Talk

1K 145 14
                                    

Chaeyoung dan Tzuyu asik mengobrol, mereka membahas masa lalu nya yang justru menjadi menggelitik jika di bahas sekarang. Kadang mereka membawa Mina dalam cerita lampau itu, namun sang gadis hanya merespon dingin dan terus memandangi handphonenya menunggu notifikasi pesan yang tak kunjung masuk

"Kamu nungguin Jeongyeon ya?" Chaeyoung dengan seluruh keberaniannya mencoba membuat percakapan dengan Mina

Percuma saja, bahkan Mina seperti tidak mau melihat wajah Chaeyoung

"Ini gue kesini malah gangguin ga sih? Mina diem mulu dari tadi" lanjut Chaeyoung yang merasa tidak enak

"Banget" dengan cepat Mina membalas pertanyaan itu

"Yang gue heran tadi lu chat gue biar Mina cepet pulang tapi sekarang malah asik aja liatin Mina" kalimat Tzuyu tentu membuat Mina melirik bergantian ke arah dua pria itu

"Dia masih khawatir kalo kamu masih kelayaban pas udah pulang sekolah" lanjut Tzuyu sembari menyikut Mina pelan

"Bukan gitu!" Chaeyoung dengan cepat meralat kalimat Tzuyu

"Yaudah pulang aja kalo gitu, boring di sini" Mina merapihkan seragamnya dan mulai berdiri

"Aku anterin" Chaeyoung tak kalah cepat ikut berdiri

"Engga usah, aku sama Tzuyu aja. Ngapain di anterin pacar orang. Ayo Tzu, kalo gamau anter, aku pake gojek aja"  Mina  masih tidak melihat lawan bicaranya

"CEWEK! Gue bayar dulu, kalian tunggu dulu bentar" ucap Tzuyu dan mulai berjalan menuju kasir

"Tunggu di sini bentar, aku mau ngomong" Chaeyoung menahan Mina yang mencoba mengikuti Tzuyu

"Apa sih" Mina menepis tangan Chaeyoung yang sedang memegangnya

"Duduk dulu bentar, banyak yang mau aku jelasin"

Chaeyoung dan Mina kembali duduk dengan kekakuan yang menyelimuti mereka

"Apa mau ngomong apa?" Tanya Mina ketus

Chaeyoun menarik nafas dalam dengan senyum kaku terbentuk di bibirnya karena gugup

"Masalah Jeong....."

"Aku engga mau denger itu, yang namanya berantem dan mukul duluan itu salah"

"Aku? Mukul duluan? Tap...."

"Udah lah, siapa lagi yang temprament, ga mungkin Jeongyeon"

"Kamu lebih percaya dia?" Chaeyoung sedikit geram saat mengatakan itu

"Iya lah, dia pacar aku" dan jelas kalimat Mina membuat Chaeyoung terdianm

"Oke, aku minta maaf masalah itu. Kita bahas masalah Sana. Aku sama San....."

"Engga usah di jelasin Chaeng, aku tau kamu sama dia pacaran kan? Seminggu yang lalu? Tepat pas aku jauhin kamu. Hebat banget ya, bukan minta maaf mal...."

Kali ini kalimat Mina yang terpotong karena Chaeyoung tiba tiba berdiri

"Aku pulang, kita ngobrol pas emosi kamu udah stabil. Kalo kamu lagi emosi engga akan bener, apapun yang aku jelasin kamu terus terusan motong. Bilang ke Tzuyu aku pulang duluan" Chaeyoung berpamitan kepada Mina dan pergi begitu saja meninggalkan Mina yang sedang mematung.

Mina cukup kaget dengan aksi Chaeyoung yang tidak biasa, baru kali ini ia melihat Chaeyoung begitu kesal padanya. Mina mendengus kasar sembari melihat kepergian Chaeyoung dari kaca restoran










Sana sedang berbaring di atas kasurnya. Senyum terukir saat ia melihat cat kamarnya yang bernuansa pink dan putih itu.

Ia teringat dengan Dahyun yang dengan sukarela membantu Sana menghias kamarnya.

"Haaaaah" Sana membalikan tubuhnya menjadi posisi tengkurap dan bayangan saat Nayeon mempermalukan dirinya di depan Dahyun juga teman temannya, tepat sebelum kejadian ia bertemu dengan Chaeyoung dan Jeongyeon di lapang basket

Hingga suara bel rumah terdengar menandakan ada tamu yang berkunjung.

Mata Sana melirik ke arah jam dan menunjukan pukul 10 malam. Pikirnya siapa yang berkunjung semalam ini

Ia segera berlari kecil untuk membuka pintu. Hingga saat pintu terbuka sempurna, tubuhnya mematung dan jantungnya berdegup begitu cepat.

Seorang pria berdiri dengan seragam sekolah dan sangat kacau

"Da... Dahyun?" Saking kaget Sana hingga terbata bata untuk menyebutkan nama itu

"Kamu ngapain malem malem?" Tanya Sana sembari celingukan dan melihat kakinya apa menapak dengan tanah atau tidak

"Kamu manusia kan?" Pertanyaan itu tentu membuat Dahyun terkekeh. Di tengah keadaan Dahyun yang sangat kacau pertanyaan konyol Sana itu tentu membuat Dahyun gemas kepada Sana

"Masuk dulu yuk" ajak Sana walaupun ia takut jika ayahnya tau ia membiarkan pria masuk ke rumahnya semalam itu tapi ia lebih khawatir dengan keadaan Dahyun saat ini

"Siapa neng?" Dan benar saja pria paruh baya menghampiri kedua remaja itu

"Dahyun?" Suho kaget ketika melihat yang bertamu adalah mantan kekasih anaknya tersebut

Dahyun tersenyum memperlihatkan deretan giginya yang rapih dan putih

"Om sehat? Maaf ya Dahyun engga sopan malem malem bertamu" ucap Dahyun dengan sopan

"Oh ini om, ada Makuta" Dahyun sangat tahu jika Suho sangat menyukai makanan manis

"Masuk dulu atuh" Sana menggelengkan kepalanya karena sang ayah bisa terbujuk hanya dengan makanan manis

"Om ke kamar lagi ya, oh iya. Jangan malem malem ya, Sana nya harus istirahat" Suho lalu kembali ke kamarnya setelah menepuk bahu Dahyun

"Siap om" Dahyun tersenyum sopan dan mulai masuk ke kediaman keluarga Suho

Dahyun beberapa kali mengosok tangannya karen suhu kota Bandung cukup dingin malam itu. Sana datang dengan dua gelas teh hangat. Ia segera memberikan kepada Dahyun yang terlihat kedingingan

"Kamu berantem sama Nayeon?" Tanya Sana memulai percakapan

"Aku engga..." Dahyun terdiam sementara Sana penasaran mendengar kalimat yang belum tuntas itu

"Apa?" Sana tersenyum kecil melihat wajah Dahyun yang tiba tiba merona

"Ayo balikan"

"Hah?" Sana kaget mendengr kalimat yang keluar dari mulut Dahyun

"Aku. Engga. Bisa. Liat. Kamu. Pacaran. Sama. Orang. Lain"

"Taaap...."

"Aku engga mau memohon tapi aku bener bener engga terima kalo kamu jadian sama orang lain" Dahyun begitu tegas dan yakin dengan kalimatnya

"Aku udah sama Chaeyoung" Sana menjawab dengan suara pelan dan sedikit tidak yakin

"Aku tau kamu pura pura"

"Mending kamu pulang aja, udah malem" Sana yang sudah bingung menjawab tanpa sadar mengusir si pria

"Jangan memaksakan perasaan" Dahyun tidak lepas memandang Sana

"Ya kamu juga maksain perasaan kamu tanpa mikirin perasaan aku yang malu kalo di bully kakak kamu" suaranya bergetar, Sana menahan tangisnya

Baginya balikan dengan Dahyun hanya akan membuat dirinya terus terusan di permalukan Nayeon. Namun di sisi lain, ia belum bisa melupakan Dahyun yang sangat perhatian padanya.

"Mending kamu pulang aja" Sana berdiri lalu menarik tangan Dahyun

Kali ini Sana begitu memaksa agar Dahyun segera meninggalkan rumahnya. Bahkan ia mendorong tubuh Dahyun hingga kedepan pintu dan segera menutup pintu rumahnya










Kenapa nulis chapter ini cringe banget anjir :( semenjijikan itu minta maaf dan minta balikan :( geliii geli manja

Stuck In The Moment Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang