli terus-menerus wajahnya.
Bukk
Melody terkena tonjokan pada perut oleh preman lain yang tak disadarinya. Darah keluar dari mulut Melody uhukk uhukk.. Khu.. Banyak yang keluar.
Ia memegang perutnya yang sangat sakit, lalu ditambah satu pukulan lagi dikepala dari arah belakang. Ia terjatuh dalam posisi tengkurap, samar-samar yang ia dengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT MELODY[HIATUS]
Teen FictionKisah ku berjalan seperti lirik lagu yang sulit namun berakhir dengan kepastian. Bersama seseorang yang bukan kucintai dulu, namun yang sekarang bisa bersamaku. Menemaniku dan ada disaat aku rindu. Rinduku tak membuatmu berhenti untuk menjauh.... ...