Taken?

1.3K 159 61
                                    

*plaaaaak*

Sebuah tangan melayang tepat di pipi Chaeyoung dan membuatnya terperanjat

Sana duduk kembali setelah berhasil menyadarkan Chaeyoung dari lamunannya

"Aku gamau ya ada yang kesurupan di rumah aku" kalimat konyol itu keluar dari Sana yang sedang memilih sayap ayam yang tersisa 3 lagi

"Cepet Mina nungguin!" Bentak Sana kepada Chaeyoung yang masih berdiam diri

"Ya bentar. Kaget aku, ini gimana alesannya? Mana takut ujan lagi, aku engga bawa jas" dengus Chaeyoung sembari menunduk dengan tangan yang bertumpu pada paha nya

Sementara handphone nya terus berdering dan itu dari Mina

"Tinggal ngomong apa adanya, Chaeyoung!" Sana mulai kesal karena Chaeyoung terus saja mengulur waktu sementara Mina tidak henti menelpon

"Klise banget engga sih alesannya? Cewek bakalan percaya ga? Tapi aku bener bener engga mau dia kecewa. Kamu juga rasain kan gimana perlakuan aku ke kamu?" Chaeyoung frustasi memikirkan jawaban yang bisa membuat Mina percaya padanya

"Mina lebih lama kenal kamu, dia tau kalo kamu jujur atau bohong. Kalo lebay sih emang lumayan haha tapi engga apa apa kan niat nya baik" Mendengar kata 'lebay' Chaeyoung semakin pesimis bertemu dengan Mina

"Kamu kalo engga jelasin sekarang, nanti keduluan Jeongyeon lagi. Dia kan 'sutradara' yang bagus, nanti makin ribet lagi. Kita udah putus juga, ini waktunya kamu kejar Mina. Ayo berangkat sekarang!" Chaeyoung berdiri dan meloncat loncat. Kebiasaannya ketika ia gugup, lalu ia meregangkan tubuhnya

"Yaudah kamu jaga diri baik baik, jaga kesehatan, jangan telat makan, jang......"

"Chaeng, engga usah lebay! Kita masih bisa ketemu walopun udah engga pacaran atau deket" Sana yang kesal mendorong tubuh Chaeyoung agar segera menemui Mina

Di tengah perjalanan menuju lokasi yang di kirim Mina, Chaeyoung menghentikan laju kendaraannya karena terusik dengan vibra handphone yang terus bergetar di saku celananya

Sesaat ia melihat layar telpon, kali ini bukan Mina yang menelpon namun Ayahnya

"Hallo assalamualaikum?"

"Chaeng ada perlu. Bisa engga dede titipin sama om Mino atau Ryujin"

"Ya ampun Yah, perasaan sering banget keluar akhir akhir ini"

"Udah kelar nanti Chaeng langsung pulang"

Lalu ia kembali memacu vespa kesayangannya itu setelah mengakhiri percakapan bersama ayahnya via telpon

Mata Mina memicing saat melihat Chaeyoung tiba dengan vespa biru nya. Tepat berada di pinggirnya Jeongyeon yang terus berusaha mencoba berbicara dengan Mina namun di hiraukan

Chaeyoung turun dari motornya dan menghampiri dua orang tersebut

"Kenapa?" Tanya Chaeyoung ramah kepada Mina walaupun di suguhi mimik muka yang tidak menyenangkan

"Ngobrol nya jangan di sini yuk, malu" Chaeyoung meraih tangan Mina dan mencoba membawa naik ke atas kendarannya namun terhenti sebab Jeongyeon menahan tangan kanan Mina

"Engga usah drama!"

*Buuuuk*

Sebuah tinju melayang ke perut Jeongyeon yang jelas membuat Mina kaget

"Ini! Kamu  apa apa main pukul aja!" Bentak Mina kepada Chaeyoung

"Terus aku harus gimana Mina? Dia selingkuhin kamu, wajar kalo aku marah. Sekarang berani beraninya dia pegang kamu di depan aku!"

Stuck In The Moment Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang