Ryujin berlari cepat hingga sampai di depan salah satu kelas ia memperlambat langkah kaki nya
Dengan memburu nafas, matanya mendelik ke arah kiri melihat sosok sisi yang kurus dengan surai hitam tengah tertawa bersama teman temannya
Ryujin tanpa sadar ikut tersenyum melihat wanita itu hingga sebuah tangan menepuk bahu nya
"Woooy!" Ia terperanjat kaget dan melihat sepasang tangan itu milik sahabatnya Yeji yang juga kekasih wanita yang saat ini ia pandangi
Mendengar suara Yeji, Lia mengalihkan pandangannya keluar jendela dan mendapati kekasihnya bersama dengan musuh bebuyutannya
Lia tersenyum manis ke arah Yeji sementara ke arah Ryujin ia hanya memutar kedua bola matanya malas
"Ngapain lu di sini?" Tanya Lia ketus kepada Ryujin
"Apaan sih lu! Kebetulan lewat doang juga" balas Ryujin tidak kalah jutek
"Udah sana balik!"
"Jutek banget sih. Dia kan temen aku, jangan gitu. Ayok pulang sekarang" Ryujin sesaat mematung mendengar kata teman yang keluar dari mulut Yeji. Sementara sepasang kekasih itu berpamitan untuk pulang terlebih dahulu
Ryujin mulai berjalan menuju parkiran dengan pikiran yang masih penuh.
Bagaimana ia bisa suka dengan kekasih temannya sendiriDi sisi lain Chaeyoung dengan tatapan yang penuh amarah tengah mencengkram kerah baju Jeongyeon yang sudah bersimbah darah
"Kalo lu gabisa hargain perasaan Mina, lepasin dia!" Bentak Chaeyoung dengan penuh emosi
"Pukul lagi, gue engga bisa ngelawan lu sekarang" kalimat itu keluar dari Jeongyeon yang sudah lemas.
Keadaan mereka sangat kacau saat ini. Jeongyeon dengan wajah yang berlumuran darah karena pelipisnya terluka, serta pakaian Chaeyoung yang begitu kotor karena beberapa kali terjatuh
"Sorry banget tapi gue sayang Mina" Mendengar itu Chaeyoung menendang perut Jeongyeon hingga ia tersungkur dan itu cukup keras membuat Jeongyeon tergeletak tak berdaya
"Kalo gitu jauhin Nayeon!" Sekali lagi Chaeyoung berteriak di tengah lapang basket yang sepi karena hari mulai larut.
"Gue engga bisa, Nayeon bakalan terus ganggu Mina kalo gue lepasin dia!" Chaeyoung semakin geram mendengar Jeongyeon yang tidak bisa memberi kepastian
Ia berlari dan bersiap menendang Jeongyeon hingga suara perempuan terdengar
"CHAEYOUNG!"
Mendengar suara itu Chaeyoung menghentikan aksinya dan memandang ke arah sumber suara
Berdiri sesosok perempuan yang sedikit ketakutan di temani pria menatap ke arah dua orang yang sedang berkelahi itu
"Chae.... Ng. Udah" Sana segera berlari menghampiri Chaeyoung
Tangannya sedikit membuat Chaeyoung tenang, sementara Dahyun hanya bisa melihat kejadian itu dengan wajah yang memerah karena api cemburu mulai membakar dirinya
"Pulang sekarang" pinta Sana kepada gebetannya itu
"Kamu ngapain di sini?" Sana terdiam sejenak mendengar pertanyaan Chaeyoung
"Nanti aku jelasin, sekarang kita pulang dulu" ucap Sana kepada Chaeyoung
"Dahyun, bisa kamu anterin Jeongyeon ke klinik? Aku pulang sama Chaeyoung aja ya?" Sana menarik paksa Chaeyoung dan meninggalkan dua orang pria itu
Di jalan tidak ada percakapan antara Chaeyoung dan Sana
"Anter aku ke rumah kamu dulu" ucap Sana setelah sadar jika jalan yang di lalui mereka akan menuju ke rumahnya