Chaeyoung membuka helmnya setelah sampai di sebuah rumah besar di daerah Dago. Ia di sambut oleh satpam penjaga rumah itu
"Den Tzuyu nunggu dari tadi" ujar sang satpam sembari membuka gerbang rumah yang kokoh dan tinggi itu
"Ban saya bocor pak jadi telat" Chaeyoung menyalakan motornya untuk masuk ke dalam
"Engga nanya saya hehe " Chaeyoung sejenak mematung lalu mereka berdua tertawa. Seperti itulah Chaeyoung dan Pak Hadian, satpam Keluarga Tzuyu
Ia cengengesan saat melihat seorang pria sedang berdiri di pekarangan rumah
"Ban bocor, lu tau vespa berat banget kalo di dorong. Mana gue ga nemu vespa lain jadi gada yang bantuin" ucap Chaeyoung menjelaskan alasan dia telat, sembari berjalan menghampiri Tzuyu yang sedang memotong beberapa tangkai bonsai miliknya
"Lu kayak kakek Sugiono kalo pake kimono gitu" goda Chaeyoung sembari tertawa, sementara Tzuyu masih tenang fokus dengan bonsai nya
"Ada apaan? Tumben main kesini. Engga ngapelin Sana?" Tzuyu berjalan menuju kursi di ikuti Chaeyoung dari belakang
"Tzu, bantu gue putusin Sana" Tzuyu terdiam sejenak mencoba mencerna kalimat Chaeyoung
Hening ~
Sampai pria jangkung itu tertawa terbahak bahak setelah memahami kalimat Chaeyoung
"Ya tinggal putus aja 'Sana maaf kita engga bisa bareng bareng lagi. Aku lebih suka Mina'. Udah, gitu doang" Tzuyu memberi saran dengan santainya.
Sementara lawan bicara begitu kebingungan dan kacau. Chaeyoung tidak ingin memaksakan perasaanya, ia lebih menginginkan Mina
"Serius Tzu, gue engga tega" Chaeyoung menyenderkan tubuhnya ke punggung kursi. Sementara kedua tangannya di biarkan menjuntai.
"Sana bakalan ngerti. Lagian dia juga masih ngarepin Dahyun. Kalian tuh cuma buang buang waktu. Pembodohan kalian berdua. Bukannya perjuangin orang yang kalian sayang" Ucap Tzuyu mulai menyeruput susu putih yang sudah tertata lengkap bersama roti, khas sarapannya setiap hari.
"Kasian Sana, dia sebenernya butuh gue" tangan Chaeyoung mencoba meraih roti lapis milik Tzuyu namun dengan cepat si pria jangkung memukul tangannya
"Cuci tangan dulu!" Chaeyoung mendengus kasar lalu menuju wastafel yang berada di taman rumah Tzuyu
"Sana tuh cuma pura pura, dia sebenernya masih suka Dahyun. Mina juga masih ngarep elu tapi dia kecewa pas tau lu jadian sama Sana. Kenapa cewek cewek itu pada munafik ya" setelah duduk dan meraih roti lapisnya Chaeyoung terdiam mendengarkan penuturan Tzuyu. Ia mengunyah roti sembari melamun memikirkan apa Mina benar masih mengharapkannya
Di sisi lain seorang perempuan tengah menunggu kekasihnya yang sedang membeli makanan ringan.
Wajah Mina begitu bereseri, pasalnya ini baru pertama kali baginya berkencan dengan Jeongyeon pada siang hari seperti ini. Bahkan Taeyeon mengijinkan tanpa banyak pertanyaan yang mempersulit mereka
Mina begitu tenang melihat sosial media nya. Hingga suara handphone Jeongyeon yang kebetulan tidak di bawa itu berbunyi beberapa kali
Mina dan Jeongyeon memang tidak terbiasa untuk mengecek handphone satu sama lain, namun suara notifikasi itu sangat menganggu. Sampai Mina melihat notifikasi matanya membulat sempurna
Setiap notifikasi yang muncul itu berasal dari Nayeon.
"Dia pinter masalah akademik tapi gaptek, selingkuh tapi engga di hide. Bego!" Gerutu Mina yang juga mengasihani kecerobohan Jeongyeon