Dengan kecepatan tinggi dijalan dan hanya memerlukan waktu sedikit untuk sampai di markas batalion. Kini melody memasuki bangunan susun yang sederhana.
"Jamal! bang andrenya ada tidak?" tanya melody pada salah satu pasukan penjaga jamal dan sebelahnya jamali. Dua orang yang tidak kembar tapi hampir sama. Gimana itu ia juga gak tau.
"Sedang didalam senior!" ucap jamal.
"Oke, terima kasih" ucap melody sambil menepuk bahu jamal.
Ia pun kedalam mencari keberadaan andre yang tadi menyuruhnya datang ke markas setelah menyelesaikan masalah dirumahnya tadi.
"Mei, kau sudah datang!" ucap andre yang tiba-tiba datang dari samping.
"Kaget!" teriak melody.
"Halah masa kaget sih!" ucap andre.
"Udah bang kenapa tadi telepon aku buat kesini!" tanya melody.
Andre terdiam ia mau cerita apa tidak, tentang kegagalannya pasukan khusus kelas atas dan juniornya dalam misi ini.
Cerita aja kalik yah, biar lega dan masalahnya cepat selesai juga batin andre.
"Cerita apa bang?" tanya melody.
"Jadi misi yang dijalankan 8 orang yang terdiri atas 3 senior dan 5 junior khusus gagal. Abang mau minta tolong kamu untuk menyelidikinya!" ucap andre.
"Memang misi apa bang?" tanya melody.
"Ini misi mengenai kelompok lain yang ingin kerja sama dengan kita, abang sudah mencari siapa ketua mereka dengan jaringan terbesar milik abang, tapi tetap tak bisa menemukan" ucap andre.
Bang andre bahas ketua itu jadi keinget orang dengan aura kuat dilampu merah batin melody bergidik ngeri.
"Nanti coba aku cari di rumah! Apa dia pernah bilang sesuatu?" ucap melody.
"Dia hanya meninggalkan alamat markas mereka dan nama kelompok inisial! Hanya itu" ucap andre.
"Baiklah nanti kirimkan lewat pesan! Aku pulang dulu bang, nanti aku cari tau markas mereka" ucap melody langsung pergi.
***
Dijalan melody memikirkan masalahnya dan masalah bang andre. Ia bingung karena masalah mamanya pasti ujung-ujungnya ketemuan dan besok siang ia akan melakukan penyelidikan. Sebenarnya tujuan melody sendiri kebandung juga gak tau.
Ia pun sampai di rumah, disana sudah terdapat papa dan mama melody yang mau makan malam.
"Mama sama papa makan aja, nanti biar bibi may yang nganter makanan ke kamar mei!" ucap melody lesu dan berjalan kearah kamar.
"Mei kamu gak papa kan?" tanya mamanya.
"Gak papa, cuma lagi males makan aja!" ucap melody langsung masuk kamar.
***
Sedangkan zara dkk sudah sampai dikediaman mereka masing-masing. Mereka tak habis pikir dengan melody yang ternyata anak seorang pengusaha terkaya.
Bahkan kepala sekolah mereka adalah pamannya. Ia seperti manusia yang sempurna dengan kecerdasan tinggi, namun dibalik semuanya kata yang diucapkan melody.
"Kalian hanya tau sisi terbaikku tetapi bukan terburuknya. Mungkin saat kalian tau semuanya, entah reaksi apa yang akan kalian ungkapkan"
Kata-kata itu selalu terbayang dipikirkan zara, iya tau bahwa melody memiliki sisi terburuk yang sulit dikatakan, bahkan sahabatnya sendiri tidak diberitahu. Terlalu besarkah rahasia itu bagi nya.
Zara ingin mencoba menghubungi melody tetapi ia sudah diberitahu bahwa 4 hari baru kejakarta lagi. Dan selama itu melody bilang bahwa dirinya ada keperluan.
Ia pun memutuskan untuk tidur dan tak mengganggu melody dibandung.
***
Bibi may mengetuk pintu kamar melody dengan membawa makan malam serta susu untuk melody.
Tok.. Tok..
"Masuk saja bi!" ucap melody yang sedang berhadapan dengan komputernya."Ini makan malam sama susu yah non! Bibi taruh di meja" ucap bibi may langsung pergi.
Melody masih berkutik dengan komputernya mencari informasi markas serta ketua yang mengajak markas batalion kerja sama. Ia menggunakan jaringan bisnis milik papanya.
Kalau jaringan papa tidak bisa membukanya, seberapa kuat dirinya dengan pemerintah luar negeri batin melody.
Tak.. Tak.. (Suara keyboard)
Sandi pengguna akun ketua misterius itu masih tidak bisa dibuka. Akhirnya melody menggunakan jaringan miliknya sendiri untuk men stalk dan mencari tau siapa dalang yang misterius itu.Kalau begini terus, tidak akan bisa terbuka dan aku tak bisa masuk untuk menyelidiki, apa cari bantuan yah? Tapi siapa orang yang punya status IT? Batin melody.
Melody pun terpikir seseorang yang dapat membantu. Ia menghubungi sahabat kakaknya grey.
---
Tutt... Tutt.."Halo bang grey! Mei butuh bantuan, bisa tidak?" ucap melody ditelpon.
"Iya, bantuan apa mei?" ucap grey diseberang.
"Abang punya kenalan temen yang bisa main komputer gak?" ucap melody.
"Hmm... Kayaknya gak ada deh. Bentar!... Oh itu, si alex bisa!" ucap grey.
Alex, si muka es batu balok bisa IT! Emang gak salah sandra cari ribut ama orang buat rebutin dia. Ternyata seleranya tinggi juga. Batin melody sambil termanggut-manggut sendiri.
"Halo..... Mei...halo..?" teriak grey karena melody sudah lama diam.
1 detik
.
2detik
.
3detik"WOY, yang telpon hantu yah!" teriak grey.
Melody pun tersentak kaget dan linglung sendiri.
"Eh maaf bang lupa kalau lagi telponan! Heheh" ucap melody cengengesan.
"Jangan kebiasaan nanti bisa-bisa kesambet setan!" ucap grey.
"Siap bang, kalau begitu melody tutup dulu ya!" ucap melody.
Melody pun memutuskan panggilan telepon antara dia dan bang grey. Ia berpikir apa ia meminta tolong saja sama muka es batu balok(alex).
Ia pun jadi terbayang-bayang orang yang memiliki aura paling menakutkan dilampu merah. Melody langsung ke tempat tidurnya dan menutupi semua tubuh dengan selimut tebal.
Tbc..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Vote and komentar ?
Selamat menjalankan ibadah puasa.🙏
.
.
Och ヽ(^。^)ノ
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT MELODY[HIATUS]
Teen FictionKisah ku berjalan seperti lirik lagu yang sulit namun berakhir dengan kepastian. Bersama seseorang yang bukan kucintai dulu, namun yang sekarang bisa bersamaku. Menemaniku dan ada disaat aku rindu. Rinduku tak membuatmu berhenti untuk menjauh.... ...